Bagi masyarakat awam, pembaca acara dan MC, Penyiar, Announcer, Presenter,seringkali dianggap sebagai pekerjaan yang sama.
Bahkan, ada yang menyebutkan pembawa acara sama dengn protokol. Nah, tahukah Anda di mana letak perbedaan antara pekerjaan ini?
Penyiar, Announcer, Presenter, MC (Master of Ceremony),
dan Pembawa Acara (PA) merupakan profesi yang membutuhkan keterampilan (skill) public speaking. Mereka sama-sama public speaker, pembicara publik, atau orang yang berbicara kepada orang banyak.
Berikut ini penjelasan masing-masing profesi sekaligus perbedaan antara Penyiar, Announcer, Presenter, MC (Master of Ceremony), dan Pembawa Acara (PA).
Penyiar
Disebut juga Radio Announcer, Radio Host, Radio Personality, atau Radio DJ (Disk Jockey), yaitu orang yang memandu atau membawakan sebuah acara (program) siaran radio, misalnya siaran berita, siaran musik, siaran talkshow, dan sebagainya.
Penyiar memang tidak berhadapan langsung dengan pendengarnya, namun hakikatnya ia Public Speaker juga karena berbicara kepada orang banyak (publik), yakni para pendengar.
Announcer
Terjemahan "resmi" announcer memang penyiar radio (radio announcer), namun ada satu profesi yang khusus disebut announcer, tapi bukan penyiar, yaitu orang yang bertugas mengumumkan (to announce) beragam informasi di sebuah "audio land" supermarket, pameran, bazar, atau pemandu di arena balapan. Orang yang mengumumkan petinju atau pegulat yang akan bertarung juga disebut announcer.
Presenter/Pemandu Acara
Presenter adalah orang yang membawakan dan menyampaikan sebuah informasi, atau narasi dalam sebuah program acara di stasiun televisi. Seperti program acara berita, kuis, game show, talkshow, acara musik, infotainment, olah raga dan reality show
Dalam dunia penyiaran televisi dikenal dua jenis presenter acara, yaitu
1. Presenter berita (news presenter) Presenter yang bertugas membacakan sebuah berita, tidak terlibat dalam proses peliputan, serta penentu sebuah berita. Materi yang dibacakannya telah disusun dan disiapkan oleh redaksi pemberitaan.
2. Presenter acara (non-news) Presenter yang ber
tugas membawakan sebuah program acara, namun tidak terlibat dalam konsep, persiapan serta tanggung jawab dan jalannya acara. Acara yang dibawakan telah disiapkan dan diproduksi oleh masing-masing stasiun televisi atau rumah produksi, seperti presenter musik, infotainment dan kuis.
MC (Emsi)
Singkatan dari Master of Ceremony. Disebut juga Pemandu Acara atau Pembawa Acara (PA). Sebutan MC lebih ditujukan bagi pemandu acara-acara informal, seperti acara hiburan (misalnya konser musik), perayaan ulang tahun, resepsi pernikahan, dan sebagainya.
Peran MC dalam sebua acara antara lain membuka dan menutup acara, mengumumkan susunan acara dan para pembicara atau pengisi acara, mengenalkan pembicara/pengisi acara, membangkitkan antusiasme hadirin, dan sebagainya.
Pembawa Acara (PA)
Disingkat PA. Disebut juga "Pewarah", yaitu pemandu sebuah acara formal-seremonial. Tugasnya sama dengan MC, namun di acara seremonial atau acara formal instansi.
Moderator
Moderator adalah orang yang memimpin, mengatur, dan memandu jalannya diskusi, dialog, debat, seminar, workshop, atau lokakarya. Ia menjadi "penengah" dan mengatur lalu-lintas pembicaraan.
Public Speaker
Semua profesi di atas masuk dalam kategori Public Speaker, pembicara publik, dengan keterampilan utama Public Speaking. Namun, Public Speaker lebih dimaknai sebagai "orang yang menjadi pembicara di berbagai forum --pengajian, pelatihan, seminar, dan sebagainya".
Referensi
http://swaragama.com/stc/?p=250
https://publicspeakingforeveryone.wordpress.com/2015/07/23/beda-antara-penyiar-announcer-presenter-mc-dan-pembawa-acara/
http://www.weblog.co.id/920-beda-antara-penyiar-announcer-presenter-mc-dan-pembawa-acara/details.html
http://www.romelteamedia.com/2014/04/beda-antara-penyiar-announcer-presenter.html
Apa Bedanya Antara Penyiar, Announcer, Presenter, MC, dan Pembawa Acara
Baru Tahu Ada Pelatihan Public Speaking Dan Mc Bagi Jamaah Masjid
Saya baru tahu ada Pelatihan Public Speaking Dan MC Bagi Jamaah Masjid malam ini (10/11/2015) saat membaca Pelatihan Public Speaking Dan MC Bagi Jamaah Masjid. Posting ini merupakan bentuk apresiasi, dukungan, dan bentuk kegembiraan saya akan adanya pelatihan tersebut.
