SELAMAT DATANG | About Us | Contact | Register | Sign In

Beberapa Teknik Dasar Seo Blog Untuk Pemula

Bagi pemula, mungkin perlu basic atau dasar untuk mempelajari SEO. Belajar SEO ( Search engine optimization ) untuk blogger pemula memang harus dibedakan dengan pembelajaran SEO tingkat lanjut.

Tampilkan postingan dengan label Sosiologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sosiologi. Tampilkan semua postingan

Pengertian Sosiologi Keluarga dan Fungsi Keluarga

Sosiologi keluarga adalah ilmu yang mengkaji tentang realitas sosiologis dari interaksi, pola, bentuk dan perubahan dalam lembaga keluarga, juga pengaruh perubahan/pergeseran masyarakat terhadap keluarga dan berpengaruh sistem dalam keluarga terhadap masyarakat secara umum.

Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga". Kata kula berarti "ras" dan warga yang berarti "anggota". Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.

Dalam pengertian sosiologis, secara umum keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah, atau adopsi, merupakan susunan rumah tangga sendiri, berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain yang menimbulkan peranan-peranan sosial bagi suami istri, ayah dan ibu, putra dan putrinya, saudara laki-laki dan perempuan serta merupakan pemeliharaan kebudayaan bersama.

 Jadi keluarga merupakan kesatuan sosial yang terikat oleh hubungan darah dan masing-masimg anggotanya mempunyai peranan yang berlainan sesuai dengan fungsinya.
Pengertian Keluarga

Menurut Sigmund Freud, pada dasarnya keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita. Bahwa menurut beliau keluarga merupakan manifestasi dari pada dorongan seksual sehingga landasan keluarga itu adalah kehidupan seksual suami isteri.

Maka dapat difahami bahwa Pengertian Keluarga adalah sekumpulan orang (rumah tangga) yang memiliki hubungan darah atau perkawinan atau menyediakan terselenggaranya fungsi-fungsi instrumental mendasar dan fungsi-fungsi ekspresif keluarga bagi para anggotanya yang berada dalam suatu jaringan.

Fitzpatrick (2004), memberikan pengertian keluarga dengan cara meninjaunya berdasarkan tiga sudut pandang yang berbeda, yaitu.

Pengertian Keluarga secara Struktural: Keluarga didefenisikan berdasarkan kehadiran atau ketidakhadiran anggota dari keluarga, seperti orang tua, anak, dan kerabat lainnya.

Pengertian Keluarga secara Fungsional: Defenisi ini memfokuskan pada tugas-tugas yang dilakukan oleh keluarga, Keluarga didefenisikan dengan penekanan pada terpenuhinya tugas-tugas dan fungsi-fungsi psikososial.

Pengertian Keluarga secara Transaksional: Defenisi ini memfokuskan pada bagaimana keluarga melaksanakan fungsinya.

Pengertian lainnya tentang definisi keluarga menurut para ahli tentang keluarga

Duvall dan Logan ( 1986 ) : Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.

Bailon dan Maglaya ( 1978 ) : Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi.

Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) : Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Narwoko dan Suyanto, (2004) : Keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang.

FUNGSI KELUARGA
Adapun fungsi-fungsi keluarga yang berhubungan dengan sistem sosial yang luas adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Reproduksi
Keluarga pada hakekatnya mempunyai fungsi sebagai generasi penerus, yang dalam arti bahwa sesungguhnya setiap keluarga mempunyai keinginan untuk memounyai anak dalam mempertahankan kelangsungan keturunan keluarga tersebut.

2. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi ialah proses belajar, bersikap, berperilaku, dan berkehendak mengenai aturan-aturan, norma-norma dan tata nilai di dalam kelompoknya.

3. Fungsi Afeksi
Keluarga memberikan cinta dan kasih, dalam arti bahwa di dalam keluarga ada rasa kasih sayang dan cinta kasih antar sesama anggota keluarga. Sehingga terdapat ikatan batin yang kuat di dalam keluarga.

4. Fungsi Proteksi atau Perlindungan
Keluarga juga sebagai lembaga yang memberikan perlindungan bagi anggota keluarganya, sehingga akan menimbulkan rasa aman dan tentram.

5. Fungsi Ekonomi
Keluarga mempunyai fungsi sebagai alat ekonomi untuk mencari nafkah dan mengatur keluarganya. Di dalam keluarga juga terdapat kegiatan ekonomi, seperti kegiatan produksi dan konsumsi.

6. Fungsi Religius
Keluarga mempunyai fungsi untuk meletakkan dan menanamkan dasar-dasar agama bagi anak dan anggota keluarga.

7. Fungsi Pendidikan
Keluarga mempunyai fungsi untuk mendidik anak-anak sebelum masuk sekolah secara formal. Fungsi ini juga untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak hingga terbentuk personalitynya.

8. Fungsi Rekreasi
Keluarga mempunyai fungsi untuk menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anggota keluarganya.

9. Fungsi Penentuan Status
Jika dalam masyarakat terdapat perbedaan status yang besar, maka keluarga akan mewariskan statusnya pada tiap-tiap anggota atau individu sehingga tiap-tiap anggota keluarga mempunyai hak-hak istimewa.

Berdasarkan Jenis Anggota Keluarga

  1. Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
  2. Keluarga Besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambahkan dengan sanak saudara. Misalnya : kakak, nenek, keponakan, dan lain-lain.
  3. Keluarga Berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
  4. Keluarga Duda/janda (Single Family) dalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
  5. Keluarga Berkomposisi (Composite) adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
  6. Keluarga Kabitas (Cahabitation) adalah dua orang yang terjadi tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
Referensi 

http://citrarhmdn.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-bentuk-fungsi-peranan-dan.html
http://www.definisi-pengertian.com/2015/04/pengertian-keluarga-definisi-menurut-para-ahli.html
http://sosiologimuchibbur.blogspot.co.id/2013/01/sosiologi-keluarga.html
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=538306476223079&id=250848961635500

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Jumat, Februari 12, 2016

Pengertian Sosiologi Hukum Dan Ruang lingkup

Ilmu hukum merupakan salah satu disiplin ilmu yang memiliki banyak cabang pembahasan. Salah satu diantara cabang dari ilmu hukum ini dikenal dengan istilah ilmu sosiologi hukum. Cabang ilmu ini, mulai dipelajari manusia sejak tahun 60an.

Sosiologi hukum adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara hukum dengan gejala-gejala sosial lainnya secara empiris analitis.




Pemgertian Sosiologi Hukum Menurut Para Ahli

Sosiologi hukum didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan yang secara analitis dan empiris menganalisis atau mempelajari hubungan timbal balik antara hukum dengan gejala-gejala sosial lainnya.

Soerjono Soekanto dalam buku Mengenal Sosiologi Hukum, Penerbit Citra Aditya Bakti, Bandung, 1989)Pengertian sosiologi hukum (sociology of law) adalah pengetahuan hukum terhadap pola prilaku masyarakat dalam konteks sosialnya

Satjipto rahardjo dalam buku Ilmu Hukum, Penerbit Alumni, Bandung, 1982)
Sosiologi hukum merupakan ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara hukum dengan gejala-gejala sosial lainnya secara empiris analitis

R.Otje Salman dalam buku Sosiologi Hukum : Suatu Pengantar, Penerbit Armico, Bandung, 1992)
Sosiologi hukum adalah suatu cabang kajian sosiologi yang memusatkan perhatiannya pada ikhwal hukum sebagaiman terwujud sebagai bagian dari pengalaman kehidupan masyarakat sehari-hari.

Soetandyo Wignjosoebroto Sosiologi hukum adalah studi sosiologi terhadap fenomena-fenomena hukum spesifik yang berhubungan dengan masalah legal relation, termasuk proses interaksional dan sosialisasi organisasional, typikasi, abolisasi dan konstruksi sosial .

Objek utama kajian Sosiologi Hukum sebagaimana dikemukakan oleh Achmad Ali (1998: 19:32) ialah sebagai berikut :

Menurut Donald Black dalam mengkaji hukum sebagai government social control, sosiologi hukum mengkaji hukum sebagai suatu kaidah khusus yang berlaku serta dibutuhkan guna menegakkan ketertiban dalam kehidupan masyarakat. Hukum dipandang sebagai suatu rujukan yang akan digunakan oleh pemerintah dalam hal melakukan pengendalian terhadap perilaku warga masyarakat.

Objek utama Sosiologi Hukum lainnya adalah stratifikasi, stratifikasi yang membahas sosiologi hukum bukanlah stratifikasi hukum seperti yang dikemukakan oleh Hans Kelsen dengan teori grundnorm-nya, melainkan stratifikasi dalam sistem kemasyarakatan. Dalam hal ini dapat dibahas dampak adanya stratifikasi sosial terhadap hukum dan pelaksanaan hukum.

Objek utama lain dari kajian Sosiologi Hukum adalah pembahasan tentang perubahan, yang mencakup perubahan hukum dan perubahan masyarakat serta hubungan timbal balik di antara keduanya.

Salah satu persepsi penting dari kajian sosiologi hukum ialah perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat direkayasa, dalam hal ini direncanakan terlebih dahulu oleh pemerintah dengan menggunakan perangkat hukum sebagai alatnya.
Berdasarkan fenomena ini, Menurut Achmad Ali lahirlah konsep law as a tool of social engineering yang berarti bahwa hukum sebagai alat untuk secara sadar mengubah masyarakat atau hukum sebagai alat rekayasa sosial. Oleh karenanya, dalam upaya menggunakan hukum sebagai alat rekayasa sosial diupayakan pengoptimalan efektivitas hukum pun menjadi salah satu topik bahasan sosiologi hukum.

