SELAMAT DATANG | About Us | Contact | Register | Sign In

Kemunculan Jurnalisme Online

Online media adalah bagian dari the new media seperti yang dikemukakan oleh Denis McQuail (2000). 

Online media memiliki karakteristik yang berbeda dibanding media tradisional hingga hingga dalam kasus ini menimbulkan perubahan posisi audience, dimana audience memiliki kesempatan untuk berperan aktif dalam proses produksi berita bahkan lebih dari itu, audience yang biasanya diposisikan dibawah jurnalis profesional pada beberapa kasus (baca: citizen journalist ohmynews.com) kini menjadi sejajar dengan jurnalis profesional.

Karakter selanjutnya adalah immediacy yang memungkinkan updating informasi melebihi kecepatan media tradisional. Setidaknya internet bisa mengalahkan media cetak yang harus mencetak berita keesokan harinya dan televisi yang harus melakukan persiapan sebelum siaran. Online journalism juga memiliki kelebuhan berupa multimedia capability yang memungkinkan pesan bisa disampaikan dalam berbagai versi dari teks, video maupun audio.

Sementara itu karakter jurnalisme online yang juga penting yaitu interactivity atau timbal balik yang memungkinkan adanya partisipasi audience secara langsung. Dengan cara ini online journalism bisa menjalankan fungsi two way communication dan interpersonal communication antara media dan user. Jim Hall (2001, p. 210) memberikan contoh televisi yang meningkatkan interaktivitasnya dengan membuat versi online. Menurutnya versi online dari televisi akan menghubungkan media dengan kelompok dan individu, karena pada prakteknya interaktivitas antara televisi dengan audience terbatas.

Online media juga memiliki sifat nonlinearity yang memugkinkan jurnalis lebih fleksibel dalam menyajikan berita dan memudahkan user untuk memilih tema informasi yang diinginkan. Misalnnya saja berita bertema serangan bom di JW Marriot, bisa dipisah-pisahkan dari beberapa judul seperti pelaku, korban, proses perakitan bom, dll.

Jurnalisme online juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki media tradisional yaitu multimedia capability dimana media online bisa menampilkan informasi dalam bentuk teks, video dan audio secara bersamaan. Contohnya yang menyediakan fasilitas audio video adalah  www.liputan6.com,  www.tvone.com dan  www.bbcindonesia.com.

Sementara aplikasi Youtube memungkinkan siapa saja mengupload file audio video, sementrara podcasting yang memberi fasilitas upload audio telah memungkin user untuk berperan sebagai penyebar informasi layaknya jurnalis profesional. Dengan bantuan bantuan blog dan kedua fasilitas internet itu maka siapapun bisa masuk dalam lingkaran kerja jurnalisme online.

Perkembangan jurnalisme online menurut Jim Hall (2001, p.4) tidak dipungkiri akan menggeser media tradisional. Ia mengatakan terdapat hubungan erat antara media tradisional dengan internet, hingga pada pertengahan 1990-an hampir semua media nasional di seluruh dunia mulai membuat versi online.

Hal itu terbukti telah terjadi di Indonesia dimana saat ini bisa dibilang semua media tradisional besar di Indonesia sudah memiliki versi online. Online news site yang cukup besar diantaranya kompas.com, liputan6.com, mediaindonesia.com, suaramerdeka.com, tvone.com, dll. Sementara portal atau situs informasi, hiburan dan berita yang tidak ada kaitannya dengan media tradisinal juga bisa eksis di Indonesia diantaranya detik.com, okezone.com, inilah.com dan vivanews.com.
Di Amerika tempat kelahiran media online, memperlihatkan indikasi jelas keruntuhan media tradisional dalam hal ini media cetak akibat adanya media baru itu. Berdasarkan

sumber dari Majalah mingguan Tempo edisi 5 April 2009, media cetak besar di AS diantaranya Chicago tribune, Philadelphia Inquirer dan Post-intelligencer memutuskan untuk menerbitkan versi onlinenya saja.Hal ini disebabkan karena 40 persen warga AS sudah menggunakan media online untuk mengakses berita.

Meski di Indonesia belum ada indikasi runtuhnya media cetak, namun tidak menutup kemungkinan hal itu juga akan terjadi di Indonesia. Selain dari munculnya situs media online milik mainstream dan situs online murni, indikasi pergeseran penggunaan media tradisional ke media online di Indonesia juga bisa dilihat dari perkembangan penguna internet yang mencapai 25 % dari total penduduk Indonesia. Selain itu perkembangan mobile phone dan wifi juga saat ini sudah mempermudah masyarakat mengakses internet.

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Selasa, April 21, 2015
Print Friendly and PDF
Get Free Updates:
*Please click on the confirmation link sent in your Spam folder of Email*
« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 comments:

Posting Komentar

You comment, I'll visit back your blog. If you have one :)

jurnalisme warga

 
Romeltea Media