Konflik menurut kamus Besar Bahasa Indonesia berarti percekcokan, perselisihan, pertentangan. Adapun konflik sosial menurut KBBI berarti pertentangan antara anggota masyarakat yang bersifat menyeluruh di kehidupan.
Konflik adalah suatu proses sosial dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi apa yang menjadi tujuannya dengan jalan menentang pihak lain diserati dengan ancaman dan kekerasan (leopold von Wiese).
Ciri-Ciri Konflik
- Terjadinya Benturan kepentingan untuk memperebutkan "cewek",, ehh maksudnya merebutkan sesuatu dengan kekerasaan.
- Pihak yang bertikai saling mencurigai dan hubungan tidak harmonis lagi
- Mulai timbul rasa benci, antipati, marah, dan dendam terhadap lawannya.
- Saling menyebar isu-isu negatif, fitnah, dan dendam, terhadap lawannya
- Terjadinya benturan fisik, kerusakan, sosial, gerakan, separatis, dan peperangan.
Sebab-Sebab Terjadinya Konflik
- Adanya kesalah pahaman, perasaan tersinggung, atau dendam dlln.
- Adanya benturan kepentingan dan perbuatan sesuatu baik anatar individu maupun masyarakat.
- Adanya kesenjangan sosial, ekonomi dan bdaya pada kelompok-kelompok etnis yang berbeda, yang menimbulkan perasaan iri, dengki, dlln.
- Adanya Pemaksaan kebiakan pemerintah/parati yang berkuasa kepada golongan minoritas/rakyat yang dikuasai.
- Adanya perbahan sosial politik yang terlalu cepat seangkan masayarakat belum siap menghadapinya.
Kata Jonathan Turner Peroses Terjadinya Konflik Sebagai Berikut.
- Sistem Sosial tersusun atas sejumlah unit yang saling tergantung satu sama lain
- Adanya ketidaksamaan distribusi mengenai sumber-sumber langka yang bernilai dianatar unit-unit tersebut.
- Unit-unit menerima pembagian sumber-sumber secara tidak profesional mulai memepersoalkan legitimasi dari sistem sosial yang ada.
- Masayarakat yang tidak berpunya mulai menyadari bahwa ada kepentingan bagi mereka untuk mengubah sistem alokasi yang ada.
- Mereka yang tidak berupaya mulai menjadi semosional.
- Secara berkala muncul ledakan frustasi, seringkah terorganisasi.
- Intensitas keterlibatan mereka adalam konflik semakin meningkat dan keterlibatan tersebut semakin emosional.
- Berbagai upaya dibuat untuk mengorgainsasikan keterlibatan tak berpunya dalam konflik tersbut.
- Akhirnya, konflik terbuka dalam berbagai tingkat kekerasaan terjadi diantara mereka yang tidak berpunya dan mereka yang berpunya.
Cara Mengatasi Konflik atau akomodasi meliputi Sebagai Berikut.
- Coercion, yaitu memaksa pihak-pihak yang bertikai untuk segera mengakhiri konflik.
- Compromise, yaitu pihak yang terlibat konflik berupaya mengurangi tuntutannya sehingga tercapai suatu kesepakatan.
- Arbitration, yaitu meminta bantuan pihak ketiga yang memberi keputusan dan akan diterima serta ditaati oleh kedua belah pihak yang bertikai.
- Mediation, yaitu upaya untuk penyelesaian pertikaian oleh pihak ketiga, tetapi tidak diberikan keputusan yang mengikat.
- Conciliation, yaitu mempertemukan keinginan-keinginan pihak yang bertikai demi tercapainya tujuan bersama yang diprakarsai panitia tetap.
- Tolerance, yaitu sikap dimana kedua pihak yang terlibat konflik bertahan pada pendiriannya masing-masing, tetapi bersedia menghormati pendirian pihak lain sehingga tidak perlu menimbulkan permusuhan.
- Gencatan Senjata, yaitu upaya penangguhan permusuhan dalam jangka waktu tertentu dengan melakukan suatu pekerjaan yang tidak boleh diganggu.
- Ajudication, yaitu penyelesaian perkara atau sengketa dipengadilan.
- Stalemate, yaitu keadaan dimana pihak-pihak yang bertikai memiliki kekuatan yang berimbang, namun berhenti pada titik tertentu dalam melakukan konflik karena kedua pihak sudah tidak mungkin lagi maju atau mundur. Wasalam (www.irwanteasosial.com)***
Mantapp gan infonya :-d Saya bru tau dari artikel ini :) Sangat bermanfaat...
BalasHapus