SELAMAT DATANG | About Us | Contact | Register | Sign In

Beberapa Teknik Dasar Seo Blog Untuk Pemula

Bagi pemula, mungkin perlu basic atau dasar untuk mempelajari SEO. Belajar SEO ( Search engine optimization ) untuk blogger pemula memang harus dibedakan dengan pembelajaran SEO tingkat lanjut.

Tampilkan postingan dengan label Media. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Media. Tampilkan semua postingan

Pengertian Jurnalisme Kuning (Yellow Journalism)

Jurnalisme kuning adalah jurnalistik yang mengutamakan judul sensaional dan ekspos berita yang cabul dan kriminal.

Ideologi jurnalistik koran kuning adalah sex and crime journalism, dikenal juga dengan sebutan Yellow Journalism, Yellow Papers, dan Gutter Journalism (Jurnalisme Got).







Pengertian Jurnalisme Kuning (Yellow Journalism)

Jurnalisme kuning, atau koran kuning, adalah jenis jurnalisme dengan judul-judul berita yang bombastis, tetapi setelah dibaca isinya tidak substansial. Jurnalisme kuning adalah jurnalisme pemburukan makna. Ini disebabkan karena orientasi pembuatannya lebih menekankan pada berita-berita sensasional dari pada substansi isinya

Kamus Bahasa Indonesia mengartikan koran kuning sebagai surat kabar yang sering kali membuat berita sensasi.

Menurut Ensiklopedia Pers Indonesia (EPI), Yellow Papers (Koran Kuning) adalah suratkabar yang isinya lebih banyak sensasi, rumor, dan hal-hal yang tidak berkaitan dengan upaya pencerdasan manusia dan merupakan sebuah paradigma yang lahir pada zaman industri modern di mana telah ditemukan mesin cetak super canggih yang kemudian diikuti oleh tumbuhnya dunia hiburan.

Menurut Shirley Biagi dalam Media Impact: An Introduction to Mass Media (2011), istilah yellow journalism (koran kuning) dewasa ini digunakan untuk menggambarkan jurnalisme atau media yang memperlakukan berita secara tidak profesional dan tidak etis.

Disebut pers kuning karena penyajian jenis pers ini banyak mengeksploitasi warna. Segala macam warna ditampilkan untuk mengundang perhatian pembaca maupun orang yang kebetulan lewat dan melihat media cetak pers kuning. Penataan judul artikel pers kuning sering tak beraturan dan tumpang tindih. Layout apapun bisa dipakai oleh pers kuning sehingga kreatifitas desainer semakin terasah.

Pernahkah anda membaca judul berita yang bombastis macam "Bikin Merinding! Presenter TV "Meninggal Tragis di Depan Ribuan Penonton -  "Heboh Pria Bernama Tuhan: MUI Minta KTP-nya Ditarik" Mengejutkan, Guru Cantik Mengaku Menikahi Yesus Kristus  "Menyedihkan.. Presenter Ini Meninggal Saat Live di TV  "Astaga, Ternyata Ini yang Bikin Risty Tagor Pisah Ranjang, Menyedihkan "

Di antara judul-judul di atas, peristiwa ditulis secara hiperbola atau dilebih-lebihkan. Sebuah kasus dibuat semenarik mungkin sehingga menimbulkan kesan. Entah itu kesan angker, seram, sadis, dan sebagainya.

Kemunculan Jurnalisme Kuning (Yellow Journalism)

Praktik jurnalisme kuning muncul pada tahun 1800-an. Kemunculannya ditandai dengan “pertempuran headline” antara dua koran besar di kota New York, Amerika Serikat. Koran yang terlibat antara lain New York World milik Joseph Pulitzer dan New York Journal milik William Randolf Hearst. Persaingan ketat itu terjadi selama tiga tahun, sejak tahun 1895 hingga tahun 1898. Kedua surat kabar tersebut dituduh telah menyebarkan berita sensasional untuk mendongkrak sirkulasi.

Sementara itu, istilah jurnalisme kuning sendiri diberikan oleh The New York Press pada awal tahun 1987. Alasan penjulukkan jurnalisme kuning oleh The New York Press terhadap koran milik Pulitzer dan Hearst memang belum jelas. The New York Press hanya mengucapkan “Kita menyebut mereka kuning karena mereka kuning (warnanya).

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Kamis, Agustus 27, 2015

Kenapa JK Tidak Hormat Bendera Saat Upacara di Istana Negara

Banyak orang yang bertanya-tanya kenapa Jusuf kala tidak melakukan hormat saat pengibaran bendera Merah Putih dalam upacara kemerdekaan Indonesia Ke-70 Di Istana Merdeka Jakarta.

Aksi Wakil Presiden Ini Menjadi Perbincangan Dimedia Sosial oleh para Netizen.



Ini Dia Perbincangan Netizen Di Media Sosial Seperti dilansir nasional.tempo

 "Kesel aja pas Pak JK nggak hormat ke bendera, nggak hormatin banget, live loh pak, apa kata dunia," cuit akun @Bassyita, Senin, 17 Agustus 2015. 
"Saat pengibaran bendera merah putih, kenapa Wakil Presiden tidak kasih hormat? lupa kah?" cuit @christianRM. Cuit tersebut bahkan langsung ditautkan pada akun @Pak_JK dan @Jokowi. Sindiran juga disampaikan oleh netizen lain, "E tapi mungkin di tipi gw aja pak JK ga hormat, mungkin di tipi yang lain ngga," cuti akun @ayeeph. 
Walaupun banyak yang menyayangkan, beberapa netizen justru terlihat membela Kalla. "Pak JK dibicarain karna ga homat. Kalau yang ngomel-ngomel di twitter disuruh hormat, belum tentu hormatnya bener," kicau aku @engharba. 
Pembelaan juga disampaikan oleh akun @luckysubiakto. "Lagi rame Pak JK gak hormat waktu penaikan bendera? itu udah bener kok. Coba baca lagi PP nya dah," kicaunya.
Perbincangan di media sosial ini langsung direspons oleh Juru Bicara Jusuf Kalla, Husain Abdullah. Menurut Husain, Kalla tidak salah karena cara menghormati pengibaran bendera sudah diatur dalam Pasal 20 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 40 Tahun 1958.

Dalam PP tersebut, kata Husain, pada waktu upacara menaikkan atau menurunkan bendera kebangsaan, semua orang yang hadir memberi hormat dengan berdiri tegak, berdiam diri, sambil menghadapkan muka ke arah bendera sampai upacara selesai.

Menurut Husain sikap sempurna yang dilakukan oleh Pak JK adalah sikap hormat, persis dengan sikap hormat Bung Hatta saat mendampingi Bung Karno.

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Senin, Agustus 17, 2015

Ini Waktu "Posting" Terbaik di Facebook, Twitter, dan Instagram

Dalam memasarkan konten di media sosial? Tentu, ini tak bisa dilakukan hanya dengan asal melakukan posting saja. Anda harus menyasar audiens yang tepat di saat yang tepat pula.

Nah, untuk membantu Anda dalam mencapai tujuan tersebut, Microsoft baru-baru ini merilis infografis berisi profil demografis pengguna sejumlah media sosial, yakni, Facebook, Twitter, Instagram, LinkedIn, serta tak lupa e-mail tradisional.

