Apakah benar seperti itu? Tugas seorang humas tidak hanya mempublikasikan sesuatu atau bicara dengan media massa, tapi juga ada fungsi mendengar. Humas mendengar melalui pemantauan berita ataupun hasil interaksi dengan lingkungannya.
Anggapan humas yang tahu segala informasi juga keliru. Humas menguasai suatu informasi hanya apabila diberi akses oleh si pemilik informasi.
Siklus R-A-C-E
Lalu apa yang sebenarnya dilakukan oleh Humas ?. Secara ideal pola kerja Humas memiliki siklus yang sama dengan siklus manajemen POAC (Plan-Organizing-Actuating-Controlling). Mulai dari perencanaan, lalu eksekusi dan selanjutnya di evaluasi sebagai masukan untuk memperbaiki perencanaan yang dibuat.
Salah satu pola kerja Humas yang cukup dikenal adalah RACE yang terdiri atas Research, Action Planning, Communications dan Evaluations. Kalau kita analogikan, secara sederhana seperti orang berkomunikasi.
Sebelum berbicara, seorang Humas harus mendengar dan memahami siapa lawan bicaranya, apa yang dipahaminya. Ini masuk dalam tahap Research.Selanjutnya setelah tahu ‘medan’, seorang Humas menyiapkan strategi komunikasi yakni perencanaan untuk menentukan apa tujuan komunikasi, sekedar untuk memberikan pemahaman ataukan sampai membuat orang melakukan sesuatu sesuai keinginan kita. Apa pesan yang harus disampaikan. Channel apa yang paling sesuai untuk menjangkau stakeholder kita. Proses tadi disebut dengan tahap Action Planning. Setelah kita menyiapkan perencanaan, selanjutnya Humas melakukan komunikasi sesuai rencana yang dibuat.
Selain itu, Humas juga melakukan jejaring dengan stakeholder untuk menyamakan persepsi dan ‘chemistry’. Ini disebut dengan tahapan Communication. Setelah berkomunikasi, Humas melakukan tahap Evaluation. Pada tahap ini Humas mengukur apakah yang dikomunikasikan sudah mencapai target yang diharapkan. Apa yang harus diperbaiki dan seteusnya. Pada tahap ini Humas melakukan pemantauan pemberitaan secara berkala dan survey persepsi untuk memotret persepsi stakeholder.
Singkat kata, seorang Humas tidak hanya harus pandai bicara tapi juga harus pandai menderngar dengan baik dan mampu menyusun strategi yang efektif. Selain itu juga diperlukan pemahaman yang handal mengenai tools kehumasan seperti media monitoring, survey persepsi, kemampuan jurnalistik dan soft skill komunikasi lainnya Pada akhirnya Humas yang baik adalah Humas yang tidak sekedar jago ‘ngomong’.
0 comments:
Posting Komentar
You comment, I'll visit back your blog. If you have one :)