Saya baru tahu ada Pelatihan Public Speaking Dan Mc Bagi Jamaah Masjid, mungkin karena saya "jarang baca" berita.
Dewan kemakmuran masjid (DKM) Masjid Raya Bani Umar, pondok aren, Tanggerang selatan menggelar pelatihan public speaking dan master cremony , kalau menurut saya memanag seharusnya pengurus masjid memeberikan kesempatan kepada para jemaah atau kepada anak-anak muda remaja masjid untuk menjadi MC.
Maksudnya anak-anak muda atau para jamaah diberi kesempatan untuk mengahasah keterampilan publik speaking mereka dengan menjadi MC . Dari "latihan" itu, nantinya anak-anak muda atau para jemaah itu akan terbiasa berbicara didepan umum , jadi MC, bahkan seiring meningkatkan wawasan mereka.
Yang saya salut Pelatihan Public Speaking Dan MC sudah di laksnakan pada tanggal 12, 16. 26, dan 30 November 2015, setiap pukul 09-11.30 WIB.
Menurut informasi tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri peserta dalam berbicara didepan umum.
Saya yakin , bicara mereka "berbobot". Secara kan para jemaah "dilatih" untuk berbicara dan dibimbing oleh pakar (Ahli) komunikasi "Tubagus Wahyudi" sekaligus pendiri sekolah kahfi BBC Motivator School.
Pelatihan Public Speaking Dan MC Bagi Jamaah, saya harap ditiru oleh Dewan Pengurus Masjid (DKM) lain guna meneruskan atau mewarisi tardisi publik speaking . Karena dengan publik speaking akan membuat orang lebih berani untuk berbicara didepan umum.
Jadi , para pengurus DKM ynag biasanya kaum tua (ma'af ya....) hendaknya legowo untuk memeberikan kesempatan kepada para jamaah atau anak-anak muda untuk tampil dipodium .
Gak lama kok paling 5 atau 10 menit doang. Untuk ,menyampaikan pengumuman atau apalah.
Pengertian Reproduksi Budaya
Sedangkan budaya adalah suatu pola dari keseluruhan keyakinan dan harapan yang dipegang teguh secara bersama oleh semua anggota organisasi dalam pelaksanaan pekerjaan yang ada dalam organisasi tersebut.
Reproduksi kebudayaan adalah proses penegasan identitas kebudayaan yang dilakukan oleh pendatang, yang dalam hal ini menegaskan kebudayaan asalnya.
Sedangkan proses reproduksi budaya merupakan proses aktif yang menegaskan keberadaannya dalam kehidupan sosial sehingga mengharuskan adanya adaptasi bagi kelompok yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda.
Dengan kata lain reproduksi budaya merupakan penegasan budaya asli ke tempat tinggal yang baru.Reproduksi kebudayaan dilatarbelakangi oleh perubahan wilayah tempat tinggal, latar belakang sosial, latar belakang kebudayaan, yang pada akhirnya akan memberikan warna bagi identitas kelompok dan identitas kesukubangsaan (Abdullah, 2001; Anderson, 1991; Barth, 1998).
Reproduksi budaya ialah bertemunya dua budaya yang berbeda dan satu sama lain saling mempengaruhi sehingga timbul kebudayaan baru yang mengandung unsur dua kebudayaan tersebut.
Salah satu tokoh sosiologi kontemporer, yakni Peirre Bourdieu juga mengemukakan kajian analitisnya tentang reproduksi kebudayaan. Melalui konsepnya tentang habitus dan arena serta hubungan dialektis antara keduanya, Bourdieu mengemukakan analitisnya tentang reproduksi kebudayaan.
Faktor Pendorong Terjadinya Reproduksi Budaya
Intern
1. Bertambah atau berkurangnya penduduk
2. Penemuan baru
Jalannya unsur kebudayaan baru yang tersebar ke lain bagian masyarakat, dan cara-cara unsur kebudayaan tadi diterima, dipelajari, dan akhirnya dipakai dalam masyarakat yang bersangkutan.
3. Konflik
Adanya konflik dapat mengakibatkan adanya reproduksi budaya, hal ini dapat dicontohkan dengan gerakan-gerakan masyarakat yang menentang suatu kebijakan sehingga dapat membuat suatu budaya yang baru. Misalnya saat adanya pergolakan masyarakat pada pemerintah Indonesia semasa orde baru yang diakhiri dengan lengsernya Alm.
Ekstern
1. Media Massa
Media massa merupakan salah satu agen sosialisasi masyarakat dan merupakan saluran yang berpengaruh dalam distribusi kebudayaan global yang secara langsung mempengaruhi gaya hidup.
2. Globalisasi
Sumber
https://sosiologibudaya.wordpress.com/2012/03/08/reproduksi-budaya-pemaknaan-ulang-budaya/
https://sosiologibudaya.wordpress.com/2011/03/20/reproduksi-budaya/