Ada juga pemaparan waktu-waktu optimal untuk melakukan posting di aneka medsos tersebut supaya mancapai hasil maksimal dalam hal koneksi dengan audience.

Berikut ini penjabaran singkatnya, sebagaimana dirangkum Nextren dari Business Insider

Facebook

Sebanyak 74 persen pengguna Facebook memiliki pendidikan berjenjang universitas atau lebih tinggi. Bisa dibilang para pengguna dari segala kalangan usia -mulai 18 hingga 65 tahun ke atas- eksis di medsos ini.

Waktu posting optimal di Faebook adalah hari Kamis dan antara jam 9 pagi hingga 7 malam, terutama jam 1-3 siang.

Twitter

Berbeda dengan Facebook, jumlah pengguna internet yang memakai Twitter jauh lebih sedikit (hanya 23 persen, berbanding 71 persen untuk Facebook).

Posting di layanan micro-blogging ini terbilang efektif dilakukan pada seluruh hari kerja, antara Senin hingga Jumat. Untuk hasil maksimal, berkicaulah sekitar pukul 12 siang dan 5-6 sore.

Instagram

Seperti Facebook yang merupakan perusahaan induknya, banyak dari perempuan yang aktif di internet merupakan pengguna Instagram.

Lebih dari separuh pengguna internet dari kalangan usia muda 18-29 tahun eksis di Instagram. Hari terbaik untuk posting di layanan photo sharing ini adalah Senin dan Rabu.

LinkedIn

Jejaring sosial yang satu ini didominasi orang berduit. Sebanyak 44 persen dari populasi orang dewasa pengguna internet yang berpenghasilan 75.000 dollar AS (Rp 1 miliar) per tahun berada di LinkedIn.

Berbeda dari tiga jejaring sosial di atas, LinkedIn pun lebih banyak menampung kalangan usia "matang" 30-64 tahun. Waktu posting terbaik di sini adalah hari Selasa, Rabu, dan Kamis, mengikuti jam kantor antara pukul 9 pagi hingga 5 sore.

E-mail

Saat mengirim lewat e-mail, pertimbangkan apa saja surel yang biasa diterima audiens agar efektif. Newsletter yang dikirim terlalu awal di pagi hari, misalnya, bisa saja dengan cepat "tertimbun" e-mail lain yang masuk sehingga tak terbaca.

E-mail efektif dikirim sepanjang hari kerja Senin hingga Jumat, dengan waktu optimal pukul 10 pagi.

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Rabu, Agustus 05, 2015

Humas Tak Cukup Hanya Bisa Menulis

Humas wajib bisa menulis, khususnya untuk menulis berita, rilis, dan penulisan humas lainnya, Namun bisa menulis saja itu tidak cukup.

Diera internet dan multimedia sekarang, humas harus bisa dan menambah keterampilan (writing skills) menulis  dengan memahami beberapa gaya cara penulisan online, termasuk teknik SEO dan SEO on-page.

Setiap intansi atau perusahaan pastinya mempunyai situs website sebagai kantor online, buka 24 Jam Nonstop. Posisi humas harus mampu mengelola menulis dan mengelola dengan baik.

Untuk menuis di media online ditujukan kepada dua audiens, yakni sebagai berikut.

  •  Mesin pencarian (search engine) agar mudah dan cepat diindek dan ditemukan user.
  • Pemabaca (user)   tulisan online mesti mudah dipindai (scannability) dan enak dibaca sehingga mudah dipahami.

Tips dari saya Agar  humas mampu menulis online dengan baik, diperlukan wawasan dan keterampilan dalam mengelola konten web (web content management).

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Rabu, Juli 29, 2015

Facebook Liris Logo Baru, Gak Tahu Kan?

Siapa yang tidak tahu Facebook. Media sosial ini baru saja merilis logo baru. Facebook membuat perubahan kecil pada logonya, Jika dilihat sekilas, mungkin tidak ada yang menyadari perubahan ini karena Facebook tidak membuat perubahan besar.

 Dilansir dari CNN Indonesia, satu hal yang paling mencolok terletak pada bentuk huruf 'a' yang berbeda. Secara keseluruhan, semua huruf pada logo baru terlihat lebih ramping dan jenis font yang digunakan lebih bulat.


Creative Director Facebook, Josh Higgins, mengatakan, perubahan tersebut bertujuan membuat logo Facebook terlihat "lebih modern dan lebih ramah".

Product Designer Facebook, Christophe Tauziet sempat mempublikasikan rancangan logo baru perusahaan di dalam akun Twitternya, @ChrisTauziet. "Ucapkan halo untuk logo baru Facebook," tulis Tauziet, Rabu (1/7). "Kami putuskan untuk memperbarui logo agar menambah suasana yang lebih ramah dan sebagai produk yang mudah didekati," ujar Creative Director Facebook, Josh Higgins.

Logo baru Facebook tersebut terlihat sangat cocok sebagai tampilan pada perangkat mobile.

Menurut saya tidak ada makna dibalik perubahan logo Facebook, saya menulis hanya sekedar mengisi blog ini, sudah lama tidak upadte. Wasalam (www.irwanteasosial.com)..****

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Sabtu, Juli 04, 2015

Pemanfaatan Kolom "Komentar" di Media Berita Online Oleh Netizen

Kolom “Komentar” yang dapat dimanfaatkan oleh Netizen umumnya terletak di bagian bawah berita yang disajikan. Misalnya di situs detikcom, posisi kolom “Komentar” seperti yang ditampilkan pada gambar berikut ini.


Selain mengisi kolom “Komentar” dalam media online, Netizen pun dapat mengetahui jumlah Netizen lainnya yang telah mengirimkan komentar, sehingga sesama Netizen pun dapat berbagi informasi dan berkomunikasi secara online melalui kolom “Komentar”tersebut.
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa Netizen memanfaatkan kolom “Komentar” di media berita online, yaitu untuk:

1.Menuliskan berbagai komentar yang terkait dengan berita yang disajikan oleh media berita online.Beberapa komentar Netizenmenunjukkan kecenderungan berisi:

a.Persetujuan atas berita, artinya Netizen menerima informasi yang disampaikan dalam berita tersebut tanpa meragukan kebenaran berita tersebut. Contoh komentar yang menunjukkan persetujuan terhadap berita diantaranya;
“Untuk itu negeri ini dijuluki negri para koruptor....makanya negara tetangga kita singapura dan malaysia sdh tau mental pejabat2 negeri ini DOYAN KORUP...DOYAN PAMER DAN DOYAN CEWEK....”

