Kita bisa menyebutnya sebagai “jurnalisme ini”, yaitu jurnalistik yang menggunakan kata “ini” atau “inilah” dalam judul berita atau tulisan: Ini Dia…, Inilah Reaksi A terhadap si B…, Ini Jawaban si A…, Ini Komentar si B…, Ini Kata…, Ini Alasan… dsb.
Berita dengan judul yang mengandung misteri, menimbulkan penasaran, dan menggoda pembaca untuk mengklik dan membacanya disebut “Teaser Headlines” (Judul Penggoda) trik ini untuk
meningkatkan jumlah pengunjung (trafik) situs.
Modus itu dilakukan dengan menulis judul yang (sekiranya) bikin penasaran pembaca. Seringkali, kalau tidak selalu, setelah diklik, berita itu "biasa saja", bahkan "gak menarik".
Lebih parah lagi, beritanya juga pendek dan isi atau substansinya minim . Itu pun seringnya bukan berdasarkan Fakta, tapi hasil PENAFSIRAN sang wartawan atau editor.
Contoh:
- Jangan Cari Pekerjaan Baru Dengan 8 Alasan Ini
- Begini Tampilan “Mobil Murah” Indonesia di Malaysia
- Aktris Baru Ini Harus Siap Mental ML dengan Tiga Pria
- Ini Dia Para Selebriti Jilboobs
- Ketua FPI Yogyakarta Ditangkap, Ini Alasan Polisi
- Ini Kesiapan Tim Prabowo-Hatta Hadapi Sidang Sengketa Pilpres
- Ini Penyebab Letda Dylan Potong Tangan Kiri dan Iris Kelaminnya
- Ini Risiko Konsultan Pajak yang Nekat Rangkap Jabatan
Daftar atau data judul di atas, memperkuat keyakinan saya, saat ini media online atau jurnalis online kita sudah terjebak pada Jurnalisme Ini. Pokoknya, banyak Banget judul yang terkesan rempong Judul-judul di atas itu
Umumnya, Modus tersebut cenderung merupakan penipuan terhadap pembaca atau tidak sesuai dengan harapan dan imajinasi mereka.
Jika judul tak sesuai isi, jelas itu penipuan dan pelanggaran kode etik. Pembaca kecewa. Lebih jauh, kredibilitas media yang memuat berita itu bisa "terjun bebas"
0 comments:
Posting Komentar
You comment, I'll visit back your blog. If you have one :)