SELAMAT DATANG | About Us | Contact | Register | Sign In

Beberapa Teknik Dasar Seo Blog Untuk Pemula

Bagi pemula, mungkin perlu basic atau dasar untuk mempelajari SEO. Belajar SEO ( Search engine optimization ) untuk blogger pemula memang harus dibedakan dengan pembelajaran SEO tingkat lanjut.

Tampilkan postingan dengan label Politik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Politik. Tampilkan semua postingan

Pengertian & Saluran Komunikasi Politik

Saluran komunikasi politik adalah alat serta sarana yang memudahkan penyampaian pesan. Dilihat secara luas saluran komunikasi itu terdiri atas lambang-lambang, kombinasinya, dan berbagai tekhnik serta media yang digunakan untuk berbicara pada khalayak.








Saluran (Channel, Media) Komunikasi

  1. Alat, sarana, atau upaya yang digunakan untuk memudahkan penyampaian pesan.
  2. Secara luas – terdiri atas lambang-lambang (simbol-simbol) kata, gambar, dan tindakan yang kombinasinya (menghasilkan cerita dan foto), serta berbagai teknik serta media yang digunakan untuk berbicara dengan khayalak.
  3. Simbol-simbol dan kombinasinya disampaikan dengan berbagai teknik dan media perbincangan personal (lisan), melalui media cetakan e.q. koran dan majalah, dan dengan teknik elektronik e.g. radio atau TV.
Tipe Utama Saluran Komunikasi Politik
1. Komunikasi Massa – komunikasi ‘satu-kepada-banyak’:
         a. Komunikasi Tatap Muka –dalam rapat umum, konferensi pers, etc.
         b. Komunikasi Berperantara --ada perantara antara komunikator dan khalayak seperti TV.

      Komunikasi Massa : komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronis (communication with mass media), sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

Karakteristik :
(1) Komunikator Melembaga (Institutionalized Communicator), komunikator tidak individual tetapi secara tim (collective communicatorI) sesuai dengan kebijakan lembaga media;
(2) Pesan bersifat umum sehingga bisa diterima publik yang heterogen;
(3) Menimbulkan keserempakan (simultaneous) dan serentak (instantaneos) penerimaan oleh massa;
(4) Komunikan, audien, atau penerimanya bersifat heterogen;
(5) Berlangsung satu arah (one way traffic communication).

Mass media are those media reaching large numbers of the public via radio, television,
movies, magazines, newspapers and the World Wide Web.

2. Komunikasi Interpersonal – komunikasi ‘satu-kepada-satu’.
           a. Komunikasi Tatap Muka e.g. door to door visit, temui publik, etc.
           b. Komunikasi Berperantara –e.g. pasang sambungan langsung ’hotline’ buat publik.

3. Komunikasi Organisasi – gabungan komunikasi ‘satu-kepada-satu’ dan ‘satu-kepadabanyak’:
           a. Komunikasi Tatap Muka e.g. diskusi tatap muka dengan bawahan/staf, etc.
           b. Komunikasi Berperantara e.g. pengedaran memorandum, sidang, konvensi, buletin, newsletter, lokakarya, etc.

Karakteristik Percakapan Politik
  •  Koorientasi – saling bertukar pandangan.
  • Sebagai permainan masing-masing mengejar tujuan tertentu: motif terbuka & tersembunyi; peroleh imbalan & kerugian. Empat tipologi permainan: permainan wajah; permainan eksploitasi e.g. ancaman dan “jika… maka..”; permainan informasi/mengorek info seperti wawancara reporter; dan permainan hubungan/memperlebar-memperkecil jarak sosial (Lyman & Scott).
  • Negosiasi –nego identitas pribadi, hubungan sosial, dan makna kekuasaan politik.

Referensi:
Dan Nimmo. Komunikasi Politik. Rosda, Bandung, 1982; Prof. Onong Uchjana Effendy, M.A.
Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003.*

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Senin, Juni 29, 2015

Politik: Aktor Komunikasi Politik

Komunikator Politik pada dasarnya adalah semua orang yang berkomunikasi tentang politik,mulai dari obrolan warung kopi hingga sidang parlemen untuk membahas konstitusi negara.