(dikirimkan oleh Lumbanstone @asmarbun03 Oct 2013 19:53:24 WIB di situs detikcom terkait dengan pemberitaan “Ketua MK Jadi Tersangka Korupsi, Ironi dari Pejabat Jadi Penjahat “ ditulis olehElvan DanySutrisnopada Kamis, 03/10/2013 19:41WIB).

b. Ketidaksetujuan atas berita, artinya Netizen meminta media untuk memverifikasi kembali kebenaran informasi yang disampaikannya. Contoh komentar yang menunjukkan ketidaksetujuan terhadap berita diantaranya;

“Sombong blm tentubenr tu pak, seretsj tukpkyg sombng2 gtan.”
(dikirimkan oleh RoyMatuan @roy_8203 Oct 201307:24:16WIB di situs detikcom terkait dengan pemberitaan“Akil Mochtar Sempat BantahKeras AdanyaKorupsi Kelembagaandi MK” ditulis oleh Andi Saputra pada Kamis, 03/10/2013 02:46 WIB)

c. Pernyataan datar, yaitu pernyataan yang tanpa penekanan khusus. Contoh komentar yangmenunjukkan pernyataan datar terhadap berita diantaranya;
“kok sptnya pada kaget2ya..? pdhl kan sudah umum terjadi. ini kan hanya pembuktian saja. mestinya sdh gak perlu kaget lg.”
(dikirimkan oleh Awbabam 03 Oct 2013 19:57:40 WIB di situs detikcom terkait dengan pemberitaan “Ketua MK Jadi Tersangka Korupsi, Ironi dari Pejabat Jadi Penjahat “ ditulis olehElvan DanySutrisnopada Kamis, 03/10/2013 19:41 WIB)

d. Penilaian (judgements) terhadap sosok yang diberitakan. Isinya cenderung menilai secara emosional terhadap sosok yang diberitakan oleh media online. Contoh komentaryangmenunjukkan penilaian terhadap sosok yangdiberitakan diantaranya;
“Sudah aku kira akan begini pak akil ini. Biografi Masa mudanya yg berliku2 dan sedikit menghalalkan sesuatu jika kepepet, membuat dia mengulang kembali tatkala punya jabatan sangat penting. Sekarang yg perlu dipikirkan bagaimanakah hasil putusan MK yg terindikasi suap. Apakah tetap final dan mengikat? Baru kemarin diberitahu putusan DKPP dianulir MK soal Tangerang . Maka ada tanda tanya? Dan sah2 saja.”
(dikirimkan oleh Miftah Thanthowi @miftah.thanthowi03 Oct 201305:50:20WIB di situs detikcomterkait dengan pemberitaan“Akil Mochtar Sempat BantahKeras Adanya Korupsi Kelembagaandi MK” ditulis oleh Andi Saputra pada Kamis, 03/10/2013 02:46 WIB)

Dari Pernyataan diatas  ini menunjukkan bahwa selain sekedar memberikan pernyataan pribadi di kolom “Komentar”, Netizen pun dapat berkomunikasi secara dua arah antara sesama Netizen.

2.Memasukan simbol nonverbal, seperti seperti gambar, animasi, maupun foto. Selain dalam bentuk pernyataan, Netizen pun mengisi kolom “Komentar” dengan berbagai

simbol nonverbal, baik yang berhubungan langsung dengan pesan verbal yang ditulis dalam kolom “Komentar” maupun tidak. Berikut ini adalah contoh animasi, gambar dan foto yangditampilkan dalam kolom“Komentar”.


Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa Netizen cenderung aktif dalam memanfaatkan kolom “Komentar” di media berita online. Netizen cukup antusias memberikan komentar pada pemberitaan yang disajikan oleh media berita online. Hal ini menunjukkan bahwa Netizen tertarik untuk ikut menyuarakan pendangannya terhadap berbagai permasalahan publik yangsedanghangat diperbincangkan.

Jika ditinjau dari isi keabsahan indentitas pribadi Netizen, ini menjadi sulit untuk diverifikasi karena bisa saja identitas yang ditampilkan dalam kolom “Komentar”, bukan identitas diri sesuai Kartu Tanda penduduk (KTP). Artinya, tidak semua Netizen bersedia menampilkan identitas diri yang sebenarnya. Keterbukaan identitas diri yang sebenarnya di dunia maya memangsuatu pilihan bagi Netizen.

Meskipun demikian, hal terpenting adalah isi pesannya. Beragam pesan yang disampaikan Netizen melalui kolom “Komentar” menunjukkan keterlibatan Netizen dalam proses mewujudkan keadilan, kesetaraan, dan kebebasan berpendapat di ruang publik. Hal ini merupakan bentuk partisipasi Netizen dalam mewujudkan masyarakat madani di Indonesia Sumber.  Wasalam (www.irwanteasosial.com)****



Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Selasa, Juni 09, 2015

Media Berita Online di Indonesia

media online
Kehadiran media online melahirkan bentuk jurnalisme online atau dikenal juga dengan istilah cyber journalism atau web journalism.

Stovall (2004) mendefinisikan jurnalistik online sebagai jurnalisme di website, yang dianggap sebagai media berita dalam arti bahwa website memungkinkan adanya posting berita dan informasi. Aktivitas jurnalistik online ini melahirkan beragam berita yangdapat diakses pada media berita online oleh Netizen.

Di Indonesia terdapat lebih dari 26 media berita online yang dapat dimanfaatkan oleh para Netizen dalam memperoleh infomasi. 26 media berita online yang berhasil ditelusuri dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Media Berita Online di Indonesia
No.
MediaBerita Online
No.
MediaBerita Online
1
www.antaranews.co.id
14
www.kompas.com
2
www.bbc.co.uk/indonesian
15
www.kompasiana.com
3
www.beritabola.com
16
www.liputan6.com
4
www.beritasore.com
17
www.lintasberita.com
5
www.beritajakarta.com
18
www.merdeka.com
6
www.detik.com
19
www.metrotvnews.com
7
www.bola.net
20
www.okezone.com
8
www.goal.com
21
www.republika.co.id
9
www.inilah.com
22
www.surya.co.id
10
www.jaknews.com
23
www.swatt-online.com/
11
www.JPNN.com.
24
www.tempo.co.id
12
www.kapanlagi.com
25
www.tribunnews.com
13
www.kedaiberita.com
26
www.viva.co.id



Sumber: Hasil Penelitian 2013

Dari daftar tersebut terdapat 10 media berita online yang dianggap paling terkemuka dan populerdi Indonesia (Alexa, 2013), yaitu:

1.Detikcom. Detikcom adalah media berita online yang paling update saat ini, pada awalnya Detikcom hanya mengandalkan media online saja tetapi setelah Detikcom di akuisisi oleh Trans Corpora 3 Agustus 2011 maka Detikcom berada dalam kelompok CT Corp.

2.Kompas.com, merupakan media berita online di bawah Kelompok Kompas Gramedia (KKG). Pada awalnya keberadaan kompas.com digunakan untuk menunjang harian Kompas, tetapi saat ini kompas.com mampu menunjukan sebagai media online yang terdepan dalam pemberitaan tidak kalah dengan detikcom, bahkan pada 24 November 2011 Kompas.com memenangi silver award sebagai Best Newspaper Website di Asia oleh WAN-IFRA, sebuah asosiasi surat kabar dunia. Selain kompas.com KKG juga mempunyai portal

3.Merdeka.com. Merupakan media berita online yang memuat tentang Indonesia dan dunia. merdeka.commerupakan bagian darijaringan KapanLagi.com.

4.Viva.co.id. Media online ini termasuk baru yaitu didirikan 2008 tetapi saat ini termasuk media berita yangcukup populer. Berita-beritanya termasuk yangpalingcepat update.

5.Tribunnews.com, merupakan media berita online jaringan koran daerah yang dimiliki oleh Kelompok Kompas Gramedia (KKG).

6.Okezone.com. Situs berita di bawah bendera Media Nusantara Citra (MNC). Okezone mulai tersaingi dengan adanya media berita online baru Sindonews.com, dengan format yanghampirsama.

