SELAMAT DATANG | About Us | Contact | Register | Sign In

Budaya Politik di Indonesia

Pengertian Budaya Politik
•Sikap orientasi warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warganegara di dalam sistem itu (G. A. Almond dan S. Verba)

•Sikap dan orientasi warga suatu negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan politiknya (MochtarMasoed dan Colin MacAndrews)

•Sutu konsep yang terdiri dari sikap, keyakinan, nilai - nilai dan ketrampilan yang berlaku bagi seluruh anggota masyarakat, termasuk pola-pola dan kecenderungan khusus serta pola-pola atau kebiasaan yang terdapat kelompok – kelompok masyarakat (Almond dan Powell)

•Budaya politik merujuk pada orientasi dan tingkahlaku individu dan masyarakat terhadap sistem politik. Orientasi politik tersebut terdiri dari 2 tingkat yaitu: di tingkat masyarakat dan di tingkat
individu. Orientasi masyarakat secara keseluruhan tidak dapat dipisahkan dari otientasi individu.

Menurut Almond dan Verba, masyarakat mengidentifikasi dirinya dengan simbol-simbol lembaga-lembaga kenegaraan berdasarkan orientasi yang dimilikinya.

Menurut Almond dan Powel, orientasi individu terhadap sistem politik mencakup 3 aspek yaitu :

  1. Orientasi kognitif, yaitu pengetahuan dan keyakinan tentang sistem politik. Misalnya: tingkat pengetahuan seseorang mengenai sistem politik, tokoh pemerintahan dan kebijakan yang mereka ambil, simbol-simbol kenegaraan, dll.
  2. orientasi afektif, yaitu aspek perasaan dan emosional seseorang individu terhadap sistem politik.
  3. orientasi evaluatif, yaitu penilaian seseorang terhadap sistem politik, menunjuk pada komitmen terhadap nilai-nilai dan pertimbangan- pertimbangan politik terhadap kinerja sistem politik.

Budaya Politik yang Berkembang di Masyarakat
  1. Budaya politik elit (terdiri dari kaum pelajar sehingga memiliki pengaruh dan lebih berperan dalam pemerintahan) dan budaya politik massa (kurang memahami politik sehingga mudah terbawa arus).
  2. Menurut Hebert Feith, sistem politik di Indonesia di dominasi oleh budaya politik aristokrat Jawa dan wiraswasta Islam.
  3. Menurut C. Geertz, di Indonesia terdapat budaya politik priyayi, santri dan abangan.
TIPE - TIPE BUDAYA POLITIK
•Budaya politik parokial
•Budaya politik subjek
•Budaya politik partisipan
•Budaya politik subjek - parokial
•Budaya politik subjek - partisipan
•Budaya politik parokial - partisipan

BUDAYA POLITIK PAROKIAL(PAROCHIAL POLITICAL CULTURE)

•Tipe budaya politik yang orientasi politik individu dan masyarakatnya masih sangat rendah. Hanya terbatas pada satu wilayah atau lingkup yang kecil atau sempit.
•Individu tidak mengharapkan apapun dari sistem politik.
•Tidak ada peranan politik yang bersifat khas dan berdiri sendiri.
•Biasanya terdapat pada masyarakat tradisional.

BUDAYA POLITIK SUBJEK(SUBJECT POLITICAL CULTURE)

•Masyarakat dan individunya telah mempunyai perhatian dan minat terhadap sistem politik
•Meski peran politik yang dilakukannya masih
terbatas pada pelaksanaan kebijakan- kebijakan pemerintah dan menerima kebijakan tersebut dengan pasrah.
•Tidak ada keinginan untuk menilai, menelaah atau bahkan mengkritisi.

BUDAYA POLITIK SUBJEK PAROKIAL(PAROCHIAL SUBJECT POLITICAL CULTURE)
•Budaya politik yang sebagian besar telah menolak tuntutan masyarakat feodal atau kesukuan.
•Telah mengembangkan kesetiaan terhadap sistem politik yang lebih kompleks dengan stuktur pemerintah pusat yang bersifat khusus.
•Cenderung menganut sistem pemerintahan sentralisasi.

BUDAYA POLITIK SUBJEK PAROKIAL(PAROCHIAL SUBJECT POLITICAL CULTURE)
•Budaya politik yang sebagian besar telah menolak tuntutan masyarakat feodal atau kesukuan.
•Telah mengembangkan kesetiaan terhadap sistem politik yang lebih komplek dengan stuktur pemerintah pusat yang bersifat khusus.
•Cenderung menganut sistem pemerintahan sentralistis.

