SELAMAT DATANG | About Us | Contact | Register | Sign In

Pengertian Filsafat

Pengertian Filsafat menurut para ahliHatta mengemukakan pengertian filsafat itu lebih baik tidak dibicarakan lebih dulu  (Hatta,1996:1:3). Nanti, bila orang telah banyak membaca atau mempelajari filsafat , orang itu akan mengerti dengan sendirinya apa filsafat itu menurut konotasi filsafat yang ditanyakan. Langeved juga berpendapat hal sama . Katanya , setelah orang berfilsafat sendiri, barulah ia maklum apa filsafat itu; dan makin dalam ia berfilsafat, akan makin mengerti ia apa filsafat itu (Langeved,1961:9)

Poedjawijatna (1974:1) menyatakan bahwa kata filsafat berasal dari kata Arab yang menghubungkan rapat dengan kata Yunani, bahkan asalnya memang dari kata Yunani. Kata Yunaninya ialah philosophia. Dalam Bahasa Yunani kata philosophia merupakan kata majemuk yang terdiri atas philo dan Sophia; philo artinya  cinta dalam arti yang luas, yaitu ingin dank karena itu lalu berusaha mencapai yang diinginkan itu; Sophia artinya kebijakan yang artinya pandai , pengertian yang mendalam . Jadi menurut namanya saja filsafat boleh diartikan ingin mencapai pandai, cinta pada kebijakan.

Dari segi istilah terminology 
Melihat pengertian filsafat dari segi  istilah berarti kita ingin melihat filsafat pada segi definisinya. Untuk membuat definisi suatu objek kita harus mengetahui konotasi objek itu. Berikut ini  dikutipkan dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa pengarang, sesuai dengan konotasi filsafat yang ditangkap oleh mereka.

 Poedjawijatna mendefinisikan filsafat sebagai jenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka.
Menurut Plato filsafat ialah pengetahuan yang berminat mencapai  kebenaran asli, dan bagi Aristoteles filsafat adalah pengetahuan yang meliputi kebenaran yang tergabung di dalamnya metafisika, logika, retorika, ekonomi, politik, dan estetika.

Al-Farabi filsafat ialah pengetahuan tentang alam ujud bagaimana hakikatnya yang sebenarnya. Pythagoras , orang yang mula-mula menggunakan kata filsafat, memberi manusia yang paling tinggi nilainya ialah manusia pencinta kebijakan (Lover Of wisdom), sedangkan yang dimaksud olehnya dengan wisdom ialah kegiatan melakukan perenungan tentang tuhan.

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Kamis, Februari 12, 2015
Print Friendly and PDF
Get Free Updates:
*Please click on the confirmation link sent in your Spam folder of Email*
« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

2 comments:

  1. Saya baru tahu pak Hatta dan Langeved juga menyatakan hal yang serupa dengan Kattsoff. Terima kasih sudah share.

    BalasHapus

You comment, I'll visit back your blog. If you have one :)

jurnalisme warga

 
Romeltea Media