7.Tempo.co. Ini merupakan portal berita milik grup media Tempo. Selain tempo.co juga memiliki majalah Tempo dan koran Tempo. Tempo terkenal karena reportase yang dalam terhadap kasus tertentu.

8.Kompasiana.com. Kompasiana merupakan media warga terbesar (citizen media) terbesar di Indonesia. Setiap orang bisa menulis dan langsung menayangkan berita, opini ataupun karya fiksi di Kompasiana. Kompasiana adalah afiliasi Kompas.com, Kompas GramediaDigital Group.

9.Goal.com. Merupakan media berita online baru yang menyediakan berita sepak bola dan hiburan melalui internet. Konten tersedia dalam lebih dari 15 bahasa, dan menarik penggemardari lebih dari 215 negara.

10.Liputan6.com. Merupakan media berita online yang dikelola oleh PT. Surya Citra Media.

Media Berita Online Terpopuler di Indonesia
  • Detik
  • Kompas
  • Merdeka
  • Viva
  • Tribunews
  • Okezone
  • Tempo
  • Kompasiana
  • Goal
  • Liputan6
Kemunculan berbagai macam media berita online di Indonesia membuka akses informasi yang semakin terbuka bagi para Netizen untuk dapat memperoleh informasi dari berbagai versi pemberitaan. 

Firmanzah (2008) menjelaskan bahwa hadirnya informasi yang berbeda merupakan prasyarat dalam penciptaan masyarakat yang kritis. Apalagi dengan adanya kolom “Komentar” yang dapat dimanfaatkan oleh Netizen sebagai warga yang kritis. Sikap kritis ini diperlukan sebagai kontrol sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama untuk menyikapi berbagai permasalahan publik Sumber. Wasalam (www.irwanteasosial.com)

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Selasa, Juni 09, 2015

Cara Kemkominfo Blokir Akun Prostitusi di Twitter dan Facebook

Media sosial khususnya Facebook dan Twitter masih menjadi lahan empuk bagi para pelaku bisnis prostitusi. Mereka bahkan secara vulgar menjual jasa pemuas syahwat lewat dua media sosial tersebut.

Hal ini terbukti dengan telah diblokirnya 480 lebih akun Twitter yang diduga menjajakan bisnis esek-esek oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

Direktur e-Business Kemkominfo, Azhar Hasyim mengatakan pemblokiran terhadap akun-akun itu tidak langsung dilakukan oleh pihaknya. Namun, oleh pengelola Facebook dan Twitter langsung.

"Kita sudah minta blokir dan tutup sekitar 480 akun prostitusi di Twitter. Itu hasil penelusuran Kemkominfo," kata Azhar di kawasan Semanggi, Jakarta Pusat.

Azhar menjelaskan, pihaknya telah bekerjasama dengan Facebook dan Twitter untuk dapat langsung melaporkan akun-akun nakal tersebut untuk kemudian dilakukan pemblokiran permanen.

"Pak menteri sudah bertemu dengan pemilik Facebook dan Twitter. Kita meminta untuk bisa langsung terhubung dengan jaringan atau line yang mengelola Facebook dan Twitter, sehingga kita bisa adukan dan minta blokir akun-akun yang berbau pornografi atau akun-akun yang menawarkan prostitusi," paparnya.

Azhar menambahkan, pihaknya mulai melakukan penelusuran praktik prostitusi di media sosial setelah adanya pemberitaan mengenai tewasnya Deudeuh Alfisahrin alias Tata Chubby. Hal ini menurutnya sebagai langkah preventif pemerintah dalam mencegah berkembangnya praktik prostitusi, khususnya lewat media sosial.

"Setelah ramainya pemberitaan @tatta_chuby, kita lakukan penelusuran terhadap akun-akun yang berpontensi prostitusi kemudian dikirim ke Twitter dan Facebook. Lalu mereka (twitter dan facebook) mengambil tindakan juga," ucapnya.

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Senin, Juni 08, 2015

Guru, Siswa dan Blog

Kebanyakan guru tidak punya blog. Alasan mereka tidak sempat , tidak bisa! Kalau pun mereka sudah punya , jarang update. Alasannya juga sama tidak sempat, tidak bisa.

Sibuk sekali bapak  dan ibu guru ini. Mungkin terlalu sibuk mendalami bahan ajar atau materi  yang akan disampaikannya di kelas.

Banyak (atau kebanyakan?) siswa juga tidak punya blog. Alasannya sederhana : tidak punya laptop! Kalaupun sudah punya, jarang update. Alasannya tidak punya laptop!

Serba tidak punya siswa kita ini. Oh, mungkin alokasi dananya habis untuk bayar SPP, bayar kos (bagi yang jauh), keperluan sehari-hari, dan beli buku.

Blog memang bukan segalanya, tapi segalanya bisa terjadi dengan blog. Bapak dan ibu guru bisa berbagi (share) ilmu dengan publik lewat blognya. Mereka juga bisa memberikan tugas, materi mata pelajaran, dan unjuk kemampuan menulis (baca: memberi teladan budaya menulis) kepada para siswa.

Haruskah Guru punya blog?
Tidak ada ketentuan perundang-undangan yang mengharuskan guru punya blog. Blogging tidak masuk dalam syarat menjadi guru atau syarat sertifikasi guru. Jadi, mengapa harus punya blog?

Ya, sudah, kalau memang guru tidak harus punya blog, maka mari kita abaikan fakta berikut ini:
  1. Blog memudahkan pemberian tugas dan materi .
  2. Blogging = Menulis. guru ngeblog memberi teladan sekaligus membangun budaya menulis.
  3. Blog guru bisa menunjukkan kompetensi bidang keilmuannya kepada siswa dan publik.
  4. Blog membuka ruang ruang komunikasi interaktif sehingga komunikasi guru-siswa tidak hanya terjadi di kelas.

Lanjutan nomor 5, blog pun otomatis meningkatkan waktu “tatap muka” guru dan siswa, apalagi bagi guru yang “jarang masuk”.

Blog menjadi “personal branding” yang bisa turut mengangkat citra atau nama baik sekolahannya.
Sekali lagi, kalau memang bapak dan ibu guru “tidak punya waktu” untuk nge-blog, mari kita abaikan manfaat, faidah, dan fadilah blog tersebut. 

Haruskah siswa punya blog?
Tidak punya blog bukan syarat jadi siswa, jadi buat apa blog? kan  sekolah tetap berjalan tanpa blog. Kecuali, sekali lagi, kecuali jika guru mengharuskan tugas sekolah dimuat di blog masing-masing.

Jika siswa merasa tidak perlu nge-blog, mari kita abaikan data berikut ini:
  1. Blog melatih keterampilan menulis (writing skill), 
  2. Blog merangsang kreativitas berpikir, kemampuan riset, dan membuka ruang diskusi dengan sesama siswa di seluruh dunia.
  3. Blog bisa menjadi “gudang” penyimpanan ilmu yang didapatkan di kelas.
  4. Blog bisa menjadi “personal branding” dan “soft marketing” sehingga “mudah cari kerja”.
  5. Blog means business! Blog masa kini juga berarti bisnis, usaha berbasis internet, sehingga membuka peluang wirausaha online.
  6. Blog membangun jaringan dan pertemanan (networking and friendship) sehingga bisa “mencerahkan masa depan”. Ingat, kunci sukses “bertahan hidup” di era sekarang, selain skilladalah jaringan dan pertemanan!


