SELAMAT DATANG | About Us | Contact | Register | Sign In

Perilaku Menyimpang

Apa Itu Perilaku Menyimpang ? Menyebut namanya saja kita sudah dapat menduga bahwa yang dimaksud dengan perilaku menyimpang itu adalah perilaku dari para warga masyarakat yang dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan, tata aturan atau norma social yang berlaku.

Perilaku yang digolongkan Menyimpang. Secara umum yang digolongkan perilaku menyimpang antara lain adalah: 
1. Tindakan yang nonconform, yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai atau norma-norma yang ada.2. Tindakan yang antisosial atau asocial, yaitu tindakan yang melawan kebiasaan masyarakat atau kepentingan umum.3. Tindakan-tindakan criminal, yaitu tindakan yang nyata-nyata telah melanggar atura-aturan hukum tertulis dan mengancam jiwa atau keselamatan orang lain.   Teori perilaku menyimpang yang bersifat Sosiologis
Teori Anomie
Teori Anomie berasumsi bahwa penyimpangan adalah akibat dari adanya berbagai ketefangan dalam suatu struktur social sehingga ada individu-individu yang mengalami tekanan dan akhirnya menjadi menyimpang. Pandangan tersebut dikemukakan oleh Robert Merton pada sekitar tahun 1930-an, dimana konsep anomie itu sendiri pernah digunakan oleh Emile Durkheim dalam analisisnya tentang suicide anomique.

Teori Belajar atau Teori Sosialisasi.
Teori ini menyebutkan bahwa penyimpangan perilaku adalah hasil dari proses belajar. Salah seorang ahli teori terpelajar yang banyak dikutif tulisannya adalah Edwin H. Sutherland (dalam Atmasasmita, 1992:13).

Teori Labeling (Teori pemberian cap atau Teori Reaksi Masyarakat).
Teori ini menjelaskan penyimpangan teutama ketika perilaku itu sudah sampai pada tahap penyimpangan sekunder ( secondary deviance). Menurut para ahli teori Labling, mendefiisikan penyimpangan merupakan suatu bersifat relative dan bahkan mungkin juga membingungkan.

Teori Kontrol.
Bahwa penyimpangan merupakan hasil dari kekosongan control atau pengendalian social. Salah satu ahli yang mengembangkan teori ini adalah Hiraschi (1969, dalam Atmasasmita,1992).

Teori Konflik.
Teori ini lebih menitikberatkan analisanya pada asal-usul tercipta nya suatu aturan atau tertib social. Teori ini bertujuan untukmenganalisis asal-usul terjadinya pelanggaran peraturan atau latar belakang seseorang berprilaku menyimpang.

a. Pemikiran Marx tentang penyimpangan.
Max melihat masyarakat dibentuk pertama kali dari dua kelompok dengan pertentangan kepentingan ekonomi: Kelompok borjuis dan proletariat. Kelompok borjuis adalah kelas enguasa/pemegang peraturan mereka adalah orang-orang kaya/makmur yang mengontrol sarana/alat-alat produksi ekonomi, memiliki pengaruh besar pada lembaga-lembaga ekonomi dan politik masyarakat, serta memiliki jatah kekuasaan untuk melayani kepentingan mereka.

Negara dalam pemikiran ini bukan pihak yang netral. Peran Negara terutama adalah untuk melayani dan melindungi orang-orang yang membuat peraturan serta menghindarkan mereka sdari ancaman-ancaman orang atau kelompok lain.

b. Teori-teori konflik masa kini.
Para penulis pendekatan konflik pada masa kini melihat perilaku criminal sebagai refleksi dari kekuasaan yang memiliki perbedaan dalam mendefinisikan kehajatan atau penyimpangan. Teori-teori konflik kontemporer sering kali juga menganggap kejahatan sebagai suatu tindakan (Tylor, Walton dan Young,1973:221).



Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Kamis, Februari 12, 2015
Print Friendly and PDF
Get Free Updates:
*Please click on the confirmation link sent in your Spam folder of Email*
« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 comments:

Posting Komentar

You comment, I'll visit back your blog. If you have one :)

jurnalisme warga

 
Romeltea Media