BUDAYA POLITIK SUBJEK PARTISIPAN(PARTICIPANT SUBJECT POLITICAL CULTURE)
•Sebagian besar masyarakatnya telah mempunyai orientasi input yang bersifat khusus dan serangkaian pribadi sebagai seorang aktivis.
•Sementara sebagian kecil lainnya terus berorientasi kearah struktur pemerintahan yang otoriter dan secara relatif mempunyai serangkaian orientasi pribadi yang pasif.

BUDAYA POLITIK PAROKIAL PARTISIPAN (PARTICIPANT PAROCHIAL POLITICAL CULTURE)
  1. Berlaku di negara-negara berkembang yang yang masyarakatnya menganut budaya dalam
  2. stuktur politik parokial.
  3. Tetapi untuk keselarasan diperkenalkan norma-norma yang bersifat partisipan.
Perkembangan Budaya Politik Masyarakat Indonesia.
  • Indonesia menganut budaya politik yang bersifat parokial-kaula di satu pihak dan budaya politik partisipan di pihak lain.
  • Sikap ikatan primordialisme masih sangat mengakar dalam masyarakat Indonesia.
  • Masih kuatnya paternalisme dalam budaya politik Indonesia.
Makna Sosialisasi Kesadaran Politik

•Menurut M. Taopan, kesadaran politik (political awareness) merupakan proses bathin yang menampakkan keinsyafan dari setiap warga negara akan pentingnya urusan kenegaraan dalam kehidupan bernegara.

. Masyarakat harus mendukung pemerintah, mengingat kompleks dan beratnya beban yang harus dipikul para penyelenggara negara.
•Kesadaran politik dapat terwujud salah satunya melalui sosialisasi politik.

•Suatu proses belajar dimana setiap individu memperoleh orientasi-orientasi berupa keyakinan, perasaan dan komponen-komponen nilai pemerintahan dan kehidupan politik. Dari sudut pandang masyarakat, sosialisasi politik adalah cara memelihara atau mengubah kebudayaan politik (Jack Plano).

•Proses dimana sikap-sikap dan nilai-nilai politik ditanamkan kepada anak-anak sampai mereka dewasa dan orang-orang dewasa tersebut direkrut ke dalam peranan-peranan politik tertentu (Almond dan Powell).

Sosialisasi politik adalah: proses untuk memasyarakatkan nilai -nilai atau budaya politik ke dalam suatu masyarakat.

Mekanisme Sosialisasi Budaya Politik

Menurut Robert Le Vine ada 3 (tiga) mekanismae pengembangan budaya politik:
  • Imitasi, proses sosialisasi melalui peniruan terhadap perilaku yang ditampilkan individu-individu lain.Sosialisasi pada masa kanak-kanak merupakan hal amat penting.
  • •nstruksi, mengacu pada proses sosialisasi melalui proses pembelajaran formal, informal maupun nonformal.
  • Motivasi, proses sosialisasi yang berkaitan dengan pengalaman individu.
Agen-agen Sosialisasi Politik
  1. Keluarga
  2. Sekolah
  3. Kelompok pergaulan
  4. Lingkungan kerja
  5. Media masa
  6. Partai politik
Definisi Partisipasi Politik
Kegiatan yang dilakukan oleh warga negara baik secara individu maupun secarakolektif, atas dasar keinginan sendiri maupun atas dorongan dari pihak lain yang tujuannya untuk mempengaruhi keputusan politik yang akan diambil oleh pemerintah, agar keputusan tersebut menguntungkan.
Bentuk-bentuk Partisipasi Politik
Menurut Samuel Huntington dan Joan M. Nelson mengidentifikasi 4 (empat) bentuk partisipasi politik:
  1. Kegiatan pemilihan
  2. Lobbying
  3. Kegiatan organisasi
  4. Mencari koneksi
  5. Tindakam kekerasan
Contoh Peran Aktif dalam Kehidupan Politik
  • Lingkungan keluarga, misal : musyawarah keluarga; pemasangan atribut kenegaraan pada hari besar nasional; membaca dan mengikuti berbagai berita di media masa dan elektronik.
  • Lingkungan sekolah, misal : pemilihan ketua
  • kelas, ketua osis, dan lain - lain; pembuatan ADART dalam setiap organisasi yang diikuti forum-forum diskusi atau musyawarah; membuat artikel tentang aspirasi siswa.
  • Lingkungan masyarakat, misal : partisipasi dalam forum warga; pemilihan ketua RT, RW, dsb.
  • Lingkungan bangsa dan bernegara, misal : menggunakan hak pilih dalam pemilu; menjadi anggota aktif dalam partai politik; ikut aksi unjuk rasa dengan damai, dan sebagainya

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Selasa, Juni 23, 2015
Print Friendly and PDF
Get Free Updates:
*Please click on the confirmation link sent in your Spam folder of Email*
« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 comments:

Posting Komentar

You comment, I'll visit back your blog. If you have one :)

jurnalisme warga

 
Romeltea Media