SELAMAT DATANG | About Us | Contact | Register | Sign In

Modus Media Online Bikin Judul Penasaran

Beragam Cara yang dilakukan oleh segelintir Media Wartawan Online agar postingan beritanya dibaca orang banyak. JUDUL berita dengan menggunakan kata “ini” atau “inilah” lagi nge-trend di media online.

Kita bisa menyebutnya sebagai “jurnalisme ini”, yaitu jurnalistik yang menggunakan kata “ini” atau “inilah” dalam judul berita atau tulisan: Ini Dia…, Inilah Reaksi A terhadap si B…, Ini Jawaban si A…, Ini Komentar si B…, Ini Kata…, Ini Alasan… dsb.

Berita dengan judul yang mengandung misteri, menimbulkan penasaran, dan menggoda pembaca untuk mengklik dan membacanya disebut “Teaser Headlines” (Judul Penggoda) trik ini untuk
meningkatkan jumlah pengunjung (trafik) situs.

Modus itu dilakukan dengan menulis judul yang (sekiranya) bikin penasaran pembaca. Seringkali, kalau tidak selalu, setelah diklik, berita itu "biasa saja", bahkan "gak menarik".

Lebih parah lagi, beritanya juga pendek dan isi atau substansinya minim . Itu pun seringnya bukan berdasarkan Fakta, tapi hasil PENAFSIRAN  sang wartawan atau editor.

Contoh:

  1. Jangan Cari Pekerjaan Baru Dengan 8 Alasan Ini
  2. Begini Tampilan “Mobil Murah” Indonesia di Malaysia
  3. Aktris Baru Ini Harus Siap Mental ML dengan Tiga Pria
  4. Ini Dia Para Selebriti Jilboobs
  5. Ketua FPI Yogyakarta Ditangkap, Ini Alasan Polisi
  6. Ini Kesiapan Tim Prabowo-Hatta Hadapi Sidang Sengketa Pilpres
  7. Ini Penyebab Letda Dylan Potong Tangan Kiri dan Iris Kelaminnya
  8. Ini Risiko Konsultan Pajak yang Nekat Rangkap Jabatan

Daftar atau data judul di atas, memperkuat keyakinan saya, saat ini media online atau jurnalis online kita sudah terjebak pada Jurnalisme Ini. Pokoknya, banyak  Banget judul yang terkesan rempong Judul-judul di atas itu

Umumnya, Modus tersebut cenderung merupakan penipuan terhadap pembaca atau tidak sesuai dengan harapan dan imajinasi mereka.

Jika judul tak sesuai isi, jelas itu penipuan dan pelanggaran kode etik. Pembaca kecewa. Lebih jauh, kredibilitas media yang memuat berita itu bisa "terjun bebas"

Faktor pendorong utama maraknya Modus  media online dan media sosial adalah persaingan yang kian ketat antarmedia untuk mendapatkan pembaca/pengunjung. Namun, tentu strategi mengatasi persaingan itu tidak harus menyebabkan media "menghalalkan segala cara" sebagian isi postingan diatas saya kutif dari. Wasalam (irwanteasosial.com)

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Kamis, Mei 21, 2015
Print Friendly and PDF
Get Free Updates:
*Please click on the confirmation link sent in your Spam folder of Email*
« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 comments:

Posting Komentar

You comment, I'll visit back your blog. If you have one :)

jurnalisme warga

 
Romeltea Media