SELAMAT DATANG | About Us | Contact | Register | Sign In

Beberapa Teknik Dasar Seo Blog Untuk Pemula

Bagi pemula, mungkin perlu basic atau dasar untuk mempelajari SEO. Belajar SEO ( Search engine optimization ) untuk blogger pemula memang harus dibedakan dengan pembelajaran SEO tingkat lanjut.

Tampilkan postingan dengan label Filsafat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Filsafat. Tampilkan semua postingan

Zaman pra-Yunani Kuno

Zaman pra-Yunani Kuno
Dalam masa lebih dari dua ratus tahun , yakni abad ke-8 samapai abad ke-6 sM, kehidupan masyarakat Yunani berlangsung di bawah pengaruh kehadiran dan kekuatan mitos-mitos serta mitologi. Persoalaan hidup dan kehidupan keseharian dipecahkan berdasarkan keterangan mistis dan mitologi.

Menurut Mustansyir dan Munir zaman ini memiliki ciri-ciri: Pertama , pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari didasarkan pada pengalaman , kedua engetahuan itu diterima sebagai fakta dengan sikap selalu menghubungkan dengan kekuatan magis. Ketiga , kemampuan menemukan abjad dan sistem bilangan alam sudah menampakan perkembangan pemikiran manusia ke tingkat abstraksi. Keempat kemampuan meramalkan suatu peristiwa ata dasar peristiwa-peristiwa  sebelumnya  yang pernah tetjdai , misalnya gerhana bulan dan matahari.

Pada abad ke -7 SM, di Yunani muncul kebudayaan baru yang disebut polis. Polis berarti Negara-negara kota secara administrative dan kontitusional mempunyai otonomi dan bia mengatur kehidupan warganya sendiri.

Hal terpenting dari polis ini adalah keterbukaan warganya untuk menerima unsur-unsur baru dari luar. Olehnya itu, mulai tercipta kesempatan berdiskusi di pusat poli yang diebut agora. Kondisi ini menjadikan mitologi-mitologi tradisional mulai hilang kewibawaannya.

Mempelajari peristiwa alam, masyarakat mulai muncul keingintahuannya. Mulai mencari apa yang ada di balik fenomena . Wasalam (www.irwanteasosial.com).*** 

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Minggu, Maret 15, 2015

Latar Belakang Lahirnya Eksistensialisme

Eksistensi merupakan suatu aliran filsafat yang lahir karena ketidakpuasan beberapa filsuf yang memandang bahwa filsafat pada masa yunani hingga modern, eperti protes terhadap rasionalisme Yunani, khususnya pandangann tentang spekulatif tentang manusia.

Eksistensialisme dapat lebih mudah dipahami sebagai aliran-aliran pemikiran yang tumbuh sebagai reaksi terhadap aliran-aliran sebelumnya. Eksistensialisme di sisi lain juga dipahami sebagai reaksi terhadap agama dan lembaga-lembaga politik yang sudah berkembang sebagai sebuah sistem.

Intinya adalah penolakan untuk mengikuti suatu aliran, penolakan terhadap kemampuan suatu kumpulan keyakinan , khususnya kemampuan sistem, rasa tidak puas terhadap filsafat tradisional yang bersifat dangkal, akademik, dan jauh dari kehidupan.

Pemberontakan terhadap alam yang impersonal yang memandang manusia terbelenggu dengan aktivitas teknologi yang membuat manusia kehilangan hakikat kehidupannya sebagai manusia bereksistensi.

Tokoh-Tokoh Eksistenialisme.
  1. Soren Aabye Kierkgeaard
  2. Friedrich Nietzsche
  3. Karl Jaspers
  4. Martiin Heidegger
  5. Jeans-Paul Sartre

Wasalam… (www.irwanteasosial.com)..***

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Minggu, Maret 15, 2015

Aliran-aliran dalam ontologi

ALIRAN-ALIRAN DALAM ONTOLOGI filsafat
Secara sederhana ontologi bisa dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari realitas atau kenyataan konkret secara kritis. Di dalam pemahaman ontologi dapat diketemukan pandangan-pandangan pokok pemikiran sebagai berikut :

1. Monoisme
Paham ini menganggap bahwa hakikat yang asal dari seluruh kenyataan itu hanyalah satu saja, tidak mungkin dua. Haruslah satu hakikat saja sebagai sumber asal, baik yang asal berupa materi ataupun berupa rohani. Tidak mungkin ada hakikat masing-masing bebas dan berdiri sendiri. Istilah monisme oleh Thomas Davidson disebut dengan Block Universe. Paham ini kemudian terebagi ke dalam dua aliran:

a. Materialisme
Aliran ini menganggap bahwa sumber yang asal itu adalah materi, bukan rohani. Aliran ini sering juga disebut dengan naturalisme. Menurutnya bahwa zat mati merupakan kenyataan dan satu-satunya fakta. Yang ada hanyalah materi, yang lainnya jiwa atau ruh tidaklah merupakan suatu kenyataan yang berdiri sendiri. Jiwa dan ruh merupakan akibat saja dari proses gerakan kebenaran dengan dengan salah satu cara tertentu. Alasan mengapa aliran ini berkembang sehingga memperkuat dugaan bahwa yang merupakan hakikat adalah:
Pikiran yang masih sederhana, apa yang kelihatan yang dapat diraba, biasanya dijadikan kebenaran terakhir.
Pikiran sederhana tidak mampu memikirkan sesuatu di luar ruang yang abstrak.
Penemuan-penemuan menunjukan betapa bergantungnya jiwa pada badan.
Oleh sebab itu, peristiwa jiwa selalu dilihat sebagai peristiwa jasmani. Jasmani lebih menonjol dalam peristiwa ini. Dalam sejarahnya manusia memang bergantung pada benda seperti pada padi. Dewi Sri dan Tuhan muncul dari situ. Kesemuanya itu memperkuat dugaan bahwa yang merupakan haklekat adalah benda.


b. Idealisme
Aliran idealisme dinamakan juga spiritualisme. Idealisme bderarti serba cita sedang spiritualisme berarti serba ruh. Idealisme diambil dari kata “Idea”, yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa. Aliran ini beranggapan bahwa hakikat kenyataan yang beraneka ragam itu semua berasal dari ruh (sukma) atau sejenis dengannya, yaitu sesuatu yang tidak berbentuk dan menempati ruang. Materi atau zat itu hanyalah suatu jenis dari pada penjelmaan ruhani. Alasan aliran ini yang menyatakan bahwa hakikat benda adalah ruhani, spirit atau sebangsanya adalah:

Nilai ruh lebih tinggi daripada badan, lebih tinggi nilainya dari materi bagi kehidupoan manusia. Ruh itu dianggap sebagai hakikat yang sebenarnya. Sehingga materi hanyalah badannya bayangan atau penjelmaan.
Manusia lebih dapat memahami dirinya daripada dunia luar dirinya.
Materi ialah kumpulan energi yang menempati ruang. Benda tidak ada, yang ada energi itu saja.
Dalam perkembangannya, aliran ini ditemui pada ajaran plato (428-348 SM) dengan teori idenya. Menurutnya, tiap-tiap yang ada di alam mesti ada idenya, yaitu konsep universal dari tiap sesuatu. Alam nyata yang menempati ruangan ini hanyalah berupa bayangan saja dari alam ide itu. Jadi idealah yang menjadi hakikat sesuatu, menjadi dasar wujud sesuatu.

2. Dualisme
Dualisme adalah aliran yang mencoba memadukan antara dua paham yang saling bertentangan, yaitu materialisme dan idealisme. Menurut aliran dualisme materi maupun ruh sama-sama merupakan hakikat. Materi muncul bukan karena adanya ruh, begitu pun ruh muncul bukan karena materi. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya aliran ini masih memiliki masalah dalam menghubungkan dan menyelaraskan kedua aliran tersebut di atas. Sebuah analogi dapat kita ambil misalnya tentang jika jiwa sedang sehat, maka badan pun akan sehat kelihatannya. Sebaliknya jika jiwa seseorang sedang penuh dengan duka dan kesedihan biasanya badanpun ikut sedih, terlihat dari murungnya wajah orang tersebut.

Aliran dualisme berpendapat bahwa benda terdiri dari dua macam hakikat sebagai asal sumbernya, yaitu hakikat materi dan hakikat ruhani, benda dan ruh, jasad dan spirit. Sama-sama hakikat. Kedua macam hakikat itu masing-masing bebas dan berdiri sendiri, sama-sama azali dan abadi. Hubungan keduanya menciptakan kehidupan dalam alam ini. Contoh yang paling jelas tentang adanya kerja sama kedua hakikat ini dalam diri manusia. Tokoh paham ini adalah Descrates (1596-1650 M) yang dianggap sebagai bapak filsafat modern. Ia menamakan kedua hakikat itu dengan istilah dunia kesadaran (ruhani) dan dunia ruang (kebendaan).
3. Pluralisme
Paham ini berpandangan bahwa segenap macam bentuk merupakan kenyataan. Pluralisme bertolak dari keseluruhan dan mengakui bahwa segenap macam bentuk itu semuanya nyata. Pluralisme dalam Dictonary of Philosophy and Religion dikataka sebagai paham yang menyatakan bahwa kenyataan alam ini tersusun dari banyak unsur, lebih dari satu atau dua entitas. Tokoh aliran ini pada masa Yunani Kuno adalah anaxagoras dan Empedocles yang menyatakan bahwa substansi yang ada itu terbentuk dan terdiri dari 4 unsur, yaitu tanah, air, api, dan udara. Tokoh modern aliran ini adalah William James (1842-1910 M). Kelahiran New York dan terkenal sebagai seorang psikolog dan filosof Amerika. Dalam bukunya The Meaning of Truth James mengemukakan, tiada kebenaran yang mutlak, yang berlaku umum, yang bersifat tetap, yang berdiri sendiri, lepas dari akal yang mengenal.

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Jumat, Februari 13, 2015
jurnalisme warga

 
Romeltea Media