Menurut Gerald Turkel, pendekatan sosiologi hukum menyangkut hubungan hukum dengan moral dan logika internal hukum. Fokus utama pendekatan sosiologi hukum yaitu :

  1. pengaruh hukum terhadap perilaku sosial;
  2. pada kepercayaan-kepercayaan yang dianut oleh masyarakat dalam the social world mereka;
  3. pada organisasi sosial dan perkembangan sosial serta pranata hukum tentang hukum itu dibuat dan kondisi-kondisi sosial yang menimbulkan hukum.

Soiologi Hukum Sebagai Ilmu

Pada lahirnya sosiologi hukum dipengaruhi oleh 3 (tiga) disiplin ilmu, yaitu filsafat hukum, ilmu hukum dan sosiologi yang berorientasi dibidang hukum.

1.Filsa. fat hukum
Konsep yang dilahirkan oleh aliran positivisme (Hans Kelsen) yaitu “stufenbau des recht” atau hukum bersifat hirarkis artinya hukum itu tidak boleh bertentangan dengan ketentuan yang lebih atas derajatnya. Dimana urutannya yaitu :
  • Grundnorm (dasar social daripada hukum)
  • Konstitusi
  • Undang-undang dan kebiasaan
  • Putusan badan pengadilan
Dalam filsafat hukum terdapat beberapa aliran yang mendorong tumbuh dan berkembangnya sosilogi hukum, diantaranya yaitu
  • Mazhab sejarah, tokohnya Carl Von Savigny (hukum itu tidak dibuat, akan tetapi tumbuh da berkembang bersama-sama masyarakat). Hal tersebut merupakan perwujudan dari kesadaran hukum masyarakat, perkembangan hukum dari statu ke control sejalan dengan perkembangan masyarakat sederhana ke masyarakat modern.
  • Mazhab utility, tokohnya Jeremy Bentham (hukum itu harus bermanfaat bagi masyarakat guna mencapai hidup bahagia). Dimana manusia bertindak untuk memperbanyak kebahagiaan dan mengurangi penderitaan dan pembentuk hukum harus membentuk hukum yang adil bagi segenap warga-warga masyarakat secara individual). Rudolph von Ihering (social utilitarianism yaitu hukum merupakan suatu alat bagi masyarakat untuk mencapai tujuan)
  • Aliran sociological jurisprudence, tokohnya Eugen Ehrlich (hukum yang dibuat harus sesuai dengan hukum yang hidup di dalam masyarakat atau living law)
  • Aliran pragmatical legal realism, tokohnya Roscoe Pound (law as a tool of social engineering), Karl Llewellyn, Jerome Frank, Justice Oliver (hakim-hakim tidak hanya menemukan huhum akan tetapi bahkan membentuk hukum)
2. Ilmu hukum
Yang mendukung ilmu soiologi hukum adalah ilmu hukum yang menganggap bahwa hukum itu adalah gejala social.

3. Sosiologi yang berorientasi dibidang hukum

Menurut Emile Durkhain mengungkapkan bahwa dalam masyarakat selalu ada solideritas social yang meliputi :
  • Solideritas social mekanis yaitu terdapat dalam masyarakat sederhana dimana kaidah hukumnya bersifat represif (yang diasosiasikan dalam hukum pidana)
  •  Solideritas social organis yaitu terdapat dalam masyarakat modern dimana kaidah hukumnya bersifat restitutif (yang diasosiasikan dalam hukum perdata)
Max Weber dengan teori ideal type, mengungkapkan bahwa hukum meliputi :
  • Irasionil materil (pembentuk undang-undang mendasarkan keputusan-keputusannya semata-mata pada nilai-nilai emosional tanpa menunjuk pada suatu kaidahpun)
  • Irasionil formal (pembentuk undang-undang dan hakim berpedoman pada kaidah-kaidah diluar akan, oleh karena didasarkan pada wahyu atau ramalan)
  • Rasional materil (keputusan-keputusan para pembentuk undang-undnag dan hakim menunjuk pada suatu kitab suci, kebijaksanaan-kebijaksanaan penguasa atau ideologi)
  •   Rasional formal (hukum dibentuk semata-mata atas dasar konsep-konsep abstrak dari ilmu hukum)
Kegunaan Sosiologi Hukum:
  1. Mengetahui dan memahami perkembangan hukum positif (tertulis/tdk tertulis) di dlm ngr/masyarakat.
  2. Mengetahui efektifitas berlakunya hukum positif di dalam masyarakat.
  3. Mampu menganalisis penerapan hukum di dalam masyarakat.
  4. Mampu mengkonstruksikan fenomena hukum yg terjadi di masyarakat.
  5. Mampu mempetakan masalah-masalah sosial dalam kaitan dengan penerapan hukum di masyarakat.
Ruang Lingkup Sosiologi Hukum
Dalam dunia hukum, terdapat fakta lain yang tidak diselidiki oleh ilmu hukum yaitu pola-pola kelakuan (hukum) warga-warga masyarakat. Ruang lingkup Sosiologi Hukum juga mencakup 2 (dua) hal, yaitu :

  1.  Dasar-dasar sosial dari hukum, contoh: hukum nasional Indonesia, dasar sosialnya adalah Pancasila, dengan ciri-cirinya : gotong-royong, musyawarah-kekeluargaan.
  2. Efek-efek hukum terhadap gejala-gejala sosial lainnya, contoh : UU PMA terhadap gejala ekonomi, UU Pemilu dan Partai Politik terhadap gejala politik, UU Hak Cipta tahun 1982 terhadap gejala budaza, UU Perguruan Tinggi terhadap gejala pendidikan.

Tahap tersebut akan tercapai apabila para sosiolog tidak lagi berperan sebagai teknisi, akan tetapi lebih banyak menaruh perhatian pada ruang lingkup yang lebih luas.

Pada tahap ini, seorang sosilog harus siap untuk menelaah pengertian legalitas agar dapat menentukan wibawa moral dan untuk menjelaskan peran ilmu sosial dalam menciptakan masyarakat yang didasarkan pada keseimbangan hak dan kewajiban yang berorientasi pada keadilan.( Rule of Law menurut Philip Seznick).

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Senin, November 23, 2015

Prof. Dr. Selo Soemardjan: Bapak Sosiologi Indonesia

Kalau Anda mengaku mahasiswa sosiologi pasti sudah tahu Prof. Dr. Selo Soemardjan, ya beliau adalah salah satu tokoh sosiologi atau bapak sosiologi Indonesia. Nama Lengkap Kanjeng Pangeran Haryo Prof. Dr. Selo Soemardjan adalah tokoh pendidikan dan pemerintahan Indonesia.

Beliau Penerima Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah ini dan sekaligus dekan pertama Fakulitas Pengetahuan Kemasyarakatan kini (Fisip-UI).

Selo Soemardjan ini adalah sosok yang sangat disiplin selalu memberi sifat teladan yang nyata. Berkat beliau masyarakat mendapatkan bekal ilmu penegetahuan.

Prof. Dr. Selo Soemardjan Selain sosok yang disiplin dia juga seorang sosok berintegritas, yang komitmen sosial yang tinggi dan sulit untuk diam. Tidak suka memerintah ia juga memeberikan tauladan kepada orang disekitarnya.

Selama hidupnya Selo Soemardjan  pernah berkarier

  • sebagai pegawai kesultanan/Pemerintahan Daerah Yogyakarta,
  • Kepala Staf Sipil Gubernur Jakarta Raya, 
  • Kepala Sekertaris Staf Keamanan Kabinet Perdana Menteri ,
  • Sekretaris Wakil Presiden RI Sultan Hamengku Buwono IX (1973-1978), 
  • Asisten Wakil Presiden Urusan Kesejahteraan Rakyat (1978-1983) 
  • dan staf ahli Presiden HM Soeharto, 
  • Kepala Biro III Sekretariat Negara merangkap Sekretaris Umum Badan Pemeriksa Keuangan,

Nama Selo di peroleh setelah menjadi camat di Kabupaten Kulonprogo. Saat menjadi camat inilah ia merasa mengawali kariernya sebagai bapak sosiologi. (Wikipedia).

Ia dikenal sebagai Bapak Sosiologi Indonesia setelah tahun 1959-- sesuai meraih gelar doktornya di Cornrll University, AS. Ia kemudian tetap melanjutkan mengajar sosiologi di Universitas Indonesia. Sebagai Ilmuan Selo memiliki beberapa karya tulisan yang sudah dipublikasikan diantaranya Social "Changes In Yogyakarta" dan "Gerakan 10 Mei 1963" di Sukabumi. Penelitian terakhir berjudul "Desentralisasi pemerintahan". Wasalam (www.irwantea.com)

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Selasa, Oktober 27, 2015

Akibat Revolusi Perancis Bagi Perancis Maupun Bagi Dunia


Semangat Revolusi Perancis dengan cepat menjalar dan membawa pengaruh yang luas dalam berbagai bidang. Akibat revolusi Perancis, baik bagi Perancis maupun bagi dunia dapat dirinci sebagai berikut :

#Bagi Perancis

1.  Bidang politik
  • Nasionalisme menjadi diperkuat dan mencapai puncak pada masa pemerintahan Kaisar Napoleon.
  • Undang-Undang Dasar merupakan kekuasaan tertinggi
  • Timbulnya pengertian republik. Mula-mula revolusi Perancis bersifat liberal (1789-1792), kemudian bersifat radikal (1792-1795). Dalam masa radikal inilah pemerintahan disusun secara republik. Pemerintahan raja dianggap dianggap kurang tepat karena secara turun temurun. Timbullah ide republik yang kepala negara dipilih oleh rakyat.
  • Timbulnya ide tentang aksi revolusioner, yaitu penggunaan kekuatan rakyat dalam revolusi
2.  Bidang ekonomi
  • Kapitalisme berkembang karena yang berkuasa adalah golongan borjuis.
  • Petani menjadi pemilik tanah, bukan lagi penyewa tanah.
  • Penghapusan sistem pajak feodal.
  • Penghapusan gilda dan berkembang perdagangan bebas.
  • Timbulnya industri besar. Hal ini dimungkinkan karena Napoleon banyak memberi subsidi pada industri-industri besar.
3.  Bidang sosial
  • Dihapuskannya feodalisme.
  • Adanya susunan masyarakat yang baru, yakni petani, buruh, golongan pertengahan, dan kapitalis.
  • Terciptanya bangsawan baru dalam masyarakat bukan karena keturunan, tapi karena berjasa pada negara.
  • Pendidikan dan pengajaran yang merata untuk semua lapisan masyarakat.
 # Bagi Dunia.