Tentu masih banyak Manfaat blog lainnya bagi siswa. Tapi, sudahlah, kalau memang siswa merasa tidak perlu nge-blog, abaikan saja Manfaat blogging tersebut. 

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Minggu, Mei 31, 2015

Inilah Ciri-Ciri Media dan Wartawan Abal-abal

Inilah Ciri-Ciri Media dan Wartwan Abal-abalArti Abal-abal  sama dengan ecek-ecek = palsu, tiruan, murahan. Biasanya digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tidak berkualitas. Kata abal-abal Aslinya adalah kebalikan dari kata laba-laba. tapi biasanya dipakai untuk menunjukkan ketidakbecusan, kekurangantahuan seseorang ataupun hal-hal jelek lainnya.

Seiring berjalannya waktu kata abal-abal mengalami metamorfosis dan mulai digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang tidak benar, rusak atau tidak semestinya.

Meski begitu, kata abal-abal ini hanya digunakan dalam bahasa pergaulan, tidak untuk situasi formal. Misalnya ketika PC alias personal computer atau komputer desktop seseorang mengalami lola alias loading lama, mungkin dia bakal bilang “Ah… Komputer abal-abal.” Atau ada seseorang yang suka telat atau siswa yang malas, bisa jadi dibilang “Dasar manusia abal-abal”.

Istilah abal-abal itupun kini meramba ke dunia media dan jurnalistik, tak pelak perusahaan media berikut wartawannya menjadi sasaran utama penggunaan istilah itu.

ADA mitos, wartawan adalah “sosok menakutkan”, khususnya bagi mereka yang bermasalah. Akibatnya, banyak "oknum" wartawan atau wartawan abal-abal "bergentayangan" mencari mangsa yang "Ujung-Ujungnya Duit".

Wartawan profesional selalu menggunakan cara-cara etis dalam mencari informasi dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik. "Minta duit" merupakan pelanggaran terhadap kode etik dan salah satu ciri wartawan tidak profesional.

Prinsip Kerja Kewartawanan: Pedoman Dewan Pers

1. Wartawan dalam menjalankan pekerjaan jurnalistiknya selalu berdasar pada prinsip-prinsip etika. Wartawan Indonesia telah memiliki Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI) yang menjadi acuan bagi seluruh wartawan di Indonesia.

2. Wartawan tidak boleh menggunakan cara-cara pemaksaan dan intimidasi, serta tidak meminta imbalan dalam mencari informasi.

3. Dewan Pers mengimbau agar komunitas wartawan dan pers bahu-membahu bersama masyarakat untuk memerangi praktek penyalahgunaan profesi wartawan, dengan malaporkan aktivitas-aktivitas tidak profesional –yang mengatasnamakan sebagai wartawan– kepada kepolisian.

4. Kepada anggota masyarakat, perusahaan swasta, dan instansi pemerintah diharapkan agar cermat dalam mengidentifikasi wartawan/media serta tidak segan-segan menanyakan identitas wartawan dan mengecek kebenaran serta status media tempatnya bekerja. Wartawan profesional selalu menggunakan cara-cara etis dalam mencari informasi.

5. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu memberikan imbalan (uang amplop) kepada wartawan yang mewawancarai atau meliput.

Kode Etik Wartawan Indoensia (KEWI) dengan jelas menyatakan, wartawan Indonesia selalu menjaga kehormatan profesi dengan tidak menerima imbalan dalam bentuk apa pun dari sumber berita yang berkaitan dengan tugas-tugas kewartawanannya dan tidak menyalahgunakan profesi untuk kepentingan pribadi atau kelompok.

Menurut Dewan Pers, dengan tidak memberikan "uang amplop", berarti masyarakat turut membantu upaya penegakkan etika wartawan, serta berperan dalam memberantas praktik penyalahgunaan profesi wartawan.

ada tujuh ciri-ciri media abal abal dan tujuh ciri wartawan abal-abal. 

  1.  media abal-abal memiliki ciri tidak berbadan hukum,
  2.  alamat redaksi tidak jelas,
  3.  tidak mencantumkan nama penanggungjawab dalam boks, terbit temporer. “
  4. kadang terbit, kadang tidak,

Ciri lainnya, 

  1. isi melanggar kode etik 
  2. bahasa yang digunakan tidak memenuhi standar baku, 
  3. nama media terkesan menakutkan 

Sementara, ciri wartawan abal-abal, 

  1. Berpenampilan sok jago dan tidak tahu etika, 
  2. Mengaku anggota organisasi wartawan tapi tidak jelas, alias di luar PWI, AJI dan IJTI, 
  3. Pakai atribut aneh 
  4. Pertanyaan yang diajukan terkesan tendensius.
  5. Tidak bertatakrama jurnalis, meremehkan bahkan kadang mengancam dan memeras narasumber, Serta tidak bisa memperlihatkan kartu kompetensi.

Masyarakat harus mampu membedakan antara wartawan profesional dan wartawan abal-abal (palsu). “Wartawan yang memiliki ciri-ciri ini usir saja, tidak apa-apa. Wasalam (www.irwanteasosial.com)

Referensi
       http://www.romelteamedia.com/2015/05/cara-melaporkan-penyalahgunaan-profesi.html
       http://fajar.co.id/headline/2015/03/05/dewan-pers-ini-ciri-media-dan-wartawan-abal-abal.html
       http://kamusslang.com/arti/abal-abal

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Jumat, Mei 29, 2015

Siapa pun Bisa Menjadi Wartawan

Siapa pun Bisa Menjadi WartawanKemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat membuat siapapun kini bisa menjadi seorang wartwan  modalnya hanya dengan
berbekal smart phone atau perangkat yang memiliki koneksi internet, siapa pun dapat saling berbagi informasi dengan menyebarluaskannya melalui blog, facebook, twitter, atau email .

Bahkan, tanpa harus kuliah atau kursus jurnalistik, asalkan terus menulis atau menuliskan
pengalaman, perasaan, pemikiran, ataupun yang dibaca, dilihat, dirasa, dan didengarnya, seseorang akan piawai menulis. Perkiraan saya, mayoritas wartawan bukan berlatar belakang jurnalistik  (?)



Tapi saya tidak bisa menulis ? Anda Bohong ! Soal “writing skill”, misalnya, itu “soal kebiasaan”. Bisa karena biasa. Lagi pula, soal “teori menulis”, wuih….. bejibun! Banyak tuh panduan praktis menulis,  Anda tinggal “mau”-nya aja, tinggal punya niat, ada motivasi.

Dan Anda juga tidak harus kuli tinta diperusahan media. Ada juga bisa menjadi pemilik sekaligus pengelola media. buat saja yayasan atau badan usaha legilitas media Anda yang berupa blog.

Aktivitas jurnalitik saat ini bukan lagi monopoli wartawan atau reporter media massa. Siapa pun bisa membuat berita dan menyebarluaskannya melalui blog, facebook, twitter, atau email (milis).

Dengan menjadi jurnalis di blog, facebook, atau twitter, Anda pun bisa membangun opini publik, bahkan “menggerakkan massa”. Tantangannya: mendatangkan pengunjung, teman, follower, sebanyak-banyaknya!