Namun, yang menjadi komunikator utama adalah para pemimpin politik atau pejabat pemerintah karena merekalah yang aktif menciptakan pesan politik untuk kepentingan politis mereka.

Mereka adalah pols, yakni politisi yang hidupnya dari manipulasi komunikasi, dan vols, yakni warganegara yang aktif dalam politik secara part timer ataupun sukarela.

Komunikator politik utama memainkan peran sosial yang utama, teristimewa dalam proses opini publik. Karl Popper mengemukakan “teori pelopor mengenai opini publik”, yakni opini publik seluruhnya dibangun di sekitar komunikator politik.

Tiga Kategori Komunikator Politik: Politisi, Profesional, Aktivis

1. Politisi

  • Orang yang bercita-cita untuk dan atau memegang jabatan pemerintah, seperti aktivis parpol, anggota parlemen, menteri, dsb.
  • Politisi wakil kelompok/partisan : pesan-pesannya mengajukan atau melindungi kepentingan politisnya dan mewakili kepentingan kelompoknya. Wakil adalah “makelar” yang membujuk orang lain agar ikut setuju Politisi ideolog : fokus pada kebijakan lebih luas, menguasahan reformasi, mendukung perubahan revolusioner; Ideolog adalah pesilat lidah yag menawarkan gagasan yang lebih baik.

2. Profesional
  •  Komunikasi sebagai nafkah pencahariannya, baik di dalam maupun di luar politik.
  •  Muncul akibat revolusi komunikasi: munculnya media massa lintas batas dan perkembangan sporadis media khusus (majalah internal, radio siaran, dsb.) yang menciptakan publik baru untuk menjadi konsumen informasi dan hiburan.
  •  Komunikator profesional adalah makelar simbol, orang yang menerjemahkan sikap, pengetahuan, dan minat suatu komunitas bahasa ke dalam istilah-istilah komunitas bahasa yang lain yang berbeda tapi menarik dan dapat dimengerti” (James Carey).
  • Komunikator profesional menghubungkan golongan elit dalam organisasi atau komunitas mana pun dengan khalayak umum.
  • Manipulator dan makelar simbol yang mengubungkan para pemimpin satu sama laindengan para pengikut.
  •  Beroperasi di bawah desakan ataun tuntutan yang, di satu pihak, dibebankan oleh khalayak akhir dan, di pihak lain, oleh sumber asal.
  • Menjual keahliannya dalam memanipulasi, menjualkan, menghubungkan, dan menginterpretasikan kepada politikus dan yang lain.
  •  Bisa berperan sebagai konsultan kampanye politik yang berpengaruh.
  •  Para profesoonal ini terdiri dari jurnalis dan promotor.
 1.Jurnalis :orang yang berkaitan dengan media berita dalam pengumpulan, persiapan, penyajian, dan penyerahan laporan peristiwa –karyawan organisasi berita yang menghubungan sumber berita dengan khalayak. Ia bisa (a) mengatur pemimpin pemerintah untuk berbicara satu sama lain lewat media; (b) menghubungkan pemimpin denga publik; dan (c) menghubungkan publik dengan pemimpin.

2. Promotor : orang yang dibayar untuk mengajukan kepentingan langganan tertentu, seperti (a) agen publisitas tokoh masyarakat penting, (b) humas instansi swasta ataupemerintah, (c) pejabat informasi publik (menteri informasi atau dinas informasi), (d) sekretaris pers atau jurubicara kepresidenan, (e) staf periklanan perusahaan, (e) manajer dan jurukampanye, dsb. (Sumber )

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Senin, Juni 29, 2015

Budaya Politik di Indonesia

Pengertian Budaya Politik
•Sikap orientasi warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warganegara di dalam sistem itu (G. A. Almond dan S. Verba)

•Sikap dan orientasi warga suatu negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan politiknya (MochtarMasoed dan Colin MacAndrews)

•Sutu konsep yang terdiri dari sikap, keyakinan, nilai - nilai dan ketrampilan yang berlaku bagi seluruh anggota masyarakat, termasuk pola-pola dan kecenderungan khusus serta pola-pola atau kebiasaan yang terdapat kelompok – kelompok masyarakat (Almond dan Powell)

•Budaya politik merujuk pada orientasi dan tingkahlaku individu dan masyarakat terhadap sistem politik. Orientasi politik tersebut terdiri dari 2 tingkat yaitu: di tingkat masyarakat dan di tingkat
individu. Orientasi masyarakat secara keseluruhan tidak dapat dipisahkan dari otientasi individu.