1. Bidang Politik
  • Tersebarnya paham liberalisme ke berbagai negara di Eropa.
  • Semboyan Revolusi Perancis “Liberte, Egalite, Fraternite” (Kebebasan, Persamaan, Persaudaraan) menggema ke berbagai negara Eropa dan menjadi spirit dalam melawan raja-raja absolut.
  • Tersebarnya paham demokrasi.
  • Nasionalisme di Eropa timbul sebagai akibat tindakan sewenang-wenang Napoleon terhadap negara-negara Eropa yang hampir seluruhnya berhasil dikuasai.
  • Aksi revolusioner di Perancis dalam masa revolusi ditiru oleh negara-negara Eropa lainnya.
2. Bidang Ekonomi
  • Berkembangnya industri-industri di Eropa.
  • Kehidupan perdagangan beralih dari daerah pantai Eropa ke pedalaman.
  • Inggris kehilangan pasar di Eropa.
3. Bidang Sosial
  • Penghapusan feodalisme.
  • Pendidikan dan pengajaran yang merata untuk semua lapisan masyarakat.
  • Code Napoleon digunakan oleh masyarakat Eropa. Belanda menerapkannya hingga tahun 1838, Jerman sampai tahun 1910. Code Napoleon besar pengaruhnya dalam hukum di negara-negara Eropa.
Doc. Catatan Kuliah Pribadai.


Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Minggu, Oktober 11, 2015

Sosiologi: Pengertian Perubahan Sosial

Perubahan sosial Merupakan perubahan-peubahan yang terjadi pada lembaga-lemabaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial dan pola perilaku diantara kelompo-kelompok dalam masyarakat.

Definisi dan pengertian tentang perubahan sosial menurut para ahli diantaranya adalah sebagai berikut :

Gillin 
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.

Emile Durkheim
Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.

Kingsley Davis
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.

Mac Iver 
Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial (social relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (ekuilibrium) hubungan sosial

William F. Ogburn 
Perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial

Tidak semua gejala-gejala sosial yang mengakibatkan perubahan dapat dikatakan sebagai perubahan sosial, gejala yang dapat mengakibatkan perubahan sosial memiliki ciri-ciri antara lain:
  1. Setiap masyarakat tidak akan berhenti berkembang karena mereka mengalami perubahan baik lambat maupun cepat.
  2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.
  3. Perubahan sosial yang cepat dapat mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang bersifat sementara sebagai proses penyesuaian diri.
  4. Perubahan tidak dibatasi oleh bida
Bentuk-bentuk perubahan sosial. Ada dua bentuk perubahan sosial diantaranya:

    1. Perubahan yang cepat (Revolusi) merupakan perubahan sosial yang berlangsung cepat dan menyangkut dasar-dasar sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat (yaitu lembaga-lembaga kemasyarakatan).
    2     Perubahan Lambat (Evolusi) merupakan perubahan yang memerlukan waktu yang lama dan       tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkuta.

Perubahan yang direncanakan dan tidak direncanakan.

Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncaakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengdakan perubahan di dalam masyarakat.

Perubahan yang tidak direncanakan adalah perubahan yang tidak dikehendaki dan terjadi diluar jangkuan masyarakat.

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Sabtu, September 05, 2015

Ahli Sosiologi : Semua Agama Mengajarkan Kasih

Menurut Ahli sosiologi dari Universitas Nasional, Nia Elvina, di Jakarta, Minggu, mengungkapkan, di antara berbagai cara, secara sosiologis, penanaman paham untuk tujuan yang keliru melalui agama itu sangat strategis, karena menyentuh hal yang sangat esensial dalam masyarakat yakni keyakinan. (utama.seru.com)

"Secara esensi, semua ajaran agama pada dasarnya mengajarkan kasih sayang terhadap sesama manusia,"

Bila ada ajaran yang mengatasnamakan agama tertentu lalu mengajarkan hal-hal di luar akidah itu, maka perlu dicurigai ada susupan radikal di dalamnya.

Setiap agama itu mengajarkan tentang persaudaraan dan damai serta kasih sayang sesama manusia. Jika suatu paham mengatasnamakan nilai di luar itu, maka itu disebut radikal, "Misalnya ada pernyataan atau ajakan bahwa manusia boleh mengancam dan mengintimidasi umat lain atau melakukan kekerasan kepada umat lain, dan sebagainya. Itu sudah masuk paham radikal,"

Guna mencegah umat terjebak dalam paham radikal seperti ini, kata dia, peran ulama dan pemuka atau pemimpin agama amat diperlukan. Merekalah yang harus menggembalakan umat agar jangan sampai tergoda dan terjebak paham radikal yang menyesatkan.

Peranan ulama juga harus dioptimalkan. Fungsi lembaga agama tidak sempit.
Penguatan pendidikan agama di sekolah-sekolah pun menjadi upaya mengantisipasi paham radikalisme menyusup ke masyarakat. "Pencegahan yang paling efektif adalah lewat pendidikan," tutur Nia.

Dan yang paling utama, program pembangunan masyarakat oleh pemerintah itu harus segera dilaksanakan. "Karena selama masih banyak masyarakat kita yang miskin masih sangat rentan dengan paham radikal,"

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Kamis, Agustus 27, 2015

Pengertian Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial merupakan suatu konsep dalam sosiologi yang melihat bagaimana anggota masyarakat dibedakan berdasarkan status yang dimilikinya.

Status yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat ada yang didapat dengan suatu usaha (achievement status) dan ada yang didapat tanpa suatu usaha (ascribed status). Stratifikasi berasal dari kata stratum yang berarti strata atau lapisan dalam bentuk jamak.


Pengertian Stratifikasi Sosial Menurut Para Ahli Sosiologi

  • Pitirin A. Sorokin mendefinisikan stratifikasi sebagai pembedaan penduduk atau anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas secara hierarkis. 
  • Bruce J. Cohen sistem stratifikasi akan menempatkan setiap individu pada kelas sosial yang sesuai berdasarkan kualitas yang dimiliki.
  • Pitirim A. Sorokin Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). 
  • b. P.J. Bouman Stratifikasi sosial adalah golongan manusia dengan ditandai suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa yang tertentu dan karena itu menuntut gengsi kemasyarakatan.
  • Soerjono Soekanto Stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan yang berbeda-beda secara vertikal.


Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Jumat, Agustus 14, 2015

Sosiologi: Manfaat Sosiologi Hukum

 Manfaat Sosiologi HukumSosiologi hukum merupakan suatu ilmu pengetahuan yang secara teoritis analistis dan empiris menyoroti pengaruh gejala sosial lain terhadap hukum dan sebaliknya. 

Ada dua pendapat utama tentang perspektif sosiologi hukum secara umum( J. van Houtte 1970:57)

1. Sosiologi hukum harus diberikan suatu fungsi yang global artinya sosiolgi hukum harus menghasilkan suatu sintesa anatara hukum sebagaisarana organisasisosial dan sebagai sarana dari keadilan.

2. Sosiologi hukum berguna justru dalam bidang penerangan dan pengkaidahan. Masalah pengkaidahan sosiologi hukum dapat mengungkapkan data tentang keajegan-keajegan mana di dalam masyrakatyang menuju pembentukan hukum baik melauli keputusan penguasa maupun melalui keputusan bersama dari warga masyrakat terutama yang menyangkut hukumyang mengatur.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kegunaan dari sosiologi hukum adalah pertama :

  1. Dapat diperoleh kemampuan- kemampuan bagi pemahaman terhadap hukum didalam konteks sosialnya.
  2.  Penguasaan konsep-konsep sosiologi hukum juga dapat memberikan kemampuan untuk mengadakan analisis terhadap efektifitas hukum dalam masyarakat baik sebagai sarana pengendalian sosial maupun sarana mengubah masyrakat agar mencapai keadaan  keadaan tertentu. 
  3.  Sosiologi hukum juga memberi kemungkinan-kemungkinan serta kemampuan untuk mengadakan efaluasiterhadapefektifitashukumdalammasyrakat.
Kegunaan kegunaan umum tersebut diatas secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Pada taraf organisasidalammasyarakat
  • Sosiologi hukum dapat mengngkapkan idiologi dan falsafah yang mempengaruhi perncanaan , pembentukan dan penegakan hukum.
  • Dapat di identifikasi unsur-unsur kebudayaan mana yang mempengaruhiisi atau substansi hukum.
  • Lembaga-lembaga mana yang sangat berpengaruh didalam pembentukan hukumdan penegakkannya.
2. PadaTarafGolongan dalammasyarakat
  • Pengungkapan golongan-golongan yang menentukan didalampembentukan danpenerapanhukum.
  • Golongan-golongan dalam masyarkat yang beruntung atau sebaliknya malahan dirugikan dengan adanya hukum-hukum tertentu.
3. Pada taraf Individual
  • Identifikasi terhadap unsur-unsur hukum yang dapat mengubah perilaku warga masyarakat.
  • Kekuatan, kemampuan dan kesungguhan hati dario para penegakhukumdalammelaksankan fungsinya.
  • Kepatuhan dari warga masyrakat terhadap hukum baik yang berwujud kaedah-kaedah yang menyangkut kewajiban- kewajiban,hak-hak, maupun perilaku yangteratur. Wasalam (http://www.irwanteasosial.com/).*****

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Kamis, Juli 02, 2015

Pengertian & Saluran Komunikasi Politik

Saluran komunikasi politik adalah alat serta sarana yang memudahkan penyampaian pesan. Dilihat secara luas saluran komunikasi itu terdiri atas lambang-lambang, kombinasinya, dan berbagai tekhnik serta media yang digunakan untuk berbicara pada khalayak.