Profesi wartwan tidak kalah mulia dengan profesi dokter ataupun perawat. Jurnalis juga menolong orang, namun dalam hal yang lain. Jadi ada misi mulia yang luar biasa dari diri seorang wartwan.

 Bahkan, hebatnya jadi wartawan kita bisa mudah bertemu dengan pejjabat tinggi, bebas tilang dijalan raya, bisa gratis kemana-mana. bahkan bisa akrab dengan orang penting atau selebritis. Wasalam (www.irwanteasosial.com).***


Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Kamis, Mei 28, 2015

Pengertian Jurnalistik dan Kode Etik Jurnalistik

 Jurnalistik dan Kode Etik Jurnalistik
Menurut A.W. Widjaja, Pengertian Jurnalistik adalah suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan cara menyiarkan berita maupun ulasannya mengenai berbagai peristiwa atau kejadian sehari-hari yang aktual dan faktual dalam waktu yang secepat-cepatnya.

Menurut Djen Amar, Pengertian Jurnalistik adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan berita kepada orang banyak seluas-luasnya dengan secepat-ce
patnya.

Pengertian Jurnalistik menurut Onong Uchjana Effendy, Jurnalistik ialah kegiatan pengolahan laporan harian yang menarik minat orang banyak, mulai dari peliputan sampai penyebarannya kepada masyarakat.

Pengertian Jurnalistik menurut Fraser Bond adalah semua usaha di mana dan melalui mana berita-berita serta komentar-komentar mengenai suatu kejadian sampai kepada publik. Menurutnya, semua peristiwa di dunia yang kejadiannya menarik perhatian publik, serta merupakan pendapat, aksi, maupun buah pikiran akan merangsang seorang wartawan untuk meliputinya untuk dijadikan bahan berita.

Menurut Leslie Stephens, Pengertian Jurnalistik adalah penulisan mengenai hal-hal yang penting dan tidak penting dan tidak kita ketahui.

Pengertian Jurnalistik menurut pendapat Erik Hodgins, Jurnalistik ialah pengiriman informasi dari sini ke sana dengan benar, seksama dan cepat, dalam rangka membela kebenaran dan keadilan berpikir, yang selalu dapat dibuktikan.

MacDougall mengemukakan pengertian jurnalistik, Menurutnya Jurnalistik merupakan kegiatan untuk mengimpun berita, mencari fakta dan melaporkan peristiwa.

Menurut Astrid S. Susanto, Pengertian Jurnalistik ialah kejadian pencatatan dan pelaporan serta penyebaran mengenai kejadian sehari-hari.

Pasal 7 ayat (2) UU No. 40/1999 tentang Pers menyatakan "Wartawan memiliki dan menaati Kode Etik Jurnalistik". Dalam penjelasan disebutkan, yang dimaksud dengan Kode Etik Jurnalistik adalah Kode Etik yang disepakati organisasi wartawan dan ditetapkan oleh Dewan Pers.

Pengertian Kode Etik Jurnalistik

Menurut UU No. 40/1999 tentang Pers, kode etik jurnalistik adalah himpunan etika profesi wartawan.

Dalam buku Kamus Jurnalistik (Simbiosa Bandung 2009) saya mengartikan Kode Etik Jurnalistik (KEJ) atau Kannos of Journalism sebagai pedoman wartawan dalam melaksanakan tugasnya sebagai landasan moral atau etika profesi yang bisa menjadi pedoman operasional dalam menegakkan integritas dan profesionalitas wartawan.

Untuk wartawan Indonesia, kode etik jurnalistik pertama kali dikeluarkan dikeluarkan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sebagai organisasi tunggal wartawan seluruh Indonesia pasa masa Orde Baru..

Kode Etik Wartawan Indonesia

Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI) dirumuskan, ditetapkan, dan ditandatangani 6 Agustus 1999 oleh 24 organisasi wartawan Indonesia di Bandung, lalu ditetapkan sebagai Kode Etik Jurnalistik yang berlaku bagi seluruh wartawan Indonesia oleh Dewan Pers --sebagaimana diamanatkan UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers-- melalui SK Dewan Pers No. 1/SK-DP/2000 tanggal 20 Juni 2000.

KEWI meliputi tujuh hal sebagai berikut:

  • Wartawan Indonesia menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar; 
  • Wartawan Indonesia menempuh tatacara yang etis untuk memperoleh dan menyiarkan informasi serta memberikan identitas kepada sumber informasi; 
  • Wartawan Indonesia menghormati asas praduga tak bersalah, tidak mencampurkan fakta dengan opini, berimbang, dan selalu meneliti kebenaran informasi serta tidak melakukan plagiat; 
  • Wartawan Indonesia tidak menyiarkan informasi yang bersifat dusta, fitnah, sadis, cabul, serta tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila; 
  • Wartawan Indonesia tidak menerima suap dan tidak menyalahgunakan profesi; 
  • Wartawan Indonesia memiliki Hak Tolak, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai kesepakatan; 
  • Wartawan Indonesia segera mencabut dan meralat kekeliruan dalam pemberitaan serta melayani Hak Jawab. 

Pengawasan dan penetapan sanksi atas pelanggaran kode etik tersebut sepenuhnya diserahkan kepada jajaran pers dan dilaksanakan oleh organisasi yang dibentuk untuk itu.(Sumber) Wasalam (www.irwanteasosial.com)****

Download File Pdf Kode Etik Jurnalistik Disini

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Kamis, Mei 28, 2015

Irwanonlineshop: Belanja Online Mudah dan Nyaman

Berlanja Online Mudah dan Nyaman sukabumi baju
Irwanonline Shop, merupakan toko Online baju  terlengkap untuk semua keperluan berbusana anda. Kami menjual berbagai jenis pakaian wanita dan pakaian pria mulai dari Jaket, Celana Jeans, Toko Sepatu Online, Tas Cewek, Tas Cowok dan lain-lain.

Berbagai pilihan model dan ukuran tersedia outlet (distro) online kami.



Harga yang terjangkau dengan kualitas terbaik adalah jaminan mutu dari kami. Setiap barang yang dikirim kepada pelanggan telah melalui final inspection, kemungkinan barang yang terkirim rusak/cacat sangat kecil.

Setiap barang yang kami jual adalah barang baru yang dibuat khusus untuk anda. Setiap transaksi pembelian barang disertakan garansi yaitu termasuk garansi uang kembali, garansi retur barang dan jaminan untuk pembayaran yang aman serta pengiriman menggunakan ekspedisi yang terbaik.

Kami berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dalam hal:
*) Fast Respon
*) CS yang Ramah
*) Harga yang TERJANGKAU
*) Koleksi terbaru yang selalu UPDATE
dsb

Irwan Online Shop berdiri pada 26 Mei 2015 dicetuskan oleh seorang mahasiswa sosiologi, Meski toko online ini terbilang anyar, tetapi kami yakin mampu berkembang cepat karena dikelola secara profesional, dengan melibatkan orang-orang profesional di bidanngnya.  kami juga menjamin keamanan serta kenyamanan dalam bertransaksi. Anda dapat melakukan pengecekan dari paket-paket yang telah kami kirim melalui pihak ketiga.