Menurut Almond dan Verba, masyarakat mengidentifikasi dirinya dengan simbol-simbol lembaga-lembaga kenegaraan berdasarkan orientasi yang dimilikinya.

Menurut Almond dan Powel, orientasi individu terhadap sistem politik mencakup 3 aspek yaitu :

  1. Orientasi kognitif, yaitu pengetahuan dan keyakinan tentang sistem politik. Misalnya: tingkat pengetahuan seseorang mengenai sistem politik, tokoh pemerintahan dan kebijakan yang mereka ambil, simbol-simbol kenegaraan, dll.
  2. orientasi afektif, yaitu aspek perasaan dan emosional seseorang individu terhadap sistem politik.
  3. orientasi evaluatif, yaitu penilaian seseorang terhadap sistem politik, menunjuk pada komitmen terhadap nilai-nilai dan pertimbangan- pertimbangan politik terhadap kinerja sistem politik.

Budaya Politik yang Berkembang di Masyarakat
  1. Budaya politik elit (terdiri dari kaum pelajar sehingga memiliki pengaruh dan lebih berperan dalam pemerintahan) dan budaya politik massa (kurang memahami politik sehingga mudah terbawa arus).
  2. Menurut Hebert Feith, sistem politik di Indonesia di dominasi oleh budaya politik aristokrat Jawa dan wiraswasta Islam.
  3. Menurut C. Geertz, di Indonesia terdapat budaya politik priyayi, santri dan abangan.
TIPE - TIPE BUDAYA POLITIK
•Budaya politik parokial
•Budaya politik subjek
•Budaya politik partisipan
•Budaya politik subjek - parokial
•Budaya politik subjek - partisipan
•Budaya politik parokial - partisipan

BUDAYA POLITIK PAROKIAL(PAROCHIAL POLITICAL CULTURE)

•Tipe budaya politik yang orientasi politik individu dan masyarakatnya masih sangat rendah. Hanya terbatas pada satu wilayah atau lingkup yang kecil atau sempit.
•Individu tidak mengharapkan apapun dari sistem politik.
•Tidak ada peranan politik yang bersifat khas dan berdiri sendiri.
•Biasanya terdapat pada masyarakat tradisional.

BUDAYA POLITIK SUBJEK(SUBJECT POLITICAL CULTURE)

•Masyarakat dan individunya telah mempunyai perhatian dan minat terhadap sistem politik
•Meski peran politik yang dilakukannya masih
terbatas pada pelaksanaan kebijakan- kebijakan pemerintah dan menerima kebijakan tersebut dengan pasrah.
•Tidak ada keinginan untuk menilai, menelaah atau bahkan mengkritisi.

BUDAYA POLITIK SUBJEK PAROKIAL(PAROCHIAL SUBJECT POLITICAL CULTURE)
•Budaya politik yang sebagian besar telah menolak tuntutan masyarakat feodal atau kesukuan.
•Telah mengembangkan kesetiaan terhadap sistem politik yang lebih kompleks dengan stuktur pemerintah pusat yang bersifat khusus.
•Cenderung menganut sistem pemerintahan sentralisasi.

BUDAYA POLITIK SUBJEK PAROKIAL(PAROCHIAL SUBJECT POLITICAL CULTURE)
•Budaya politik yang sebagian besar telah menolak tuntutan masyarakat feodal atau kesukuan.
•Telah mengembangkan kesetiaan terhadap sistem politik yang lebih komplek dengan stuktur pemerintah pusat yang bersifat khusus.
•Cenderung menganut sistem pemerintahan sentralistis.

BUDAYA POLITIK SUBJEK PARTISIPAN(PARTICIPANT SUBJECT POLITICAL CULTURE)
•Sebagian besar masyarakatnya telah mempunyai orientasi input yang bersifat khusus dan serangkaian pribadi sebagai seorang aktivis.
•Sementara sebagian kecil lainnya terus berorientasi kearah struktur pemerintahan yang otoriter dan secara relatif mempunyai serangkaian orientasi pribadi yang pasif.