Saluran (Channel, Media) Komunikasi

  1. Alat, sarana, atau upaya yang digunakan untuk memudahkan penyampaian pesan.
  2. Secara luas – terdiri atas lambang-lambang (simbol-simbol) kata, gambar, dan tindakan yang kombinasinya (menghasilkan cerita dan foto), serta berbagai teknik serta media yang digunakan untuk berbicara dengan khayalak.
  3. Simbol-simbol dan kombinasinya disampaikan dengan berbagai teknik dan media perbincangan personal (lisan), melalui media cetakan e.q. koran dan majalah, dan dengan teknik elektronik e.g. radio atau TV.
Tipe Utama Saluran Komunikasi Politik
1. Komunikasi Massa – komunikasi ‘satu-kepada-banyak’:
         a. Komunikasi Tatap Muka –dalam rapat umum, konferensi pers, etc.
         b. Komunikasi Berperantara --ada perantara antara komunikator dan khalayak seperti TV.

      Komunikasi Massa : komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronis (communication with mass media), sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

Karakteristik :
(1) Komunikator Melembaga (Institutionalized Communicator), komunikator tidak individual tetapi secara tim (collective communicatorI) sesuai dengan kebijakan lembaga media;
(2) Pesan bersifat umum sehingga bisa diterima publik yang heterogen;
(3) Menimbulkan keserempakan (simultaneous) dan serentak (instantaneos) penerimaan oleh massa;
(4) Komunikan, audien, atau penerimanya bersifat heterogen;
(5) Berlangsung satu arah (one way traffic communication).

Mass media are those media reaching large numbers of the public via radio, television,
movies, magazines, newspapers and the World Wide Web.

2. Komunikasi Interpersonal – komunikasi ‘satu-kepada-satu’.
           a. Komunikasi Tatap Muka e.g. door to door visit, temui publik, etc.
           b. Komunikasi Berperantara –e.g. pasang sambungan langsung ’hotline’ buat publik.

3. Komunikasi Organisasi – gabungan komunikasi ‘satu-kepada-satu’ dan ‘satu-kepadabanyak’:
           a. Komunikasi Tatap Muka e.g. diskusi tatap muka dengan bawahan/staf, etc.
           b. Komunikasi Berperantara e.g. pengedaran memorandum, sidang, konvensi, buletin, newsletter, lokakarya, etc.

Karakteristik Percakapan Politik
  •  Koorientasi – saling bertukar pandangan.
  • Sebagai permainan masing-masing mengejar tujuan tertentu: motif terbuka & tersembunyi; peroleh imbalan & kerugian. Empat tipologi permainan: permainan wajah; permainan eksploitasi e.g. ancaman dan “jika… maka..”; permainan informasi/mengorek info seperti wawancara reporter; dan permainan hubungan/memperlebar-memperkecil jarak sosial (Lyman & Scott).
  • Negosiasi –nego identitas pribadi, hubungan sosial, dan makna kekuasaan politik.

Referensi:
Dan Nimmo. Komunikasi Politik. Rosda, Bandung, 1982; Prof. Onong Uchjana Effendy, M.A.
Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003.*

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Senin, Juni 29, 2015

Money Politics (Politik Uang)

Sampai saat ini belum ada definisi atau pengertian Money politic yang dapat dipergunakan untuk dapat mengakomodir hal-hal yang bersifat pelanggaran politik dengan menggunakan uang atau yang dapat dinilai dengan uang.

Menurut Wikipedia Politik uang atau politik perut adalah suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum.

Politik uang umumnya dilakukan simpatisan, kader atau bahkan pengurus partai politik menjelang hari H pemilihan umum.

Praktik politik uang dilakukan dengan cara pemberian berbentuk uang, sembako antara lain beras, minyak dan gula kepada masyarakat dengan tujuan untuk menarik simpati masyarakat agar mereka memberikan suaranya untuk partai yang bersangkutan.
Secara Umum money politics biasa diartikna sebagai upaya mempengaruhi perilaku orang dengan menggunakan imbalan tertentu. Ada juga yang mengartikan money politics sebagai tindakan jual beli suara pada sebuah proses politik dan kekuasaan.

Tindakan itu dapat terjadi dalam jangkauan (range) yang lebar, dari pemilihan kepala desa sampai pemilihan umum. Namun kalau makna money politics sekedar jual beli suara, bagaimana dengan tindakan sejumlah oknum yang menyuap atasannya untuk mendapatkan jabatan? Bukankah "uang pelicin" untuk mendapatkan jabatan itu merupakan dana untuk "membeli" kekuasaan? Dalam kasus tersebut , si penyuap tidak mempengaruhi voters, melainkan decision moker.

Publik jua memahami money politics sebagai praktik pemebrian uang atau barang atau memberi iming-iming sesuatau kepada massa (voters) secara berkelompok atau indvidual, untuk mendapatkan keuntungan politik (political gain). Artinya tindakan money politic itu dilakukan secara sadar oleh pelaku. Namun definisi ini pun dipandang kurang akurat ketika dipakai untuk menganalisis kasus sperti pembagian sembilan bahan pokok oleh partai politik tertentu kepada masyarakat. Kalau motifnya adalah semata-mata untuk membantu masyarakat , tentunya pemberian bukan money politics.

Tetapi bagaimana kalau sang pemberi menang tulus membantu rakyat kecil, tetapi akhir-akhirnya toh mendapatkan political gain dari aktivitasnya itu ? Nanti saya sambung lagi... Wasalam (www.irwanteasosial.com).**

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Sabtu, Juni 20, 2015

Opss udah Waktunya Beli Pulsa/Paket Internet Smartfren

Pelanggan Yth,

Mohon maaf, untuk sementara Anda tidak dapat menikmati layanan internet kami.
Hal ini bisa disebabkan:

1. Anda tidak memiliki paket internet
2. Kuota paket internet Anda habis atau masa berlakunya berakhir
3. Anda tidak memiliki cukup pulsa
4. Kredit Limit Nomor Pascabayar Anda telah tercapai


Mohon periksa kuota data dengan telepon ke *995 atau melalui SMS ketik Cek kirim ke 995 dan periksa sisa pulsa atau batas kredit nomor Anda dengan telepon ke *999. Anda dapat melakukan isi ulang pulsa dan melakukan transfer pulsa nomor Prabayar dengan cara:

Isi Pulsa : *999#16 digit kode voucher lalu tekan OK/Yes/Call
atau
Kirim SMS dengan tulisan ISI(spasi)16 digit kode voucher lalu kirim ke 999
atau
telepon ke 999 dan ikuti panduan suara

Transfer pulsa : Transfer Pulsa : kirim SMS dengan mengetik KIRIM.NOMOR HP TUJUAN.DENOMINASI
lalu kirim ke 879 (biaya Rp.500/SMS dan minimum saldo tersisa 5.000)
Contoh : kirim.0888xxxxx.5000 lalu SMS ke 879
Selanjutnya untuk dapat kembali menikmati layanan internet, Anda dapat membeli pilihan Paket Internet yang tersedia sebagai berikut (klik tanda + untuk info Paket). Untuk Anda yang akan beralih ke Paket Unlimited atau dari Unlimited ke Paket lain, atau Anda memiliki Paket Smart Plan, silahkan lakukan penghentian Paket Internet yang sedang aktif sebelum melakukan pembelian Paket Internet baru dengan cara ketik CONNEX(spasi)OFF kirim ke 123 atau SMARTPLAN(spasi)OFF kirim ke 123 Cuma Iseng saja,,, wasalam..(http://www.irwanteasosial.com).****

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Senin, Juni 08, 2015

Definisi Partai Politik


Di dalam ilmu politik, partai politik mempunyai peranan yang sangat besar dalam menjamin kelancaran proses politik di dalam sebuah sistem demokrasi perwakilan. Partai politik merupakan agen demokratisasi di dalam sebuah sistem politik yang demokratis.

Dalam definisinya, partai politik merupakan sarana bagi warga negara untuk turut serta atau berpartisipasi dalam proses pengelolaan negara.

Dimana partai politik adalah suatu kelompok terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama

Partai politik adalah unsur penting dalam kehidupan politik dan pemerintahan. Partai politik menghubungkan masyarakat madani dengan negara dan lembaga-lembaganya. Selain itu, partai menyuarakan pandangan serta kepentingan berbagai kalangan masyarakat. Dalam bukunya yang berjudul Economic et Societe (1959) Max Weber kemudian mendefinisikan partai politik sebagai organisasi publik yang bertujuan untuk membawa pemimpinnya berkuasa dan memungkinkan para pendukungnya untuk mendapatkan keuntungan dari dukungan tersebut.

