Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang diderita oleh suatu golongan masyarakat, karena struktur social masyarakat itu tidak
dapat ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka.
Secara teoritis , kemiskinan ini dapat diartikan sebagai suasana kemiskinan yang dialami oleh suatu masyarakat yang penyebab utamanya bersumber, dan oleh karena itu dapat dicari pada struktur social yang berlaku adalah sedemikian rupa ke adaannya sehingga mereka yang termasuk ke dalam golongan miskin tampak tidak berdaya untuk mengubah nasibnya dan tidak mampu memperbaiki hidupnya.
Kemiskinan struktural ini biasanya terjadi di dalam suatu masyarakat di mana terdapat perbedaan yang tajam antara mereka yang hidup melarat dengan mereka yang hidup dalam kemewahan dan kaya raya.
Golongan yang menderita kemiskinan struktural itu, misalnya para petani yang tidak memiliki tanah sendiri, atau kaum mirgan di kota yang bekerja di sector informal dengan hasil tidak menentu sehingga pendapatannya tidak mencukupi untuk memberi makan kepada dirinya sendiri dan keluarganya.
Termasuk golongan miskin lain adalah kaum buruh, pedagang kaki lima, penghuni pemukiman kumuh, pedagang asongan, dan lain-lain yang tidak terpelajar dan tidak terlatih , atau dengan kata lain disebut unskilled Labour.
Golongan miskin ini meliputi juga para pengusaha tanpa modal dan tanpa pasilitas dari pemerintah yang sekarang mungkin dinamakan dengan sebutan golongan ekonomi yang lemah.
Ciri lain dari kemiskinan struktural ini adalah timbulnya ketergantungan yang kuat pihak si miskin terhadap kelas social ekonomi diatasnya. Wasalam (www.irwanteasosial.blogspot.com)
Hmmm materi yang bagus gan, izin serap ilmu gan
BalasHapuswah bagus sekali sangat mendidik materi ini. Terima Kasih atas pengetahuannya ya sangat membantu:)
BalasHapus