Ciri berita langsung (straight news) yang paling mudah dikenali adalah pada permulaan berita: setelah judul, diikuti dengan keterangan tempatdan disusul dengan nama penerbit pers yang bersangkutan, misal:
“Jakarta, Kompas”. Keterangan ini lazim disebut sebagai timeline. Dari susunan uraiannya, berita langsung bisa dikenali dari strukturnya yang dikenal dengan istilah piramida terbalik; di mana bagian yang papaling penting ditempatkan di bagian paling awal (atas), disusul dengan bagian yang kurang penting. Penggunaan struktur semacam ini berkaitan dengan keterbatasan waktu pembaca dan keterbatasan ruang (space) di halaman surat kabar.
Setiap tulisan yang berbentuk berita langsung, sekurang-kurangnya memuat 3 bagian, yakni: pembukaan (lead), tubuh (body), dan penutup.
Menulis lead merupakan pekerjaan tersulit. Lead merupakan bagian terpenting, paling kuat/menonjol; merupakan rangkuman inti sari dari sebuah berita. Kadang lead memuat keseluruhan unsur 5W + 1H. Dalam kasus di mana lead tidak memuat seluruh unsur 5W + 1H, maka beberapa unsur yang paling menonjol dalam peristiwa itu yang dimuat di sana. Bagian tubuh (body) menguraikan lebih lanjut unsur-unsur fakta yang terdapat di dalam lead. Unsur mengapa dan bagaimana biasanya yang paling banyak diuraikan. Di bagian ini terdapat bagian yang disebut dengan “perluasan bagian utama/lead”, biasanya memuat unsur-unsur berita yang belum termuat di dalam lead.
Assegaff (1982:54) menyarankan 5 pedoman pokok dalam penulisan berita: (1) laporan berita haruslah bersifat menyeluruh; (2) ketertiban dan keteraturan mengikuti gaya menulis berita; (3) tepat dalam penggunaan bahasa dan tata bahasa; (4) ekonomi kata harus diperhatikan; (5) gaya penulisan
haruslah hidup, punya makna, warna dan imaginasi, Penutup merupakan akhir dari uraian berita, namun bukan berupa kesimpulan.
Dalam struktur piramida terbalik, bagian ini tidak terlalu penting. Ketika suatu berita ternyata memakan tempat melebihi space yang tersedia di halaman surat kabar, maka bagian inilah yang akan dipotong (dihilangkan) paling dahulu.
Kepustakaan:
Assegaff, D.H. (1982). Jurnalistik Masa Kini. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hal.
9-55.
Mursito, B.M. (1999). Penulisan Jurnalistik: Konsep dan Teknik Penulisan Berita.
Surakarta: Spikom. Hal. 25-75.
0 comments:
Posting Komentar
You comment, I'll visit back your blog. If you have one :)