Partai politik adalah organisasi yang bertujuan untuk membentuk opini publik. Sebagai suatu organissai yang khas, partai politik dilihat sebagai suatu bentuk organisasi yang berbeda dengan organisasi lain.

Partai politik dapat berarti organisasi yang mempunyai basis ideologi yang jelas, dimana setiap anggotanya mempunyai pandangan yang sama dan bertujuan untuk merebut kekuasaan atau mempengaruhi kebijaksanaan negara baik secara langsung maupun tidak langsung serta ikut pada sebuah mekanisme pemilihan umum untuk bersaing secara kompetitif guna mendapatkan eksistensi.

Carl J. Fiedrich mendefinisikan partai politik sekelompok manusia yang terorganisasi secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan berdasarkan penguasaan ini kemanfaatan yang bersifat idiil maupun materil kepada anggotanya.

Partai politik secara ideal dimaksudkan untuk mengaktifkan dan memobilisasi rakyat, mewakili kepentingan tertentu, memberikan jalan kompromi bagi pendapat yang saling bersaing, serta menyediakan sarana suksesi kepemimpinan secara absah (legitimate) dan damai. Partai politik merupakan satu keharusan dalam kehidupanpolitik yang modern dan demokratis.

Partai politik dilihat sebagai autonomous groups that make nominations and contest elections in the personel and policies of goverment (Ranney & Kendall, 1956). Dalam konteks ini, mereka melihat bahwa tujuan utama dibentuknya partai politik adalah mendapatkan kekuasaan dan melakukan kontrol terhadap orang-orang yang duduk dalam pemerintahan sekaligus kebijakannya.partai politik sangat terkait dengan kekuasaan, untuk membentuk dan mengontrol kebijakan publik.

Selain itu, partai politik juga diharapkan independen dari pengaruh pemerintah. Hal ini tentunya menyiratkan agar partai politik bisa mengkritisi setipa kebijakan dan tidak tergantung pada pemerintah yang dikritisi.

La Palombara dan Weiner (1966) mengidentifikasikan empat karakteristik dasar yang menjadi ciri khas partai politik. Keempat karakteristik dasar tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Organisasi jangka panjang. Organisasi partai politik harus bersifat jangka panjang, diharapkan dapat terus hadir meskipun pendirinya sudah tidak ada lagi. Partai politik bukan sekedar gabungan dari para pendukung yang setia dengan pemimpinnya yang kharismatik. Partai politik hanya akan berfungsi dengan baik sebagai organisisasi ketika ada sistem dan prosedur yang mengatur aktivitas organisasi, dan ada mekanisme suksesi yang dapat menjamin keberlangsungan partai politik untuk jangka waktu yang lama.
  2. Struktur organisasi. Partai politik hanya akan dapat menjalankan fungsi politiknya apabila di dukung oleh struktur organisasi, mulai dari tingkat lokal sampai nasional. Dan ada pola interaksi yang teratur diantara keduanya. Struktur organisasi partai politik yang sistematis dapat menjamin aliran informasi dari bawah ke atas maupun dari atas ke bawah, sehingga nantinya akan meningkatkan efisiensi serta efektivitas fungsi kontrol dan koordinasi.
  3. Tujuan berkuasa. Partai politik dididrikan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan, baik level lokal maupun nasional. Siapa yang memimpin negara, propinsi atau kabupaten, pertanyaan-pertanyaan inilah yang melatarbelakangi hadirnya partai politik. Ini pula yang membedakan partai politik dengan bentuk kelompok dan grup lain yang terdapat dalam masyarakat seperti asosiasi, perserikatan dan ikatan. 
  4. Dukungan politik luas adalah cara untuk mendapatkan kekuasaan. Partai politik perlu medapatkan dukungan luas dari masyarakat. Dukungan inilah yang menjadi sumber legitimasi untuk berkuasa. Karakteristik ini menunjukkan bahwa partai politik harus mampu diterima oleh mayoritas masyarakat dan 


sanggup memobolisasi sebanyak mungkin elemen masyarakat. Semakin besar dukungan publik yang didapatkan oleh suatu partai politik, semakin besar pula

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa partai politik adalah organisasi yang mempunyai fungsi sebagi penyalur artikulasi dan agregasi kepentingan publik yang paling mapan dalam sebuah sistem politik modern. Secara sederhana partai politik merupakan representition of ideas yang harus ada dalam kehidupan politik modern yang demokrasi.

 Partai politik sebagai suatu organisasi yang berorientasi pada representation of ideas secara ideal dimaksudkan untuk mewakili kepentingan-kepentingan warga, memberikan jalan kompromi bagi pendapat atau tuntutan yang saling bersaing, serta menyediakan ruang bagi suksesi kepemimpinan politik secara damai dan legitimasi.

Menurut Sigmund Neumann mengatakan bahwa partai politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut dukungan rakyat melalui persaingan dengan suatu golongan atau golongan lain yang mempunyai pandangan yang berbeda

Sedangkan menurut Roger Soltau partai politik adalah sekelompok warga negara yang terorganisir yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik dengan memanfaatkan kekuasaanya untuk memilih, bertujuan menguasai pemerintahan dan melakukan kebijakan mereka sendiri.

 Roger Soltau mengkaji bahwa partai politik merupakan perantara yang besar yang menghubungkan kekuatan-kekuatan dan ideologi-ideologi sosial dengan lembaga-lembaga pemerintahan yang resmi dan yang mengkaitkannya dengan aksi politik di dalam masyarakat politik yang lebih luas.

Partai politik merupakan salah satu pilar dan institusi demokrasi yang penting dalam membangun politik yang lebih berkualitas dan beradab. Partai politik dengan perbagai peran dan fungsinya diupayakan mampu meredam (bahkan menyelesaikan) berbagai persoalan yang muncul dalam masyarakat modern saat sekarang ini.

Karena itu, tidak keliru apabila Samuel P. Huntington pernah mengutarakan bahwa partai-partai yang kuat dan terinstitusionalisasi akan menjanjikan terbangunnya sistem demokrasi yang lebih baik. Wasalam (www.irwanteasosial.com).*****





Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Rabu, Juni 03, 2015

Gambaran karier bagi lulusan sarjana Sosiologi

Gambaran karier bagi lulusan sarjana Sosiologi
Sebetulnya dimana dan sebagai apa seorang sosiologi bakal berkiprah tidak mungkin bisa dibatasi dalam sebutan administrasi okupasi resmi yang diklasifikasikan pemerintah BPS.

Namun demikian diberbagai negara muncul pengakuan yang kuat terhadap sumbangan dan peran sosiologi diberbagai bidang kehidupan.



Dewasa ini beberapa profesi yang umunya diisi oleh para soiologi. Menurut Horton Dan Hunt (1987).

  1. Sebagai riset, baik itu riset ilmiah untuk kepentingan pengemnagan keilmuan atau riset yang diperlukan. 
  2. Bisa juga sebagai konsultan, khususnya ikut membantu unuk memperkirakan pengaruh dari kebijaksanaan sosial tertentu.
  3. Sebagai teknisi atau yang populer disebuat sosiologi klinis, yakni ikut terlibat di dalam kegiatan perencanaan pelaksanan program kegiatan masyarakat
  4. Sebagai  guru atau pendidik yang terlbat dalam kegiatan belajar mengajar dan sebagai pekerja sosial (Sosial worker)

Bisa juga bekerja di Instansi Pemerintah
(Misal; Bappenas/ Bappeda, Depsos, Menko Kesra dan Taskin, MenNeg Pemberdayaan Perempuan, Depdiknas, Deptan dan Legislatif)

Instansi Swasta 
  1. Bisa juga di Bank , 
  2. menjadi wirausaha dsb.

Diluar berbagai profesi yang telah disebutkan diatas, masih adakah fungsi yang lain yang diisi oleh para sosiologi? Jawabanya adalah masih, dan bahkan dibilang masih snagat banyak.

Banyak bukti menunjukan, bahwa dengan kepekaan dan semangat kailmuannya yang sellau berusaha membangkitkan sikap kritis, para sosiologi ternyata juga bisa berkarr cemerlang di berbagai bidang pekerjaaan yang banyak menurut kreativitas.

Dunia Jurnalistik, misalnya adalah salah satu bidang yang banyak diminati dan mengangkat reputasi para sosiologi karena laporan maupun tulisannya yang "menggigit"

Dijajaran birokrasi para sosiolog acapkali juga berpeluang menonjol karirnya karena kelebihannya dalam wawasan dan visinya atas nasib rakyat terutama rakyat kecil yang rentan dan miskin.

 Diberbagai perusahaan atau sektor industri yang memiliki pusat penelitian dan pengembangan (litbang), sumbangan para sosiologi juga akan dibutuhkan karena salah satu kelebihan sosiologi adalah kekeuatannya dibidang penelitian.   Dan Masih banyak profesi Untuk seorang sosiologi. Wasalam (www.irwanteasosial.com).*.***

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Kamis, Mei 28, 2015

Definisi: Sosiologi Ekonomi

Salah satu cabang ilmu sosiologi yang dikenal oleh masyarakat adalah cabang ilmu  sosiologi ekonomi.

Sosiologi ekonomi merupakan pengembangan dari dua disiplin ilmu dasar yaitu ilmu sosiologi dan ilmu ekonomi. Kedua disiplin ilmu itu bergabung dan mebciptakan sebuah kajian baru dibidang ilmu pengetahuan dan menciptakan analisa baru tentang ilmu ekonomi yang berdasarkan sudut pandang sosologis atau perilaku manusia.