Semoga dengan adanya Irwan Online Shop membuat penampilan anda semakin cantik, fashionable, & menarik Bahkan menjadi partner bisnis anda yang TERBAIK .Terima Kasih, Untuk Berbelanja silahkan Klik disini. Tapi sayangnya masih dalam tahap percobaan hehe

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Rabu, Mei 27, 2015

Trik Media Online Copas Artikel dari Kompetitor

Media  Online selain punya Trik Modus Postingan beritanya dengan judul yang bikin penasaran pembacanya, atau dengan jebakan klik bait.

Media online juga punya trik modus lain untuk menyedot pengunjung, yaitu Copas" Berita dari Kompetitor yang diposting oleh redaksi disitus website nya.


Mislnya skanaa.com  tidak punya atau tidak memuat berita "Cara Jitu Pikat Konsumen di Facebook dan Twitter". Dan artikel itu citizen6.liputan6.com/ berita itu di reposting reposting (baca: Copy Paste) dengan judul yang sama persis. "Cara Jitu Pikat Konsumen di Facebook dan Twitter" sama kan ?

 Kutip atau salin artikel/berita harus menyebutkan sumber. Jadi, artinya selama menyebutkan sumber sih gak jadi masalah  selama reposting tersebut menyebutkan sumbernya. Namun, kredibilitas media tersebut jadi menurun.

Yang jelas itu semua untuk menyedot pengunjung media lain.dan sekaligus menaikan trafic,


Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Kamis, Mei 21, 2015

Modus Media Online Bikin Judul Penasaran

Beragam Cara yang dilakukan oleh segelintir Media Wartawan Online agar postingan beritanya dibaca orang banyak. JUDUL berita dengan menggunakan kata “ini” atau “inilah” lagi nge-trend di media online.

Kita bisa menyebutnya sebagai “jurnalisme ini”, yaitu jurnalistik yang menggunakan kata “ini” atau “inilah” dalam judul berita atau tulisan: Ini Dia…, Inilah Reaksi A terhadap si B…, Ini Jawaban si A…, Ini Komentar si B…, Ini Kata…, Ini Alasan… dsb.

Berita dengan judul yang mengandung misteri, menimbulkan penasaran, dan menggoda pembaca untuk mengklik dan membacanya disebut “Teaser Headlines” (Judul Penggoda) trik ini untuk
meningkatkan jumlah pengunjung (trafik) situs.

Modus itu dilakukan dengan menulis judul yang (sekiranya) bikin penasaran pembaca. Seringkali, kalau tidak selalu, setelah diklik, berita itu "biasa saja", bahkan "gak menarik".

Lebih parah lagi, beritanya juga pendek dan isi atau substansinya minim . Itu pun seringnya bukan berdasarkan Fakta, tapi hasil PENAFSIRAN  sang wartawan atau editor.

Contoh:

  1. Jangan Cari Pekerjaan Baru Dengan 8 Alasan Ini
  2. Begini Tampilan “Mobil Murah” Indonesia di Malaysia
  3. Aktris Baru Ini Harus Siap Mental ML dengan Tiga Pria
  4. Ini Dia Para Selebriti Jilboobs
  5. Ketua FPI Yogyakarta Ditangkap, Ini Alasan Polisi
  6. Ini Kesiapan Tim Prabowo-Hatta Hadapi Sidang Sengketa Pilpres
  7. Ini Penyebab Letda Dylan Potong Tangan Kiri dan Iris Kelaminnya
  8. Ini Risiko Konsultan Pajak yang Nekat Rangkap Jabatan

Daftar atau data judul di atas, memperkuat keyakinan saya, saat ini media online atau jurnalis online kita sudah terjebak pada Jurnalisme Ini. Pokoknya, banyak  Banget judul yang terkesan rempong Judul-judul di atas itu

Umumnya, Modus tersebut cenderung merupakan penipuan terhadap pembaca atau tidak sesuai dengan harapan dan imajinasi mereka.

Jika judul tak sesuai isi, jelas itu penipuan dan pelanggaran kode etik. Pembaca kecewa. Lebih jauh, kredibilitas media yang memuat berita itu bisa "terjun bebas"

Faktor pendorong utama maraknya Modus  media online dan media sosial adalah persaingan yang kian ketat antarmedia untuk mendapatkan pembaca/pengunjung. Namun, tentu strategi mengatasi persaingan itu tidak harus menyebabkan media "menghalalkan segala cara" sebagian isi postingan diatas saya kutif dari. Wasalam (irwanteasosial.com)

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Kamis, Mei 21, 2015

Mengintip Pendapatan Situs Media Online (Situs Berita)

Mengintip Pendapatan Situs Media Online (Situs Berita)
Sumber penghasilan Media Online (situs berita) sama halnya dengan  Blogger yaitu Google Adsense (GA). Bisnis Media sangat tergantung pada iklan  sebagai sumber pendapatan. Pasalnya situs-situs berita Seperti Detik, kompas,okezone, Republika mereka sama-sama mengandalkan iklan Google Adsense.

Sebenarnya masih ada cara lain bagi media online memperoleh pemasukan. Lewat penjualan konten via SMS. Namun, ini pun tidak berjalan mulus lantaran banyak pembaca lebih memilih situs berita tak berbayar.

Dalam sebuah diskusi di Bengkulu, Direktur Pengembangan Bisnis Kelompok Kompas Gramedia mengatakan, saat ini penghasilan iklan Kompas.com baru mencapai 2 persen dari pendapatan iklan media cetak. (Sumber)

Google membayar media online yang memasang iklan dari mereka dengan sistem perklik. Jika tidak ada pembaca yang tidak mengklik , maka media (situs berita) tidak mendapatkan pendapatan dari iklan yang dipasang disitus mereka.

Empat Sumber Pendaatan atau penghasilan Media Online

  1. Iklan 
  2. Sindikasi
  3. Pelanggan Berbayar
  4. Penjualan Konten
Namun yang paling banyak yang menampilakan Iklan Google Adsense yaitu situs detik, lihat saja penampakan iklannya di situsnya.

5 Situs Indonesia yang Berpenghasilan Besar  Google Adsense

  1. Kaskus -- penghasilan dari Google Adsense lebih dari US$13.000
  2. Detik.com --penghasilan yang di peroleh kisaran US$5.000
  3. Viva News -- Penghasilan Google Adsense sekitar US$4.100 
  4. Kompas -- Kisaran US$4.000
  5. Detik News -- Memperoleh minimal US$2.800 dari Google Adsense.

Traffic menjadi kunci sukses media online (situs berita),  dalam meraih pundi-pundi dolar lewat Google Adsense dan pengiklan.

Traffic adalah aktivitas pada satu halaman situs yang dihasilkan dari kunjungan pengguna internet dan aktivitas pengguna internet di halaman itu.

Semakin banyak sebuah situs dikunjungi dan semakin banyak aktivitas yang dilakukan pengguna internet di laman-laman situs itu, maka traffic situs itu semakin tinggi. Traffic itu seperti “penonton” pada stasiun televisi; “pendengar” pada stasiun radio; atau “oplah” pada media cetak. Wasalam (www.irwanteasosial.com).**

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Selasa, Mei 19, 2015

Darimana Sumber Pendapatan Media Online ?

Sebagaimana konsepsi bisnis media pada umumnya, operasionalisasi media tidak terlepas dari pendaaan sebagai sumber oksigen yang menentukan keberlangsungan dan mati-hidup media.

