SELAMAT DATANG | About Us | Contact | Register | Sign In

Hambatan Menulis dan Tips Mengatasinya

cara Tips Mengatasi Hambatan Menulis
Rasaya kurang apdol jika saya tidak membahas Tentang hambatan menulis. Hambatan menulis adalah musuh terbesar bagi seorang penulis, baik yang masih belajar maupun penulis profesional "bukan pemula" .

hambatan menulis, yakni kondisi yang menyebabkan seseorang tidak (bisa) menulis. Dalam bahasa Inggris, hambatan menulis disebut Writer”s Block, Obstacle to Writing, dan Writing Anxiety.

Hambatan menulis bagi penulis pemula terutama "takut salah" dan "takut gak bagus". Hambatan utama penulis  adalah "malas" dan "tidak sempat". Penyakit malas alias "unmotivated" (tidak termotivasi)

syarat menjadi penulis hebat adalah dengan memiliki keberanian, kemauan, tekad, dan kemampuan untuk mengatasi hambatan menulis tersebut. Cara Mengatasi Hambatan Menulis

Malas atau Tidak mood.
Memang hambatan terbesar menjadi seorang penulis adalah malas alias gak mood. Karena hambatan ini muncul secara internal, yaitu dalam pikiran seseorang. Untuk mengatasinya adalah dengan memotivasi diri sendiri. Bisa dengan mencari contoh penulis idola, belajar mencintai pekerjaan menulis, dan terus memotivasi dengan memikirkan imbalan yang akan kita dapatkan jika menjadi penulis. sharing (berbagi) wawasan atau ilmu (sedekah ilmu), dan niat terbaik dakwah via tulisan (da’wah bil qolam/bil kitabah).

IDE MENULIS
Hambatan "tidak punya ide” hanyalah persepsi yang salah. Ide ada di mana-mana! Yang kita alami, baca, lihat, dan rasa adalah ide menulis.

Jika tidak tahu harus menulis apa, solusinya antara lain dengan ”Iqra’”, membaca, yakni dengan menermati peristiwa aktual, mengkritisinya, menanggapinya, dan tuliskan opini kita tentang peristiwa atau isu tersebut.

GAK ADA WAKTU
Selama hayat masih di kandung badan; selama nafas masih mengalun, selama jantung masih berdetak.... (halah... kaya' puisi aje....!), semua orang memiliki waktu 24 jam per hari!
 Jadi, masalahnya hanya soal ”manajemen waktu”, yakni meluangkannya untuk menulis. Orang yang termotivasi untuk menulis akan meluangkan waktu untuk menulis, sesempit apa pun waktu yang teralokasikan itu.

TIDAK MENGUASAI MASALAH. 
With Google, we can learn "almost" EVERYTHING today! Lakukan riset online, baca, pahami! Belum lagi ada begitu banyak literatur atau buku-buku di perpustakaan --mungkin juga di kantor dan di rumah Anda.

MULAI DARI MANA?
Banyak penulis pemula mengalami hal ini. Salah satu solusinya, awali tulisan itu dengan menuliskan kata yang menjadi tema atau objek kajian. Misalnya, tema tentang “Bandung Juara” bisa diawali dengan “Bandung juara adalah istilah….dst”.
 Menulis artikel keislaman "lebih mudah" lagi, yaitu awali dengan ta’rif (definisi), kutipan ayat Quran atau hadits, dilanjutkan dengan ”penafsiran” atau komentar penulis tentang definisi atau ayat/hadits tadi. 
ALL START IS DIFFICULT!
Susah memulai adalah hambatan lainnya. Salah satu teknik mengatasinya adalah simpan tema secara tertulis (tidak disimpan dalam ingatan), lalu menuliskan judul sementara, membuat outline atau garis besar tulisan, dan melakukan ”nulis bebas” (Free Writing).
 Free Writing adalah menyusun naskah awal atau naskah kasar (composing rough/first draft). Tekniknya, menuliskan saja apa yang ada di pikiran, yang ingin disampaikan, dan mengabaikan dulu akurasi ejaan, kata, kalimat, dan data. 
Yang penting, tuliskan! Setelah itu, tulis ulang, revisi, dan edit –perbaiki kata, ejaan, kalimat, dan sistematika tulisan berdasarkan outline yang sudah disusun sebelumnya.

TAKUT JELEK
"Takut tulisan jelek” bukanlah masalah. Tidak ada tulisan jelek selama ide dan isi tulisannya orisinal (asli), hasil pemikiran penulis sendiri.
 Buatlah blog untuk menulis. Nulis apa saja yang sekiranya dibutuhkan dan bermanfaat bagi orang lain. Blog adalah "medium terbaik" untuk melatih kemahiran menulis (writing skills).
Jika  menulis untuk dimuat di media massa, jangan khawatir, di tiap media ada editor yang bertugas menyeleksi dan memperbaiki (mengedit) naskah sebelum dimuat.

Jadi, urusan bagus-tidaknya sebuah tulisan sebenarnya bukan urusan penulis, tapi itu urusan editor yang tugas utamanya menyeleksi dan memperbagus tulisan.

Suka tidak fokus
Suka tidak fokus merupakan salah satu hambatan yang juga sering dikeluhkan oleh penulis pemula. Biasanya saat mereka sedang menulis sebuah cerita, eh... tiba-tiba ada ide muncul untuk cerita yang lain. 
Mas Tere-Liye pernah bilang, kalau misalnya kita tidak fokus maka jangan dipaksa. Tulislah ide lain yang tiba-tiba muncul tersebut tapi juga jangan meninggalkan yang lama. Kita bisa meneruskan cerita manapun yang kita pilih, kan?
Wasalam  (www.irwanteasosial.com).

  1. Sumber
  2. Sumber
  3. Sumber
Foto: muhammadnoer.com

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Sabtu, Juni 27, 2015
Print Friendly and PDF
Get Free Updates:
*Please click on the confirmation link sent in your Spam folder of Email*
« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 comments:

Posting Komentar

You comment, I'll visit back your blog. If you have one :)

jurnalisme warga

 
Romeltea Media