Secara sederhana, sosiologi ekonomi dapat di definisikan sebagai ilmu pengetahuan mengenai fenomena ekonomi dalam sudut pandang sosiologi.

Namun, secara lengkap sosiologi ekonomi dapat didefinisikan sebagai penerapan kerangka acuan, variabel dan penjelasan mengenai pola-pola sosiologi yang menyangkut aktifitas produksi, distribusi, pertukaran serta konsumsi barang dan jasa.

Sosiologi Ekonomi adalah sebuah istilah yang digunakan Weber dan diperkenalkan oleh Durkheim, secara sederhana dapat di definisikan sebagai penerapan perspektif sosiologi untuk mengamati fenomena ekonomi.

Definisi serupa yang lebih lengkap mengartikannya sebagai penerapan kerangka acuan, variabel dan penjelasan mengenai pola-pola sosiologi yang menyangkut aktifitas produksi, distribusi, pertukaran serta konsumsi barang dan jasa.

Pengertian Sosiologi Ekonomi dapat dilihat dari 2 segi, yaitu :

(1) Pengertian Sosiologi Ekonomi adalah suatu kajian yang mempelajari hubungan antara masyarakat, yang di dalamnya terjadi suatu interaksi sosial dengan ekonomi. Dalam hubungan itu dapat kita lihat bagaimana masyarakat mempengaruhi ekonomi dan bagaimana ekonomi mempengaruhi masyarakat.

(2) Pengertian Sosiologi Ekonomi adalah suatu pendekatan sosiologis yang diterapkan pada fenomena ekonomi.

Dari pengertian sosiologi ekonomi yang pertama dapat dipahami sosiologi ekonomi mengkaji bagaimana masyarakat mempengaruhi ekonomi dan bagaimana masyarakat dipengaruhi oleh ekonomi. Wasalam (www.irwanteasosial.com).***

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Kamis, Mei 28, 2015

Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat (Soerjono Sukanto) yaitu: adanya kontak sosial, dan adanya komu
nikasi.

1. Kontak Sosial

Kontak sosial berasal dari bahasa latin con atau
cum yang berarti bersama-sama dan tango yang berarti menyentuh. Jadi secara harfiah kontak adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah.

Sebagai gejala sosial itu tidak perlu berarti suatu hubungan badaniah, karena orang dapat mengadakan hubungan tanpa harus menyentuhnya, seperti misalnya dengan cara berbicara dengan orang yang bersangkutan. Dengan berkembangnya teknologi dewasa ini, orang-orang dapat berhubungan satu sama lain dengan melalui telepon, telegraf, radio, dan yang lainnya yang tidak perlu memerlukan sentuhan badaniah.

Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk (Soerjono Soekanto :yaitu sebagai berikut : 
a .Antara orang perorangan 
Kontak sosial ini adalah apabila anak kecil mempelajari kebiasaan-kebiasaan dalam keluarganya. Proses demikian terjadi melalui komunikasi, yaitu suatu proses dimana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana dia menjadi anggota.

b Antara orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya Kontak sosial ini misalnya adalah apabila seseorang merasakna bahwatindakan-tindakannya berlawanan dengan norma-norma masyarakat.

c.Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya. Umpamanya adalah dua partai politik yang bekerja sama untuk mengalahkan partai politik lainnya.

Kontak sosial memiliki beberapa sifat, yaitu kontal sosial positif dan kontak sosial negative. Kontak sosial positif adalah kontak sosial yang mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan kontak sosial negative mengarah kepada suatu pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan kontak sosial.

Selain itu kontak sosial juga memiliki sifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, sebaliknya kontak yang sekunder memerlukan suatu perantara.

2. Komunikasi

Komunikasi adalah bahwa seseorang yang memberi tafsiran kepada orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan. Dengan adanya komunikasi sikap dan perasaan kelompok dapat diketahui olek kelompok lain aatau orang lain. Hal ini kemudain merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang akan dilakukannya.

Dalam komunikasi kemungkinan sekali terjadi berbagai macam penafsiran terhadap tingkah laku orang lain. Seulas senyum misalnya, dapat ditafsirkan sebagai keramah tamahan, sikap bersahabat atau bahkan sebagai sikap sinis dan sikap ingin menunjukan kemenangan.

Dengan demikian komunikasi memungkinkan kerja sama antar perorangan dan atau antar kelompok. Tetapi disamping itu juga komunikasi bisa menghasilkan pertikaian yangterjadi karena salah paham yang masing-masing tidak mau mengalah.

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Kamis, Mei 14, 2015

Pengertian Diferensiasi Sosial Ciri-Ciri & Macam-macam

Pengertian Diferensiasi Sosial Ciri-Ciri & Macam-macamDipeferensiasi sosial  adalah proses munculnya perbedaan antara hal-hal yang semula sama. Sebagai contoh, pada masa lalu , fungsi mendidik , memenuhi kebutuhan ekonomi , dan memberikan kesejahteraan , dilakukan untuk keluarga.

Oleh karena itu , keluarga menjadi lembaga pendidikan, ekonomi, dan kesejahteraan yang utama.  Namun dalam perkembangannya , fungsi-fungsi pendidikan, ekonomi, dan kesejahteraan diambil alih untuk lembaga-lembaga baru dalam masyarakat , seperti sekolah, untuk pendidikan, dunia usaha untuk ekonomi, dan Negara untuk kesejahteraan.

 Oleh karena itu kita dapat menyebut bahwa telah terjadi diferensiasi (perbedaan) kelembagaan dalam masyarakat.

Dengan demikian diferensiasi sosial dapat kita pahami sebagai pemilah-milahan warga masyarakat secara horizontal atau mendatar, sehingga melahirkan kelompok-kelompok yang bersusun ke samping , tanpa menunjukkan adanya perbedaan tingkatan antara kelompok yang satu dengan yang lain.

Ciri-Ciri Diferensiasi sosial

a. Ciri fisik
Diferensiasi ini terjadi karena perbedaan ciri-ciri tertentu. Misalnya warna kulit, bentuk mata, rambut, hidung dll. Termasuk dalam deferensiasi ini adalah ras.

b. Ciri sosial
Deferensiasi sosial ini berkaitan dengan fungsi para warga masyarakat dalam kehidupan sosial. Hal ini muncul karena perbedaan pekerjaan yang menimbulkan cara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat berbeda. Termasuk di dalam kategori ini adalah perbedaan peranan , prestise dan kekuasaan .

Contoh nya pola perilaku seorang guru akan berbeda dengan seorang dokter.
c. Ciri Budaya
Deferensiasi budaya berhubunga erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi atau kepercayaan , sistem kekeluargaan, keuletan dan ketangguhan (etos). Hasil dari nilai yang dianut suatu masyarakat dapat kita lihat dari bahsa, kesenian, arsitektur, pakaian adat, agama, dll. Termasuk dalam deferensiasi budaya yaitu suku bangsa atau etnis.

Macam-Macam Diferensiasi Sosial
 Deferensiasi Sosial menunjuk pada konfigurasi struktur sosial masyarakat secara horizontal yang didasarkan pada kriteria atau parameter yang bersifat nominal dan tidak berjenjang. Ada tiga kriteria utama yang menjadi dasar diferensiasi sosial yaitu, ras, suku bangsa dan agama . Wasalam (www.irwanteasosial).*****

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Sabtu, Mei 09, 2015

Tokoh-tokoh yang Mempengaruhi Perkembangan Sosiologi

Auguste Comte (1798 – 1857)
  • Bapak Sosiologi, anggapannya sosiologi terdiri dari dua bagian pokok, yaitu social statistics dan social dynamics. 
  • Sebagai social statistics sosiologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara lembaga-lembaga kemasyarakatan. 
  • Social dynamics meneropong bagaimana lembagalembaga tersebut berkembang dan mengalami perkembangan sepanjang masa. 
Tiga tahap perkembangan pikiran manusia 
  • Tahap teologis, ialah tingkat pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia ini mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh sesuatu kekuatan yang berada di atas manusia. 
  • Tahap metafisis, pada tahap ini manusia masih percaya bahwa gejala-gejala di dunia ini disebabkan oleh kekuatan-kekuatan yang berada di atas manusia. 
  • Tahap positif, merupakan tahap di mana manusia telah sanggup untuk berpikir secara ilmiah. Pada tahap ini berkembanglah ilmu pengetahuan. 
Emile Durkheim (1858-1917)

Sosiologi meneliti lembaga-lembaga dalam masyarakat dan proses-proses sosialnya. Sosiologi dibagi ke dalam tujuh seksi, yakni :
  • sosiologi umum yang mencakup kepribadian individu dan kelompok manusia 
  • sosiologi agama 
  • sosiologi hukum dan moral yang mencakup organisasi politik, organisasi sosial, perkawinan dan keluarga. 
  • Sosiologi tentang kejahatan. 
  • Sosiologi ekonomi yang mencakup unuran-unuran penelitian dan kelompok kerja. 
  • Demografi yang mencakup masyarakat perkotaan dan pedesaan. 
  • Dan sosiologi estetika. 
Max Weber (1864-1920)
  • Sosiologi adalah ilmu yang berusaha memberikan pengertian tentang aksi-aksi sosial. 
  • Teori Ideal Typus, yaitu suatu kosntruksi dalam pikiran seorang peneliti yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis gejala-gejala dalam masyarakat. 
  • Ajaran-ajarannya sangat menyumbang sosiologi, misalnya analisisnya tentang wewenang, birokrasi, sosiologi agama, organisasi-organisasi ekonomi dan seterusnya. 
Charles Horton Cooley (1864-1929)
  • Mengembangkan konsepsi mengenai hubungan timbalbalik dan hubungan yang tidak terpisahkan antara individu dengan masyarakat. 
  • Teorinya mengidamkan kehidupan bersama, rukun dan damai sebagaimana dijumpai pada masyarakatmasyarakat yang masih bersahaja. 
  • Prihatin melihat masyarakat-kasyarakat modern yang telah goyah norma-normanya, sehingga masyarakat bersahaja merupakan bentuk ideal yang terlalu berlebih-lebihan kesempurnaannya. 
Pierre Guillaurne Frederic Le Play (1806-1882)
  • Mengenalkan metode tertentu di dalam meneliti dan menganisis gejala-gejala sosial yaitu dengan jalan mengadakan observasi terhadap fakta-fakta sosial dan analisis induktif. Kemudian dia juga menggunakan metode case study dalam penelitian-penelitian sosial. 
  • Hasil penelitiannya, bahwa lingkungan geografis menentukan jenis pekerjaan, dan hal ini mempengaruhi organisasi ekonomi, keluarga serta lembaga-lembaga lainnya. 