Demikian pula media online yang saat ini menjadi sumber informasi utama yang diakses pengguna perangkat teknologi komunikasi. Sering banyak yang ingin tahu bagaimana mereka bisa eksis sementara tidak terlihat ada/banyak iklan di websitenya?

Terkait dengan hal itu, setidaknya terdapat empat sumber utama income media online: (1) Iklan; (2) Sindikasi; (3) Pelanggan Berbayar; dan (4) Penjualan Konten. Secara singkat masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut.

1) IKLAN. Sumber pendapatan utama. Berupa bannner iklan, dengan dua model tarif: a. sistem harga flat dan b. perview atau perklik (pay per click/pay per view).

2) SINDIKASI. Media online menjual konten ke media lain (koran, radio, televisi, portal lain) serta perusahaan/lembaga yang membutuhkan. SINDIKASI jg berarti barter iklan dengan kelompok media tersebut. Contoh, di media online ada banner iklan koran, di koran diklankan media online tersebut. SINDIKASI juga bisa berbentuk subsidi penuh dari perusahaan induk karena online sbg side bussinessnya.*Dalam kelompok media berkepemilikan silang.

3) Pelanggan Berbayar. Income diperoleh dari biaya langganan pengkses melalui handphone/tablet. Berita-berita yang diakses secara khusus ini memiliki kelebihan karena bebas iklan/konten. Umunya jenis berita terpilih dengan tema-tema khusus->misalnya topik bola, kesehatan, politik, hobi dan sebagainya)

4) Penjualan Konten via SMS. Mirip pola nomor (3) namun kali ini media online mengirim SMS berita-berita terupdate secara berkala ke pelanggannya

Referensi "
https://bincangmedia.wordpress.com/tag/sumber-pendapatan-situs-berita/

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Jumat, April 17, 2015

Sejarah Televisi Republik Indonesia (TVRI)

Menurut Wikipedia Televisis Republik Indonesia (TVRI) Adalah stasiun Televisi pertama di Indonesia Yang mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962.

Sejarah Televisis Republik Indonesia (TVRI)
Siaran perdana tayangan TVRI adalah upacara peringatan hari kemerdekan Republik Indonesia ke-17 dari Istana Negara Jakarta. Siarannya masih berupa hitam putih , TVRI kemudian meliput Asian Games yang dselenggarakan di Jakarta.

TVRI Pernah menayangkan sebuah iklan dalam satu tayangan khusus dengan iklan Acara Mana Suka Siaran Niaga (sehari dua kali).

Sejak Bulan April pada tahun 1981 hingga akhir tahun90-an TVRI ini tidak diperbolehkan menayangkan iklan.

Status TVRI saat ini adalah sebagai Lembaga Penyiaran Publik. Sebagian biaya operasional TVRI masih ditanggung oleh Negara (Wikipedia)

Pembangunan Stasiun Produksi Keliling
Mulai tahun 1997, secara bertahap dibeberapa Ibu kota Provinsi dibentuklah Stasiun-Stasiun Produksi keliling atau SPK yang berfungsi sebagai perwakilan atau koresponden TVRI di daerah, yang terdiri dari :

  1. SPK Jayapura
  2. SPK Ambon
  3. SPK Kupang
  4. SPK Malang
  5. SPK Semarang
  6. SPK Bandung
  7. SPK Banjarmasin
  8. SPK Pontianak
  9. SPK Banda Aceh
  10. SPK Jambi
  11. SPK Padang
  12. SPK Lampung



Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Minggu, Maret 29, 2015

Cara Publikasi Karya Ilmiah

Cara Publikasi Kaya Ilmiah
Publikasi penting dilakukan agar karya ilmiah dapat dibaca banyak orang . Mempublikasikan tulisan berarti kita mengibarkan bendera ke ilmuan kita. Disamping kemampuan  yang sudah kita miliki , hal penting dalam publikasi tulisan adalah keberanian kita untuk mengirimkannya kepada media yang relevan dan kesiapan kita untuk dikeritik orang lain.

Menulis untuk media masa berarti menulis untuk kepentingan pribadi. Oleh karena itu , tulisan yang ibuat harus disesuaikan dengan kebutuhan public. Media massa (koran, majalah, jurnal) merupakan alat yang efektif untuk menyebabkan pikiran dan gagasan seorang penulis . Persoalannya , bagaimanakah tulisan yang cocok untuk media massa tersebut.

1. Tulisan harus actual.
 Media selalu menyajikan informasi actual yang terjadi setiap saat. Informasi actual tersebut menjadi sayarat bagi keberlangsungan sebuah media.  Oleh karena masyarakat hanya menghendaki informasi actual yang disajikan sebuah media.

   Informasi terkini bukan hanya disajikan dalam ruang berita, tetapi juga dalam ruang opini. Seorang penulis opini, mau tidak mau, harus mengikuti perkembangan informasi agar dia bisa menulis sesuatu yang actual. Aktualitas berita biasanya menjadi penilaian utama seorang editor media untuk menentukan apakah sebuah tulisan layak dimuat atau tidak.

2. Tulisan harus menarik
     Disamping actual, tulisan juga harus menarik, hal ini berarti sebuah tulisan harus disajikan dengan gaya yang mempesona dan mengambil tema-tema yang menarik perhatian pembaca. Menarik secara penyajian berkonsekuensi pada gaya penulisan seseorang.  Mungkin kita sering membaca tulisan yang datar-datar saja, tidak komunikatif, dan kurang mengundang “kepenasaran” pembaca. Secara tema, menarik berarti mengundang perhatian karena tema tersebut dibutuhkan oleh para pembaca.

3. Tulisan harus padat isi

Karena kolom media sangat terbatas, sementara media harus memuat banyak hal, dengan demikian Bahasa yang disajikan media harus padat isinya. Tulisan di media harus langsung menyentuh persoalan yang dibahas atau diulas. Penulis tidak boleh berpanjang-panjang bercerita. Tulisan yang berfokus menjadi sayarat sebuah tulisan untuk layak dimuat sebuah media. Oleh karena itu , media biasanya membatasi jumlah halaman atau bait kata untuk sebuah tulisan.

4. Tulisan harus bermanfaat
  Tulisan yang actual, menarik, dan disajikan padat isi belumlah cukup syarat untuk dimuat. Tulisan juga harus bermanfaat bagi pembaca. Penerbit koran dan majalah adalah para pekerja professional yang menggantungkan hidupnya dari penerbitan.

Mereka hanya memuat tulisan-tulisan yang” laku dijual” kepada konsumennya. Tulisan yang dimaksud adalah mengandung manfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, tulisan artikel, kolom, opini, esai dll. Merupakan tulisan –tulisan yang tersaji di media dan harus ditulis dengan penuh kebermanfaatan bagi pembaca.

Ketentuan diatas tidak seluruhnya beralku untuk karya tulis ilmiah , mengingat banayk karya tulis ilmiah, yang tidak mengandung unsur aktualitas, namun bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu media yang berbeda menghendaki jenis dan karakteristik tulisan yang berbeda. Namun secara prinsip tulian yang bermanfaat dan bernilai apabila tulisan tersebut dipublikasikan kepada khalayak. Wasalam. (http://irwanteamedia.blogspot.com/).

Posted by Irwantea Sosial
Irwantea Sosial Updated at: Kamis, Februari 19, 2015
jurnalisme warga

 
Romeltea Media