BUDAYA POLITIK PAROKIAL PARTISIPAN (PARTICIPANT PAROCHIAL POLITICAL CULTURE)
  1. Berlaku di negara-negara berkembang yang yang masyarakatnya menganut budaya dalam
  2. stuktur politik parokial.
  3. Tetapi untuk keselarasan diperkenalkan norma-norma yang bersifat partisipan.
Perkembangan Budaya Politik Masyarakat Indonesia.
  • Indonesia menganut budaya politik yang bersifat parokial-kaula di satu pihak dan budaya politik partisipan di pihak lain.
  • Sikap ikatan primordialisme masih sangat mengakar dalam masyarakat Indonesia.
  • Masih kuatnya paternalisme dalam budaya politik Indonesia.
Makna Sosialisasi Kesadaran Politik

•Menurut M. Taopan, kesadaran politik (political awareness) merupakan proses bathin yang menampakkan keinsyafan dari setiap warga negara akan pentingnya urusan kenegaraan dalam kehidupan bernegara.

. Masyarakat harus mendukung pemerintah, mengingat kompleks dan beratnya beban yang harus dipikul para penyelenggara negara.
•Kesadaran politik dapat terwujud salah satunya melalui sosialisasi politik.

•Suatu proses belajar dimana setiap individu memperoleh orientasi-orientasi berupa keyakinan, perasaan dan komponen-komponen nilai pemerintahan dan kehidupan politik. Dari sudut pandang masyarakat, sosialisasi politik adalah cara memelihara atau mengubah kebudayaan politik (Jack Plano).

•Proses dimana sikap-sikap dan nilai-nilai politik ditanamkan kepada anak-anak sampai mereka dewasa dan orang-orang dewasa tersebut direkrut ke dalam peranan-peranan politik tertentu (Almond dan Powell).

Sosialisasi politik adalah: proses untuk memasyarakatkan nilai -nilai atau budaya politik ke dalam suatu masyarakat.

Mekanisme Sosialisasi Budaya Politik

Menurut Robert Le Vine ada 3 (tiga) mekanismae pengembangan budaya politik:
  • Imitasi, proses sosialisasi melalui peniruan terhadap perilaku yang ditampilkan individu-individu lain.Sosialisasi pada masa kanak-kanak merupakan hal amat penting.
  • •nstruksi, mengacu pada proses sosialisasi melalui proses pembelajaran formal, informal maupun nonformal.
  • Motivasi, proses sosialisasi yang berkaitan dengan pengalaman individu.
Agen-agen Sosialisasi Politik
  1. Keluarga
  2. Sekolah
  3. Kelompok pergaulan
  4. Lingkungan kerja
  5. Media masa
  6. Partai politik
Definisi Partisipasi Politik
Kegiatan yang dilakukan oleh warga negara baik secara individu maupun secarakolektif, atas dasar keinginan sendiri maupun atas dorongan dari pihak lain yang tujuannya untuk mempengaruhi keputusan politik yang akan diambil oleh pemerintah, agar keputusan tersebut menguntungkan.
Bentuk-bentuk Partisipasi Politik
Menurut Samuel Huntington dan Joan M. Nelson mengidentifikasi 4 (empat) bentuk partisipasi politik:
  1. Kegiatan pemilihan
  2. Lobbying
  3. Kegiatan organisasi
  4. Mencari koneksi
  5. Tindakam kekerasan
Contoh Peran Aktif dalam Kehidupan Politik
  • Lingkungan keluarga, misal : musyawarah keluarga; pemasangan atribut kenegaraan pada hari besar nasional; membaca dan mengikuti berbagai berita di media masa dan elektronik.
  • Lingkungan sekolah, misal : pemilihan ketua
  • kelas, ketua osis, dan lain - lain; pembuatan ADART dalam setiap organisasi yang diikuti forum-forum diskusi atau musyawarah; membuat artikel tentang aspirasi siswa.
  • Lingkungan masyarakat, misal : partisipasi dalam forum warga; pemilihan ketua RT, RW, dsb.
  • Lingkungan bangsa dan bernegara, misal : menggunakan hak pilih dalam pemilu; menjadi anggota aktif dalam partai politik; ikut aksi unjuk rasa dengan damai, dan sebagainya

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Selasa, Juni 23, 2015
jurnalisme warga

 
Romeltea Media