Ferdinand Tonnies
  • Teorinya mengenai Gemeinschaft dan Gesellschaft sebagai dua bentuk yang menyertai perkembangan kelompok-kelompok sosial. 
  • Gemeinschaft (paguyuban) adalah bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. 
  • Gesellschaft (patembayan) merupakan bentuk kehidupan bersama yang merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu yang pendek.  

Leopold Wiese (1876-1949)
  • Sosiologi adalah penelitian terhadap hubungan antar manusia yang merupakan kenyataan sosial. 
  • Objek khusus sosiologi adalah interaksi sosial atau proses sosial 
Alfred Vierkandt (1867-1953)
  • Sosiologi terutama mempelajari interaksi dan hasil interaksi tersebut. Masyarakat merupakan himpunan interaksi-interaksi sosial, sehingga sosiologi bertugas untuk mengkonstruksikan teori-teori tentang masyarakat dan kebudayaan. 
  • Dasar semua struktur sosial adalah ikatan emosional;tak ada konflik antara kesaradan individual dengan kelompok, oleh karena itu individu tunduk pada tujuan kelompoknya. 
Lester Frank Ward(1841-1913)
  • Sosiologi bertujuan untuk meneliti kemajuan-kemajuanmanusia 
  • Ia membedakan antara pure sociology (sosiologimurni) yang meneliti asal dan perkembangan gejala-gejala sosial, dan apllied sociology (sosiologi terapan) yang khusus mempelajari perubahan-perubahan dalammasyarakat karena usaha-usaha manusia. 
  • Kekuatan dinamis dalam gejala sosial adalah perasaan. 
Vilfredo Pareto (1848-1923)
  • Sosiologi didasarkan pada observasi terhadaptindakan-tindakan, eksperimen terhadap fakta fakta dan rumus-rumus matematis. 
  • Masyarakat merupakan sistem kekuatan yang seimbang dan keseimbangan tersebut tergantung pada ciri-ciri tingkah laku dan tindakan-tindakan manusia dan tindakan-tindakan manusia tergantung dari keinginan-keinginan serta dorongan-dorongan dalam dirinya. 
George Simmel (1858-1918)
  • Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang khusus,yaitu satu-satunya ilmu pengetahuan analitis yang abstrak di antara semua ilmu pengetahuan kemasyarakatan. 
  • Objek sosiologi adalah bentuk-bentuk hubungan antar manusia .
William Graham Summer (1840-1910)
  • Sistem sosiologi didasarkan pada konsep in-group dan out-group. 
  • Masyarakat merupakan peleburan dari kelompokkelompok sosial 
  • Empat dorongan yang universal dalam diri manusia yaitu rasa lapar, rasa cinta, rasa takut, dan rasa hampa. 
Robert Ezra Park(1864-1944)
  • Pelopor mazhab Ekologi. 
  • Sosiologi meneliti masyarakat setempat dari sudut hubungan antar manusia. 

Karl Mannheim (1893-1947)
  • Pelopor sosiologi pengetahuan, menelaah hubungan masyarakat dengan pengetahuan 
  • Akar dari segenap pertentangan yang menimbulkan krisis terletak dalam ketegangan-ketegangan yang timbul disemua lapangan kehidupan. 
  • Planning for freedom, yaitu semacam perencanaan yang diawasi secara demokratis dan menjamin kemerdekaan aktivitas-aktivitas individu maupun kelompok manusia.


Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Rabu, April 22, 2015

Ruang Lingkup Sosiologi Komunikasi

Menurut Prof. Dr. HM. Burhan Bungin, S.sos. M.si dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Komunikasi adalah konsep ruang tentang sosiologi, community, communication, telematika. Semua ini adalah konsep penting yang melahirkan studi yang saling berkaitan sebagai ruang lingkup sosiologi komunikasi.

Sosiologi
Kata sosiologi berasal dari kata sofie, yang artinya bercocok tanam, kemudian berkembang menjadi socius yang dalam bahasa latin berarti teman atau kawan. Berkembang lagi menjadi kata sosial yang artinya berteman, atau berserikat. 

Secara khusus kata sosial bertujuan  untuk mengartikan semua hal yang berhubungan dengan berbagai kejadian dalam masyarakat, yaitu persekutuan atau perkumpulan manusia dalam meraih tujuan dan memperbaiki kehidupan bersama. 

Menurut Hassan Shadily, sosiologi adalah ilmu masyarakat atau ilmu kemasyarakatan yang mempelajari manusia sebagai anggota golongan atau bagian dari masyarakatnya. Dengan tetap berpegang teguh pada ikatan-ikatan adat, kebiasaan, kepercayaan, atau agamanya., tingkah laku serta keseniannya atau yang disebut kebudayaan yang meliputi segala segi kehidupannya. 

Menurut Pitirin Sorokin, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang:

Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (misalnya: antara gejala ekonomi dan agama, keluarga dengan moral, hokum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik, dan sebagainya)

Hubungan dengan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial (misalnya: gejala geografis, biologis, dan sebagainya)

Ciri-ciri umum semua gejala-gejala sosial

Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi mengatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajarai struktur sosial dan proses sosial dalam masyarakat, termasuk perubahan sosial. 

Struktur sosial adalah jalinan keseluruhan antara unsur-unsur sosial yang pokok yaitu, norma-norma sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok, serta lapisan sosial. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Misalkan proses timbal balik antara segi kehidupan beragama dengan segi hokum dan sebaliknya. Salah satu proses sosial yang bersifat tersendiri adalah dalam hal terjadi perubahan-perubahan di dalam struktur sosial.

Community
Pengertian manusia yang hidup bersama dalam ilmu sosial tidak bisa dipatok secara pasti jumlahnya. Bisa saja hanya 2 orang, atau bahkan ratusan hingga jutaan orang dalam satu lingkup daerah yang sama. Manusia-manusia tersebut hidup dalam waktu yang lama hingga akhirnya melahirkan generasi baru yang saling berhubungan satu sama lainnya. Hubungan ini akhirnya melahirkan jenis kebudayaan yang mengikat antara satu manusia dengan yang lainnya.

Teknologi Telematika
Istilah teknologi telematika bermula dari istilah teknologi informasi (IT). Istilah ini mulai popular pada tahun 1970-an. Pada masa sebelumnya, teknologi informasi masih disebut dengan istilah komputer atau pengolahan data elektronik atau PDE.

Istilah telematika lebih ke arah penyebutan kelompok teknologi yang disebutkan secara bersama sama, namun sebenarnya yang dimaksudkan adalah teknologi informasi yang digunakan oleh media massa serta teknologi komunikasi pada umumnya yang sudah menjadi kebutuhan penting dalam masyarakat global seperti handphone, laptop, televisi, internet, dll.

Menurut kamus Oxford (1995), teknologi informasi itu mencakup studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi. Menurut Alter, teknologi informasi mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk melaksanakan satu atau lebih jenis perintah seperti menangkap, menyimpan, mengambil, atau menampilkan dan memanipulasi data tertentu. 

Pada jaman modern ini teknologi komunikas dan infomasi sudah sangat berkembang dengan pesatnya.

 Sebagian besar manusia, khususnya individu yang tergabung dalam masyarakat perkotaan besar, sudah menjadikan teknologi sebagai salah satu kebutuhan penting bahkan primer dalam menjalani rutinitas harian mereka. Ini menghasilkan kajian teknologi informasi sangat penting untuk ditelaah karena telah mampu mengubah sendi-sendi kehidupan bersosial manusia, yang kini bisa makin  terhubung dengan manusia dibelahan dunia lain, melalaui dunia maya, atau dunia artifisial yang hadir karena kehadiran teknologi yang berkembang semakin pesat. 

Kehadiran teknologi berdampak sangat positif dalam dunia bisnis, ekonomi, dan sangat mempengaruhi aspek-aspek umum dalam kehidupan manusia, namun di satu sisi, kehadiran serta kemajuan teknologi juga membuat manusia makin terasingkan satu sama lain dan lebih sibuk dengan teknologinya masing-masing.

Communication
Terdapat banyak definisi komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli komunikasi. Ada yang hampir mirip, namun ada juga yang berbeda! Perbedaan-perbedaan yang muncul itu lebih banyak karena fokus perhatian atau titik tolak pembahasannya. Misalnya, ada yang menekankan pada persoalan koordinasi makna, ada yang lebih menekankan information sharing-nya, ada yang menekankan pentingnya adaptasi pikiran antara komunikator dan komunikan, ada yang lebih menfokuskan pada prosesnya, ada yang menganggap lebih penting menunjukkan komponen-komponennya, dan tentu saja masih ada yang lainnya lagi.

 Lingkungan komunikasi, setidak-tidaknya mempunyai 3 dimensi, yaitu dimensi fisik, dimensi sosial psikologis, dan dimensi temporal. Ketiga dimensi tersebut sering kali bekerja bersama-sama dan saling berinteraksi, dan mempunyai pengaruh terhadap berlangsungnya komunikasi. Selain itu komunikasi menurut tatanannya dibagi menjadi 2 bentuk yaitu komunikasi primer dan sekunder. 

Komunikasi primer adalah komunikasi yang dilakukan secara tatap muka, langsung antara seseorang kepada yang lain untuk menyampaikan pikiran maupun perasaannya dengan menggunakan simbol-simbol tertentu, misalnya bahasa, kial, isyarat, warna, bunyi, bahkan bisa juga bau.  
Proses komunikasi secara sekunder adalah komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan alat/sarana sebagai media kedua setelah bahasa. Komunikasi jenis ini dimaksudkan untuk melipatgandakan jumlah penerima informasi sekaligus dapat mengatasi hambatan-hambatan geografis dan waktu.
            
Namun, harap diketahui pula bahwa komunikasi jenis ini hanya efektif untuk menyebarluaskan pesan-pesan yang bersifat informatif, bukan yang persuasif. Pesan-pesan persuasif hanya efektif dilakukan oleh komunikasi primer/tatap muka. Umpan balik komunikasi secara sekunder bersifat tertunda (delayed feedback), jadi komunikator tidak akan segera mengetahui bagaimana reaksi atau respons para komunikan. Oleh karena itu, apabila dibutuhkan pengubahan strategi dalam informasi berikutnya tidak akan secepat komunikasi primer atau tatap muka.

Menurut Thedornson dan Theodornson, komunikasi  merupakan penyebaran ide-ide, gagasan, sikap atau emosi seseorang atau kelompok kepada yang lain, terutama melalui symbol-simbol.   Di antara simbol-simbol yang dipergunakan sebagai media dalam berkomunikasi dengan sesamanya, ternyata bahasa merupakan simbol yang paling memadai karena bahasa adalah simbol representatif dari pikiran maupun perasaan manusia. Bahasa juga merupakan simbol yang produktif, kreatif dan terbuka terhadap gagasan-gagasan baru, bahkan mampu mengungkapkan peristiwa-peristiwa masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. 

Menurut Onong Uchyana mengatakan pada hakikatnya komunikasi adalah proses penyampaian pikiran, atau perasaan seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran itu bisa berupa gagasan, informasi, atau opini yang muncuk dari benaknya. Perasaan bisa berupa, keyakinan, keraguan, emosi, dendam, kesedihan, yang timbul dari dalam hati manusia.  Jadi, lingkup komunikasi menyangkut persoalan-persoalan yang ada kaitannya dengan substansi interaksi sosial orang-orang dalam masyarakat; termasuk konten interaksi (komunikasi) yang dilakukan secara langsung maupun dengan menggunakan media komunikasi. 

Unsur-unsur komunikasi adalah sebagai berikut:
Komunikator (orang yang menyampaikan pesan)
Komunikan (orang yang menerima pesan)
Pesan
Media
Efek


Sedangkan menurut Harold D. Lasswell komunikasi akan berjalan dengan lancar jika terdapat unsur-unsur berikut:
Who
Says What
In Which Channel
To Whom
With What Effect
           
 Unsur sumber atau komunikator (who) mengundang pertanyaan mengenai siapa yang mengendalikan pesan. Unsur pesan (says what) merupakan bahan untuk menganalisis pesan apa yang disampaikan. Lalu, unsur saluran komunikasi (in which channel) menarik untuk membahas media apa yang digunakan. Unsur penerima atau komunikan (to whom) dianalisis untuk mengetahui siapa khalayak atau audiennya. Unsur pengaruh (with what effect) berkaitan dengan efek pesan apa yang dihasilkan.

Jadi, lingkup komunikasi menyangkut persoalan yang ada kaitannya dengan substansi interaksi sosial individu-individu yang saling berhubungan dalam suatu masyarakat. Ini juga berhubungan dengan isi atau konten interaksi komunikasi yang dilakukan secara langsung maupun dengan menggunakan media komunikasi.

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Rabu, April 22, 2015

Teori Interaksionisme Simbolis

Teori  Interaksionisme Simbolis
Teori  Interaksionisme Simbolis Memahami realitas sebagai suatu interaksi yang dipenuhi berbagai symbol. Kenyataan merupakan interaksi interpersonal yang menggunakan symbol-simbol.


Untuk memahami lebih jelas tentang teori interaksionisme simbolis ,  saya akan jelaskan asumsi yang ada dalam teori ini.

Aumsi Teori Interaksionisme Smbolis.

Menurut Turner ada empat asumsi dari teori interaksionisme simbolis , yaitu:

a. Manusia adalah Makhluk  yang mampu menciptakan dan menggunakan simbol.
Tindakan sosial dipahami suatu tindakan individu yang memiliki arti atau makna (meaning) subjektif bagi dirinya dan dikaitkan dengan orang lain. Dalam proses melakukan tindakan social terhadap proses pemberian arti atau pemaknaan. Proses pemberian pemaknaan menghasilkan simbol. Ketika tindakan social dilakukan oleh dua orang atau lebih maka pada saat itu dua anak manusia atau lebih sedang menggunakan atau menciptakan simbol

b.Manusia Menggunakan Simbol untuk saling Berkomunikasi.
Untuk apa manusia menciptakan atau menggunakan simbol ? Jawabannya adalah untuk saling berkomunikasi . Manusia menciptakan simbol melalui pemberian nilai atau pemaknaan terhadap sesuatu (baik berupa bunyi, kata, gerak tubuh, benda , atau hal yang lainnya. Sesuatu yang telah diberi nilai atau makna disebut dengan simbol . Melalui simbol tersebut manusia saling berkomunikasi . 

c. Manusia berkomunikasi Melalui pengambilan peran (Role Taking).
Pengambilan peran (Role Taking) merupakan proses pengambilan peran yang mengacu pada bagaimana kita akan memperoleh  respon. Dalam peroses pengambilan peran seseorang menempatkan dirinya dalam kerangka berpikir orang lain.

d. Masyarakat terbentuk , Bertahan , dan berubah berdasarkan kemampuan manusia untuk berpikir , untuk mendefinisikan , untuk melakukan refleksi diri dan untuk melakukan evaluasi.
Masyarakat dibentuk , dipertahankan dan diubah berdasarkan kemampuan manusia yang dikembangkan melalui interaksi social. Kemampuan manusia dalam berpikir, mendefinisikan , refleksi-diri dan evolusi berkembang melalui interaksi social. Jadi interaksi social adalah sangat penting dalam mengembangkan kemampuan manusia. Dengan kemampuan tersebut, melalui proses interaksi juga , manusia membentuk , mempertahankan dan merobah masyarakat. Wasalam (www.irwanteasosial.com).***

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Selasa, Maret 17, 2015

Tata Krama Dalam Pergaulan

Tata karma dalam pergaulan merupakan aturan kehiduan yang mengatur hubungan antar sesama manusia. Tata karma pergauan berkaitan erat dengan etiket atau etika . 

Kata etiket bersal dari Bahasa perancis Etiquette yang berarti tata cara bergaul yang baik, dan etika bersal dari Bahasa latn Ethic merupakan pedoman cara hidup yang dilihat dari sudut Budaya, Susila dan Agama.
Tata Krama  Dalam Pergaulan

 Dasar-dasar etika terdiri:
  1. Bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja.
  2. Memberi perhatian kepada orang lain.
  3. Berusaha selalu menjaga perasaan orang lain.
  4. Bersikap ingin membanntu
  5. Memiliki raa toleransi yang tinggi.
  6. Dapat menguaai diri, mengendalikan emosi dalam situai apapun.

Jadi prinsipnya dalam etiket anda harus ‘ Selalu berusaha untuk menyenangkan orang lain’ Always wants to please anybody).
Manfaat etiket dalam kehidupan seseorang manusia:
  1. Membuat anda makin disegani, dihormati, disenangi orang lain.
  2. Memudahkan hubungan baik Anda dengan orang lain
  3. Memberi keyakinan pada diri sendiri dalam setiap situasi.
  4. Menjadikan Anda dapat memlihara suasana yang baik dalam berbagai lingkungan, baik itu keluarga, pergaulan, dan tempat dimana Anda bekerja.


Etiket Timur dan Etiket Barat.
Etiket sangat dipengaruhi oleh adat (tradisi) dimana hal itupun dipengaruhi oleh budaya, kehidupan social, keadaan lingkungan , dan lain sebagainya. Jadi etiket setiap daerah tidak akan sama bahkan mungkin akan bertentangan seperti:

  1. Sikap tangan ketika bersalaman.
  2. Cara menata mata sewakt berjabat tangan 
  3. Cara memberi sambutan.
  4. Sikap tubuh ketika menerima sesuatu, misalnya: Menerima sesuatu dengan tangan kiri.

Etiket bagsa sendiri merupakan hal yang harus Anda ketahui , namun ada baiknya bila Anda mengetahui etika bangsa lain, sebab hal terebut pasti akan bermanfaat bagi pergaulan Anda, karena anda dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan berada. Wasalam … (www.irwanteasosial.com).***

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Minggu, Maret 15, 2015
jurnalisme warga

 
Romeltea Media